Saat diperjalanan pulang, Maria yang duduk bersebelahan dengan Aletta beberapa kali melirik Aletta.
"Gadis itu adalah orang yang menabrak ku" seru Aletta tiba-tiba.
Maria sudah tahu tentang itu, karena alasan itulah orang disampingnya ini selalu merundung sang protagonis itu.
"Ku akui gadis itu cukup baik, hampir setiap hari ia akan datang sendiri atau datang bersama dengan kekasihnya"
"Bisa dibilang ruang rawat ku telah menjelma sebagai tempat bermainnya"
"Bukankah itu tidak sopan?!" sahut Maria.
Aletta menatap Maria.
"Apa menurutmu begitu?!"
Maria terdiam, tidak dapat menjawab pertanyaan dari Aletta.
Ia adalah pendukung sang protagonis, sedikit tidak nyaman jika mengkritiknya.
Melihat itu Aletta tidak lagi melanjutkan topik tentang Rania."Ngomong-ngomong aku sama sekali belum tahu tentang mu"
"Meskipun aku menyewa mu hanya untuk beberapa bulan, aku tidak ingin berkonflik denganmu karena masalah sepele"
Maria mengangguk dan mulai menceritakan tentang dirinya.
Dari kebiasaannya hingga kesukaannya."Apa anda berniat pergi keluar negeri setelah kontrak kerja saya habis?!"
"Entahlah, aku tidak memiliki banyak uang untuk hidup di luar negeri"
Maria menatap Aletta tak percaya.
Bagaimana Maria bisa percaya, saat ini saja Aletta tinggal di apartemen elit dengan biaya sewa bulanannya mencapai ratusan juta.
Dan mobil yang ditumpanginya sekarang adalah mobil mewah keluaran terbaru, meskipun hanya sewa tetap saja itu mengeluarkan banyak uang.Belum lagi gaji dan beberapa bonus untuknya yang terbilang cukup tinggi.
"Aku bukan dari keluarga yang kaya, yang kupakai sekarang adalah uang kompensasi dari orang yang kita temui tadi"
Seolah tercerahkan, Maria segera menganggukkan kepalanya.
Tapi rasanya ia masih tidak dapat mempercayainya, jika melihat gaya majikannya yang anggun itu.* * *
Aletta menatap sedih layar transparan didepan matanya ini.
Layar didepannya itu tengah menampilkan inventorinya.
Melihat barang mewahnya yang telah berkurang banyak, Aletta merasa ingin sekali menangis.Ia tak menyangka uang yang diberikan oleh Nini adalah hasil dari menjual barang-barangnya.
Tapi sayangnya ia sangat membutuhkan uang, jadi mau tidak mau ia harus rela mengorbankan barang berharganya.Melihat itu Aletta jadi terpikirkan untuk mulai mencari uang.
[ Nini, menurutmu pekerjaan apa yang cocok untukku sekarang?! ]
[ Menjadi penasehat bisnis seperti di dunia pertama cukup bagus host ]
Aletta segera menolak usul Nini.
Karena ia sangat ingin mencari pekerjaan lain dan mencoba hal baru.[ Kalau begitu host coba saja semua pekerjaan yang bisa host kerjakan, jika ada yang cocok host tekuni, lagipula host tidak kekurangan uang untuk saat ini ]
[ Benar juga ]
Lalu tiba-tiba Aletta teringat dengan ruang spasialnya dari dunia sebelumnya.
"Sayang sekali ruang spasial ku telah hilang, aku tidak bisa lagi menjual ramuan" gumam Aletta.
[ Ruang spasial host masih ada, apa host tidak dapat melihat tandanya?! ]
[ Tanda apa, aku tidak melihat tanda apapun di tanganku?! ]
[ Apa host benar-benar tidak melihat tanda titik hitam kecil dipergelangan tangan host?! ]
[ Maksudmu tahi lalat ini?! ]
[ Host saya sarankan untuk lebih rajin melatih energi mental host ]
Aletta tak bisa berkata-kata dan hanya dapat mengangguk pelan.
Tapi dalam hatinya Aletta terus mengeluh.'Bagaimana aku bisa tahu tanda kontraknya telah berubah menjadi bintik kecil ini, dulu kan tandanya terukir cantik'
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir dan batin
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Batu Loncatan Dan Sistemnya
FantasyAletta bertransmigrasi setelah mengalami kecelakaan. Ditemani oleh sebuah sistem pemula,akankah hidup Aletta akan berjalan dengan damai seperti yang diharapkannya?!