25. Antara dua pilihan

282 15 7
                                    

السلام عليكم

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Karena pada dasarnya, pernikahan itu bukan sekedar mengenai cinta, tapi yang utama adalah komitmen."

Haura Al Humairah

🌷🌷🌷

Perjalanan yang panjang sudah Azzam lalui, kini saatnya untuk Azzam beristirahat sejenak. Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang putih yang bersih.

"Alhamdulillah, lelah sekali perjalanan ini" Monolognya dengan mata tertutup.

Malam ini Azzam menginap di rumah Hanif, karna memang jaraknya yang sangat dekat dari bandara. Mereka tidak sanggup jika harus langsung melanjutkan perjalanannya dalam satu hari satu malam.

Azzam membuka matanya, ia teringat pada sang gadis yang belum ia kabari sejak pagi tadi. "Astagfirullah, maafkan saya Humairah" Azzam segera bangkit dari baringnya, ia segera mengambil handphone yang sejak pagi ia matikan. Saat handphone itu sudah aktif, banyak notifikasi dari sang istri, Haura.

"Maaf" hanya kata itu yang terucap dari mulut Azzam. Pasalnya, Azzam pun lelah karena perjalanan ini, ia hanya bisa menjawab beberapa pesan dari Haura. Jujur saja, saat membaca Adek bayi Azzam merasa sedih, karna tidak bisa menemani sang istri di sana. Azzam tidak kuat lagi, matanya terpejam dengan kondisi handphone yang masih berada di room chat itu.

***

Pagi ini Huara bangun lebih pagi, untuk memastikan kabar dari Azzam. Haura senang karna saat ia terbangun, Azzam telah membalas pesannya semalam.

MAS AZZAM💋: Waalaikumsallam.
MAS AZZAM💋: Mas sudah sampai, sayang. Maaf baru mengabari sekarang. Mas juga rindu kamu, secepatnya mas akan pulang, sabar ya? Bilang ke adek bayi, Abba nya sedang pergi, nanti kalau Abba sudah pulang Abba elus lagi perut Umma😄🤍

Haura: kalau sudah bangun telfon ya? Kalau tidak sempat vn aja, aku rindu suara mas.

Balas Haura. Setelah itu, ia pergi mengambil air wudhu untuk shalat tahajjud. Beberapa saat setelah selesai shalat, Haura merasa perutnya begitu sakit. Haura memanggil ibunya, yang mungkin saja masih tidur. Karna tidak datang datang, Haura mengambil handphone nya dan turun untuk mengetuk pintu kamar ibu.

Tapi menuruni satu anak tangga saja Haura tidak kuat. Haura menelfon ibunya, dan sedikit berteriak karena kesakitan. Haura juga mengabari Azzam, berkata kalau perutnya begitu sakit.

Jodoh Di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang