enam

342 39 2
                                    

~~~~~~



sudah hampir setahun Nata dan Raja tinggal bersama tetapi tidak ada perubahan dari keduanya.

keduanya sama-sama dingin dan tak peduli satu sama lain, kedua orang tua mereka frustasi dengan anak-anaknya.

apalagi Pak Mahardhika sudah menanyakan terus tentang cucunya, Ayah Bum juga sedang berusaha untuk membuat kedua saudara itu bersama kembali.

teman-teman Nata dan Raja sudah pasrah, mereka tidak tau lagi mau bagaimana segala cara sudah mereka lakukan.

di dalam kamar apartemen, Nata sedang berduaan dengan sang kekasihnya Alexa. wanita itu semakin lengket dengan Nata setelah digenjot beberapa ronde oleh pria di club.

ya Alexa memang benar-benar jalang, ia mempunyai 3 pria yang ia jadikan pundi-pundi uangnya ia rela tubuhnya di jamah oleh mereka asalkan uang terus mengalir.

Nata tidak tau jika sang kekasih adalah mahkluk menjijikkan.

"jijik banget aku liat si Alexa, wajah cantik tapi kelakuan rendah." ujar Tira setengah memuji dan menghina.

Tira dan Tama sedang melihat cctv di apartemen Nata dan Raja di cafe Nathan.

Tama setuju dengan penuturan Tira, ia pernah beberapakali melihat Alexa sedang berjalan dengan seorang pria di mall atau di club malam miliknya.

"benar, apa kita bunuh dia saja? tangan ku sudah gatal."

Tira menatap datar Tama.

"diem deh Bang, kamu itu kok psychopath banget!! tapi boleh lah, aku akan buat racun." ujar Tira pelan di akhir kalimat.

Tama mendengus lalu melihat Nathan sedang bertengkar dengan karyawannya.

"maaf Pak, saya kira tadi bapak gak ada."

"haaaah!! kamu itu ya!! sudah sana kerja!!"

Nathan duduk di sebelah Tama, sungguh hari ini sangat menguras tenaga dan emosinya.

"liat deh Bang, ada cacing gatel."

Nathan melirik ke laptop, disana terlihat jika Nata sedang mencium Alexa dengan gairah.

buru-buru dia tutup laptopnya, Tira dan Tama terperanjat.

"kenapa? baru aja mau lihat sex live." ucap Tama.

Tira memukul pelan kepala Tama.

"dasar otak mesum!"












"sayang, kamu bisakan anterin aku?"

"maaf baby, untuk itu aku tidak bisa. aku ada rapat penting dengan petinggi perusahaan."

Alexa merenggut kesal, ia cemberut membelakangi Nata.

Nata melihat kekasihnya ngambek buru-buru membujuknya.

"baiklah, aku antar atau kamu mau berbelanja?"

Alexa tersenyum, ia menatap Nata dengan binar di matanya.

"mau!! kamu anterin aja aku ke mall lalu kamu boleh ke kantor."

Nata mengangguk lalu mencium bibir kekasihnya dengan rakus.

keduanya tak menyadari jika ada seseorang masuk ke dalam karena asyik bercumbu.

"ck! tidak tau tempat."

keduanya tersentak lalu melepaskan diri, Nata melihat Raja sedang berjalan menuju kamarnya.

Alexa menetralkan detak jantungnya, setelah beberapa tahun ia kembali bertemu dengan Raja.

"kenapa dia ada disini?"

"Papa dan Mama menyuruh ku untuk tinggal dengan nya."

Alexa tersenyum tipis tapi dalan hatinya merencanakan sesuatu untuk mencelakai adik dari kekasihnya ini ia masih tidak terima calon anaknya mati di tangan Raja.

"ayo sayang, nanti kamu terlambat."

Nata mengangguk lalu berjalan keluar, saat tiba di lift Alexa menghentikan langkahnya membuat Nata bingung.

"ada apa?"

"ah itu, hp ku tertinggal aku ambil dulu. kamu duluan aja."

"baiklah."

Alexa kembali ke Apartemen Nata, ia melangkah menuju kamar Raja dan mengetuknya.

Raja yang sedang mengambil berkas lalu membuka pintu, ia menatap datar wanita di depannya ini.

"sudah lama tidak berjumpa adik ipar, bagaimana kabar mu?"

Raja tak menjawab karena ia sudah tau jika wanita ini sedang merencanakan sesuatu untuk dirinya.

"apa yang kau inginkan?"

Alexa tersenyum sinis, adik iparnya ini memang pintar sekali.

"ahh tidak, hanya memberitahu agar kamu bersiap-siap untuk bencana yang mendatangi mu."

"ya dan kau bencananya."

Raja menutup kembali pintunya, Alexa menyeringai.

"tunggu aja kamu Raja, aku akan balas dendam." gumam Alexa.









di cafe Nathan, Satria dan ke lima temannya menahan emosi.

bisa-bisanya wanita itu kembali lagi bahkan mengancam Raja.

"wanita gila, padahal dia sendiri yang salah kenapa juga minum obat penggugur kandungan sebelum nonton pertandingan basket."


Tira mengangguk, dia juga dongkol dengan wanita iblis itu.

salah Raja apaan coba? sampe si Alexa begitu dendam dengan Raja.

"sudah, kita ikuti saja rencananya lalu puncaknya kita bikin dia mati kutu." ucap Tama.


"iya aku setuju dengan bang Tama, kita ikuti aja alurnya biarin wanita itu bertingkah sesukanya." kata Raka.


Satria menetralkan emosinya, oke kita lihat aja kedepannya apakah Alexa akan berbuat nekat atau sebaliknya.

"Nata bego! tolol! anjing bangke!!"


alis Nata mengkerut mendengar pesan suara dari Satria, salahnya apa? kenapa di maki-maki seperti ini tapi ia tak ambil pusing mungkin Satria sedang kesal.





WAJIB VOTE AND COMMENT!!!!

BROTHER || KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang