Sejak menyusup ke Achira no Sekai, Eve dengan cepat membaur dengan keramaian yokai yang tampaknya sedang berbondong-bondong ke satu tempat. Mengikuti dengan tenang dengan penyamaran sederhana, Eve pasang telinga. Barang kali akan menemukan informasi yang ia butuhkan.
“Hihi~! Kemarin Nurarihyon-sama dikalahkan. Pasti menarik sekali jika dia kalah lagi!” Yokai musang di depannya terkikik geli.
“Nanti kalau kalah lagi, kita bisa memakannya dan jadi pemimpin yang baru, kan? Hihihi!” sahut teman di samping si musang yang menyerupai oni bermata satu. Hanya saja yang satu ini memiliki warna kulit hijau tua. Menandakan jika ia adalah yokai lemah.
Eve memutar matanya sebal di balik topeng kertas. Semua yokai memang seperti ini, berambisi namun tidak punya otak untuk diajak berpikir. Setelah beberapa menit mengikuti rombongan, Eve tersentak begitu melihat barisan perahu kayu memenuhi pesisir pulau dan dipenuhi oleh lautan yokai yang berebut untuk naik keatas perahu. Tidak ingin terjebak lama di dalam kerumunan, Eve melompat keatas pundak yokai di depannya lalu bergerak cepat melompati para yokai di bawahnya. Sesampainya ia di depan perahu, Eve segera bergabung dan terus menyalip hingga akhirnya berhasil dapat posisi di barisan depan. Dari sini, Eve dapat melihat sosok yokai yang telah menjadi musuh bebuyutan klannya selama ratusan tahun.
“Nurarihyon ... “ sebutnya rendah.
“Benar, Nurarihyon-sama akan memimpin kita menyerang persembunyian Seimei!” seru yokai disampingnya sambil bertepuk tangan girang. “Nanti, nanti! Kalau sudah dapat kita akan pesta besar karena sudah berhasil menangkap Seimei!!”
Berbeda dengan para yokai yang bersorak, Eve justru terdiam dengan panas dingin yang menjalar ke seluruh tubuh. Bahkan ia mulai gemetar karena shock yang luar biasa. “ ... Seimei katamu?”
Jadi energi Naga suci yang kemarin itu memang bukan kebetulan! Dia adalah Naga penjaga Seimei ratusan tahun lalu! Pekiknya dalam hati.
Eve masih ingin mencari tahu tentang tujuan Nurarihyon saat ini. Tapi berita mengenai kemunculan Seimei jelas jauh lebih penting untuk ia sampaikan. Baru ia akan meninggalkan perahu, suara lantang Nurarihyon menggema hingga terdengar ke seluruh armada pasukannya. “UNTUK KRISTAL JIWA SEIMEI!! MENUJU PULAU NAGA BIRU!!”
Para Kappa yang kompak muncul dari bawah air memanggul masing-masing perahu di pundak mereka. Begitu mereka telah siap, perahu pun bergerak maju meninggalkan pulau disusul kemudian ratusan yokai yang tak ingin ketinggalan berenang dengan kekuatan mereka sendiri. Karena sudah terlanjur terjebak disini, Eve tidak punya pilihan selain ikut dalam penyerbuan ini.
Mungkin aku bisa sekalian mencari tahu seperti apa rupa dari Seimei itu, batin Eve penuh tekad.
Masih memerhatikan dari atas langit, Soraru merutuki kekuatannya yang masih belum pulih total. Semakin putus asa kala cahaya yang menyelimutinya memudar, Naga biru itu memutuskan untuk kembali secepat yang ia bisa dan memilih untuk memperkuat penghalang segel yang menyelimuti seluruh pulau. Walau hanya sesaat, tapi Soraru bisa mengulur waktu sampai ia bisa memulihkan kembali kekuatan penuhnya.
Di waktu yang sama, Mafu yang sudah masuk ke dalam celah terdalam gua meraung kesal karena lagi-lagi menemukan jalan buntu. Cepat-cepat keluar dari celah gua, Mafu menepuk-nepuk bajunya kesal dan berkacak pinggang selagi matanya tertuju pada lubang besar di langit-langit gua. “Berapa lama waktu berlalu? Aku bahkan tak tahu apa diluar sudah aman atau belum!”
Memutuskan untuk kembali ke mulut gua, Mafu memerhatikan agak lama situasi di luar sana sampai sesaat kemudian ia menangkap adanya sesuatu yang melesat terbang di atas pulau. “Soraru-san?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kioku no Sora || SoraMafu [ END ]
FantasyUtaite Fanfiction First book of Sore wa Ai to Yobudake Series Achira no Sekai, atau yang disebut sebagai dunia lain dimana makhluk selain manusia tinggal menjadi sebuah dunia yang tabu bila dimasuki manusia. Mereka yang tak sengaja menginjakkan kaki...