Prolog

55 6 1
                                    

Surat terbuka untukAllah:

Di malam yang sunyi, aku duduk di sini, membiarkan rasa kecewa mengisi setiap serat hatiku. Melihat langit yang gelap, aku bertanya pada-Nya, "Ya Allah, mengapa Engkau menciptakan aku dalam kekurangan? Mengapa Engkau memilihku untuk hidup dalam kesengsaraan yang tak kunjung usai?"

Aku lahir dalam kegelapan, dari keluarga miskin yang tak pernah mengenal kecukupan. Setiap langkahku terasa seperti berjalan di atas belenggu kegagalan. Setiap impian yang kugenggam, sirna ditelan kekalutan hidup.

Di mana keadilan, Ya Allah? Di mana rahmat-Mu yang kaujanjikan kepada hamba-hamba-Mu? Bukankah aku juga salah satu dari mereka? Bukankah aku juga berhak merasakan cinta-Mu?

Setiap hari terasa seperti permainan tak adil, sebuah teka-teki yang tak kunjung kutemukan jawabannya. Dan aku, hanya sebuah pion dalam permainan yang tak pernah kumengerti.

Namun, dalam kegelapan ini, terbersit juga kekuatan. Meski hatiku remuk oleh kekecewaan, aku masih memiliki api di dalam diriku. Api yang menolak padam meski dihempaskan oleh badai kesialan.

Mungkin, inilah ujian-Mu bagiku. Mungkin, Engkau menciptakanku dalam kekurangan agar aku dapat menemukan kekuatan sejati di dalam diriku. Meski tak kunjung kudapati jawaban, aku akan terus berjuang.

Tertanda,

Verro Alfito

[END] BOY ERASEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang