Bag 1: Prolog

1 0 0
                                    

"Maaf, aku belum bisa menerimamu karena hatiku masih tertuju pada masalaluku". 

Hari itu, adalah hari dimana pertama kalinya aku merasakan sakitnya penolakan.  Sebelumnya aku menanamkan ekspektasi tinggi dan segudang harapan, namun seperti kata pepatah, terkadang harapan tak sesuai dengan kenyataan. Waktu itu aku dipaksa untuk menerima kenyataan yang tak seindah mimpi, mengetahui fakta bahwa hatinya memang masih untuk orang lain. 

Aku berusaha untuk menurunkan harapanku setelah mengetahuinya. Bersamaan dengan itu, aku berusaha untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Aku berusaha untuk menyembunyikan luka hati dan air mata. 

Oh iya, sebelumnya aku juga sudah dekat dengannya selama 3 bulan. Dan selama itu juga, ada perasaan yang mulai tumbuh ke dia. Ya, perasaan cinta yang mendalam. Tapi aku memilih untuk memendam karena aku tidak mau terburu-buru. Aku mulai mengungkapkan perasaaanku 3 bulan kemudian, sambil bermimpi dan berharap, dia menyukaiku balik. Namun semuanya pecah ketika aku mengetahui fakta kalau hatinya masih tertuju pada orang lain. 

Aku gelisah, lalu bingung. Apa yang harus aku lakukan buat kedepannya? Perasaan ini sudah tertanam sangat dalam. Apa memang karena salahku yang terlalu berharap? Atau aku yang belum siap menghadapi kenyataan yang tak sesuai harapan?

Sampai aku menemukan sebuah jawaban.

Kenapa aku bingung? Karena itulah cinta. Terlalu sulit untuk dijelaskan. Terlalu kompleks untuk dibayangkan. Dan terlalu indah untuk diimpikan. Seperti semesta yang memperlihatkan betapa indahnya purnama dikala malam. Dan betapa agungnya langit membiru dikala siang.

"Terimakasih karena sudah mau jujur mengungkapkan perasaan. Setidaknya aku menghargai perasaanmu. Dan, aku bakal berusaha untuk belajar membuka hati buatmu. Belajar untuk merasakan perasaan yang sama denganmu".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElianorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang