XXXIV. Sebuah Kejutan

5.1K 395 99
                                    

Adzan subuh baru saja berkumandang, salsa terbangun dari tidurnya dan merasakan pria yang tidur disebelahnya itu kini sedang mengenduskan kepalanya di sekitar leher salsa, dengan tangan yang masih tak mau diam meraba di sekitar perut bahkan merambat lebih ke atas pada tubuh salsa.

Salsa sempat merasakan geli saat mulut ronald kini sedang bermain di telinganya.

"Udah ron, bangun sana mandi terus subuhan" ucap salsa kepada suaminya itu.

"5 menit lagi" balas ronald dengan kepala yang masih bermain di telinga dan lekukan leher salsa. Setelah semalam ronald dan salsa sudah melewati malam yang panjang, namun rupanya ronald masih belum terlihat puas.

"Geli ron" salsa mengedikan bahunya pelan

"Aku suka aroma kamu disini, nenangin banget" dengan wajah yang masih belum mau menjauh

Salsa hanya tersenyum menanggapi ucapan ronald.

"Aku suka semua aroma di tubuh kamu, wangi banget bikin candu" kini ronald mulai menjauhkan wajahnya dan melihat ke arah wajah salsa yang nampak polos tanpa riasan apapun.

"Kamu cantik banget" ucap lagi ronald dan jari tangannya kini menyentuh sisi wajah salsa dengan sangat lembut.

Namun mata salsa mendadak memicing curiga "ini kamu muji-muji aku bukan karena ada maunya kan ? Please ron, semalem kayaknya udah cukup deh. Masa masih mau lanjut"

Mendengar ucapan salsa membuat ronald tertawa "aku gak lagi modus, tenang aja. Aku juga bukan orang hyper sex. Cuman emang suka ketagihan aja" salsa memutarkan bola matanya

Apa bedanya!

"yang semalam udah cukup kok, aku kasih waktu kamu istirahat dulu, nanti malem kita lanjut lagi" Salsa membuka mulutnya tak percaya.

Ini harus tiap hari banget ?

"Tapi serius kamu cantik banget, gak pake makeup apapun kamu cantik banget, beruntung banget yah yang jadi suami kamu" salsa mencibir ke arah Ronald

"Mau tau gak kamu paling cantiknya lagi apa ?" kini jari Ronald memainkan rambut salsa, disebelah wajah istrinya itu

"Apa ?"

"Tebak dulu dong"

"Apa ? lagi masak ? lagi tidur ? lagi diem ? lagi apa dong ?" Salsa mulai penasaran saat ronald terus menggelengkan kepalanya.

"waktu kamu lagi ada dibawah aku, sumpah itu pemandangan yang indah banget, ngeliat kamu dibawah aku dengan muka lagi keenakan terus sambil nyebut-nyebut nama aku, sambil berdesah....mmp" ucapan Ronald terpotong saat tangan salsa dengan cepat membekap mulut Ronald.

"udah-udah gak usah diterusin, emang salah aku ngeladenin pertanyaan kamu" Ronald langsung menghamburkan tawanya.

"aku serius"

"bodo amat ron"

"sayang gak sih"

"hah ?"

"panggil sayang aja, aku suka"

"dih, tiba-tiba banget" Ronald kembali tertawa. Kini tangannya mencubit pipi salsa gemas lalu menarik salsa dalam dekapannya.

"pengen gini terus seharian, meluk kamu gini nyaman banget" Ronald semakin mengeratkan pelukannya.

"terus kamu gak akan pergi ngajar ? hari ini kamu ada full jadwal ngajar kan ?"

kepala ronald terangkat untuk melihat wajah salsa "kamu hari ini ga ada jadwal kuliah yah ?" Ronald balik bertanya, salsa menggelengkan kepalanya.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang