ospek 1

391 42 7
                                    

"gre, udah siap semua?" tanya dhafin

"udah semua, anak anak sudah berada diposisi." dhafin mengangguk sambil mengikat kain hitam di lengannya pertanda panitia komdis. ini hari pertama ospek mahasiswa baru, segalanya sudah di persiapkan jauh jauh hari dan semoga kegiatan ini berjalan lancar. it's my first day wish us luck

dhafin berlaku sebagai ketua divisi memilih memantau apa anak buahnya lakukan. dhafin tertarik pada barisan yang seperti sedang mengheningkan cipta, dari tempat ia juga terdengar bentakan dari panitia komdis.

"bisa bisanya kalian hari pertama sudah melanggar peraturan!" bentak panitia

langkah dhafin terhenti ketika Gracia memanggilnya untuk menghampirinya.

"ada apa?"

"Lo di panggil rio, disuruh bareng ngadep dosen penanggung jawab" dhafin mengangguk

brak!

"SHANEEE!!"

sontak gadis yang sedang tertidur dengan lelapnya membulatkan matanya mendengar teriakan itu.

"kamu ga ke kampus?" mendengar pertanyaan itu shani melihat jam dinding di kamarnya.

'what' waktu menunjukkan pukul 08.00. tidak sempat lagi sepertinya ia mandi, ia hanya menggosok gigi dan mencuci mukanya segera berpakaian menyambar tas yang sudah ia sediakan dan segera mencari angkutan kota yang searah dengan kampusnya.

bulir bulir keringat terlihat jelas, acara sudah di laksanakan sejak satu jam lalu. shani benar benar terlambat terlihat dari suasana kampus yang ramai karena semua fakultas sedang menggelar ospek. ia melanjutkan berlari menuju lapangan tempat apel pagi dimulai.

***

"dhaf, look at that." dhafin mengikuti arah panjang gracia. dhafin dapat melihat seorang mahasiswi yang celingukan. gracia dan dhafin menang sedang bertugas mengawasi mahasiswi yang melanggar peraturan termasuk dalam hal terlambat.

"astaga udah telat banget tu anak."keluhnya. baru hari pertama banyak sekali yang melanggar peraturan dan artinya itu membuat dia sedikit pusing. tenggorokan nya kering karena telah berkoar koar, di tambah dengan panitia harus berdiri untuk mengikuti apel pagi sampai selesai.

"gue apa lo aja?" tanya gracia. dhafin menggeleng, ia tau maksud gracia baik tapi ini tanggung jawabnya.

"gue aja, lo awasi disini." dhafin melebarkan langkah menghampiri mahasiswi yang terlambat tersebut.

shani sedang mencari pita berwarna maroon yang sudah ia siapkan di tasnya. tapi kenapa ia tidak menemukan nya. shani mendengus kesal dengan keteledorannya, sepertinya pita itu tertinggal atau terjatuh saat ia mengeluarkan uang untuk membayar angkot yang mengantarnya ke kampus. shani hanya bisa pasrah, selagi ini ia sudah melanggar dua peraturan sekaligus.

shani termenung menyadari seorang mahasiswa yang sepertinya panitia ospek menghampiri nya. ganteng. kesan pertama saat melihat wajah panitia itu. rambutnya yang hitam rapi, kulitnya yang putih bersih dengan pipinya yang tirus dan hidungnya yang mancung tapi tidak lebih mancung darinya, tentu saja.

panitia itu berdiri di hadapannya, shani gemetar. panitia itu ternyata lebih tinggi darinya, ia hanya sebatas dagunya saja. panitia itu menatap penuh keangkuhan seolah dirinya sedang ketangkapan mencuri. shani menatap syal hitam yang ada di lengan panitia itu, panitia itu mengenakan syal hitam, mampuslah shani. setau nya, syal hitam adalah kode untuk panitia divisi kedisiplinan.

"siapa nama kamu?" tanya panitia itu dingin

"shani ka." jawab shani

"nama lengkap kamu!"

"shani Indira natio, ka"

panitia itu segera mencatat nama shani. " kamu tau jam berapa sekarang?" tanya panitia itu dingin sambil melipat tangannya di atas perut. shani hanya menunduk. ia juga tidak menggunakan jam tangan, mana dia tau jam berapa sekarang.

"sekarang sudah setengah sembilan, kamu terlambat satu setengah jam!"

"maaf ka, sa-"

"sudah, simpan alasan kamu! kenakan atribut kamu sekarang, lalu masuk barisan, sekarang!" shani sudah menenteng id card dirinya sejak tadi namun ia ragu untuk menjelaskan bahwa pita yang harus ia kenakan tertinggal atau entah kah di mana.

"kenapa? jangan bilang kalau kamu juga tidak membawa atribut." suara panitia itu semakin terdengar tidak ramah

"kamu ini sudah terlambat! tidak menggunakan atribut pula!"

"maaf ka, saya benar benar lupa membawa pitanya." shani pasrah. panitia itu menatap nyala berdecak kesal, sekali lagi panitia itu mencatat kesalahan shani

"ya sudah, sama ikut barisan! hukuman kamu dan yang lain akan segera saya jelaskan selesai ospek." panitia itu berlalu. mata shani masih mengikuti kemana pria itu pergi tatapannya dingin dan wajahnya yang menawan.

pada jam istirahat dhafin menerima catatan maba yang melanggar peraturan.

"ini rekapnya dhaf, 25 orang terlambat, 30 orang tidak memakai atribut lengkap, dan satu orang melanggar keduanya"

dhafin mengangguk, ia tau siapa orang itu, shani.

"dhaf, itu terlalu banyak deh, hampir 25% dari jumlah maba. kita harus buat efek jera, kita ga boleh main main supaya mereka ga nganggap remeh"

"ok. don't worry, kita bisa atur"














vote dan komen ya jangan lupa saran kritik juga. maaf kalau slow up ya, mohon bantuannya.

-dhafin

time distance rapsodi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang