8. Makhluk Random Bernama Genta

388 47 0
                                    


Jadi, biar Isvara ceritakan bagaimana dirinya dan Genta dulu.

Waktu masih SD sampai SMP, Isvara dan Genta adalah musuh bebuyutan. Udah enggak terhitung berapa kali mereka cosplay jadi Sherina dan Sadam. Isvara sendiri nggak tahu persisnya, kenapa mereka bisa pacaran waktu SMA dan bucin banget kayak remaja puber.

Mungkin karena Isvara baru sadar kalau Genta itu 'lumayan' ganteng? Atau karena Genta enggak cungkring lagi kayak sapu lidi? Yang pasti. Isvara ingat kalau waktu itu jantungnya mulai berdebar nggak karuan saat menerima perhatian dan hadiah-hadiah dari Genta.

Dia berubah dari yang asalnya usil dan menyebalkan, jadi baik dan super perhatian. Genta bahkan rela antar jemput Isvara ke rumahnya untuk berangkat bareng. Tiap pulang sekolah kalau enggak ada rapat organisasi ya pergi jalan-jalan berdua naik motor. Sambil ditemani lagu ost Dilan dan gerimis tipis-tipis. Setidaknya sebelum negara api menyerang.

Dulu, enggak ada makhluk penghuni SMA Bakti Praja yang tak tahu hubungan mereka. Apalagi waktu itu, Genta adalah ketua OSIS yang terkenal tampan dan bersahaja, idaman adek-adek gemes yang baru ikut masa orientasi siswa. Untungnya sih, Isvara juga anggota OSIS. Jadi dia bisa pasang wajah galak kalau ada yang dekat-dekat sama Genta. Terlebih lagi, mereka juga terkenal sebagai pasangan brutal yang suka bikin onar.

Enggak ada tuh, yang namanya cewek gatel yang berani deketin Genta.

"Buset lo serius?" tanya Isvara, sesaat setelah mendengar ide bobrok Genta. "Bukannya ini termasuk penyalahgunaan jabatan? Ntar kalau lo dikeluarin dari sekolah, gimana?"

Genta menyeringai. "Isvara Sayang, aku ini anak kesayangan guru. Juara 1 olimpiade matematika tingkat nasional. Ketua OSIS, tampan, pula. Berkat aku, sekolah kampung kita ini mulai dilirik karena prestasi. Mana mungkin mereka ngeluarin aku dari sekolah cuma gara-gara masalah sepele kayak gini doang?"

Isvara menghela napas panjang. "Masalahnya lo tuh, nggak bilang-bilang ke guru kalau kita—"

Genta menaruh telunjuknya di ujung bibir, menyuruh Isvara untuk diam. "Ssssttt. Kamu cuma perlu percaya sama aku, oke? Ini bakal seru dan pecah banget. Aku janji. Anak-anak pasti bakal seneng."

Isvara masih sangsi. "Nanti kalau ada yang jantungan, gimana?"

"Aku udah suruh anak PMR buat jaga-jaga di samping lapangan."

"Terus kalau ada yang kesurupan?"

"Gunanya guru agama apa?" Genta menaik-turunkan alisnya. "Apapun yang terjadi nanti, biar aku yang tanggung jawab."

"Baiklah. Karena kamu yang bakal tanggung jawab semuanya, aku bakal nurut apa kata kamu." Isvara tersenyum lebar dan mencuri kecupan di pipi Genta. Terus malu-malu sendiri. "So, kita mulai rencananya sekarang?"

"Yash!" Genta menyeringai. "Ayo kita kejutin pada ikan yang lagi menggelepar kepanasan di lapangan sana."

Hari diadakan class meeting yang seperti biasa, diurus oleh anggota OSIS. Sama seperti kegiatan class meeting pada umumnya. Ada kegiatan olahraga antar kelas, pertandingan catur, games ringan dan lomba pidato. Pokoknya membosankan dan enggak seru banget, deh. Jadi, Genta ngide bikin panggung dadakan dari meja kelas yang diberi kain. Berkata akan ada kejutan spesial.

Jadi, sekarang saat sedang berlangsung final estafet kelereng di lapangan, Genta bersiap menampilkan kejutannya.

***

Kejutan yang dimaksud Genta adalah nyanyian Giant. Iya, Giant yang badannya besar dalam kartun Doraemon. Yang bertindak sebagai Gian hari ini adalah Vino, anak kelas 12 IPA 2. Anak yang terkenal berbadan besar dan bersuara keras. Ajaibnya, selama ini Vino menyembunyikan bakat menyanyi yang luar biasa.

Ketempelan Duda PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang