Menjadi pemimpin negeri besar di usia yang belum sepantasnya merupakan beban yang sangat besar bagi Kim Mingyu. Hal ini ia rasakan setelah meninggalnya Raja sebelumnya-ayahandanya-5 tahun lalu.
5 tahun ia pendam beban ini sendiri, 5 tahun ia pikul sendiri beban ini, tanpa mengeluh, tanpa terlihat seperti paksaan. Ia menerima semua ini dengan pandangan bahwa tahta kerajaan memang akan menjadi miliknya, namun dengan waktu yang lebih cepat dari seharusnya.
Dan perjalanan 5 tahun itu luluh hanya dalam satu malam.
"Kim Mingyu", suaranya lirih, suaranya pelan, wajahnya mengisyaratkan kekhawatiran.
"Maaf.."
Setelah kata itu keluar dadi bibirnya, ia langsung berhambur ke pelukan sosok didepannya. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher seakan-akan itu adalah tempat paling nyaman baginya.
Tangan ramping itu terangkat dan mengelus perlahan rambut belakang sosok yang baru 7 bulan ini resmi menjadi suaminya. Tanpa kata, tanpa sentuhan yang berlebih, hanya elusan kepala dan sesekali punggung belakangnya.
Dan ia menangis.
Untuk pertama kalinya selama 5 tahun perjalanan itu, ia menangis. Bahkan ia tidak ingat kapan terakhir ia menangis. Saat bayi? Mungkin.
Raja dari kerajaan paling kuat diantara kerajaan lainnya itu menangis dalam pelukan sosok yang selama ini ia rasa telah mengubah banyak hal darinya.
Mungkin memang benar menurut orang. Jeon Wonwoo mempunyai sesuatu yang tidak semua orang miliki.
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───
profile identity:
Kim Mingyu
29 tahun
Anak tunggal
Raja kerajaan selatanJeon Wonwoo
27 tahun
Anak kedua
Putra mahkota kerajaan utara***
- alice, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
KING [minwon]
FanfictionPernikahan politik sudah bukan hal yang familiar diantara lingkungan Kerajaan. Hal itu juga terjadi antara Kerajaan Selatan dan Kerajaan Utara setelah pengumuman telah bekerja sama dengan maksud lain. Untuk memperkuat tali kerja sama tersebut, salah...