Happy Reading
***
Setelah bel pulang berbunyi semua murid SMA Bhina Bakti berhamburan untuk pulang,
begitu pula dengan kyara, kini ia tengah menunggu kedatangan kakaknya, sesekali kyara memandang jam yang melingkar ditangan nya, karena sudah 20 menit sejak saat bel pulang berbunyi Bagas belum juga datang.
Kyara menghembuskan nafas kasar, ia mendangak memandang langit yang mulai gelap, bahkan butir butir hujan mulai ditumpahkan oleh awan hitam.
Kyara fikir Bagas tidak akan datang menjemput nya, sebelumnya ia tidak pernah seterlambatan ini untuk menjemputnya.
Ah sudahlah kyara fikir dia akan mencari kendaraan umum untuk pulang, lagi pula kyara masih menyimpan uang pemberian Bagas tadi pagi.
"Kyara" panggil seseorang di iringi dengan bunyi klakson menyadarkan kyara akan kedatangan Bagas.
Lelaki itu nampak segera membuka kan pintu mobil untuk adiknya
"Lo gpp" kyara hanya menggeleng sebagai jawaban
"Sorry gue tadi ada urusan"
"Eum" ia hanya menatap kakanya sembari tersenyum tipis, kyara nampak begitu beku dan tak banyak bicara.
***
Kyara mengedarkan pandangan nya kelangit langit kamar nya, meski jam sudah menunjukkan pukul 00.30 namun sulit sekali untuk kyara tidur dengan nyenyak,
Udara malam yang terasa begitu dingin membuat tubuh kyara yang tertutup selimut terasa menggigil, membuat kulit putih nya terlihat begitu pucat,
Hingga tangan kanan kyara terangkat memukul mukul dadanya yang mulai terasa sesak, mata yang semula mendung kini mulai menetes kan bulir bulir air mata.
"Sakit bunda, kyara sakit kapan bunda sayang sama kyara" gumam kyara sembari menahan rasa sakitnya, dengan perlahan kyara mulai memejamkan matanya dengan paksa membuat kenangan kenangan buruk masa kecilnya kembali berputar dalam ingatan nya.
Flash back on
Kala itu seorang gadis kecil yang masih berusia 8 th bersama Kakak laki laki nya yang masih berusia 11 th tengah menunggu ibunya yang sejak tadi pagi belum juga kembali dari mall,
Namun tak selang lama penantian mereka terobati oleh kedatangan sosok yang sejak tadi mereka nanti,
"Bagas sayang" suara lembut penuh kasih sayang terdengar dari arah pintu, membuat netra Bagas dan Kyara menangkap sosok Raina yang tampil mengenakan dres biru sepanjang lutut, dengan paper bug berwarna putih ditangan nya.
"Bunda" gumam Bagas dan kyara dengan mata berbinar.
Raina dengan langkah cepat nya pun segera menghampiri Bagas dan memberikan pelukan hangat namun tidak dengan kyara, yang ia dapatkan hanya tatapan penuh kebencian dari sang bunda, membuat hati nya terasa begitu sakit.
"Bunda punya sesuatu buat Bagas lho" tutur Raina sembari menyodorkan paper bug yang ada ditangan Raina,
"Ini apa bunda" tanya Bagas sembari menerima paper bug dengan mata berbinar,
"Mainan terbaru buat anak kesayangan bunda"
"Wah bunda makasih, Bagas sayang sama bunda
"Bunda juga sayang sama Bagas" balas Raina sembari mengecup lembut kening Bagas,
Kyara yang sedari tadi menyaksikan kedekatan Raina dan Bagas membuat dadanya terasa begitu sesak, sungguh hatinya merasa begitu iri menginginkan kasih sayang seorang bunda.
"Kyara juga mau disayang bunda" kyara membuka mulut mengutarakan isi hatinya
"Sayang? Kamu ngga usah mimpi kyara! kamu aja cuma bisa nyusahin, buat berdiri tegak aja ngga bisa! Orang cacat kaya kamu mau jadi apa nanti!, dasar aib keluarga"
Mendengar pernyataan Raina membuat hati kyara seperti ditusuk oleh pedang tak kasat mata membuat mata yang semula berkaca kini mengalir kan derasnya air mata.
Bagas yang menyaksikan semuanya refleks menjatuhkan paper bug dari tangan dan segera memeluk erat Kyara,
"Ngga bunda! Kyara adik Bagas bukan aib keluarga"
Raina hanya tersenyum sinis sebelum pada akhirnya meninggalkan Bagas dan Kyara
"Hust, Ra jangan nangis lagi, pasti bunda sayang kok sama kyara"
"Ngga akan pernah" lirih kyara dengan perasaan yang sudah begitu hancur
Flash back off
"Ngga pernah dan ngga akan pernah" gumam kyara lagi saat ingatan buruk itu kembali terbayang jelas dikepalanya,
"Kyara juga mau disayang bunda seperti bunda sayang Bagas" lirih kyara, yang kemudian kembali memukul dadanya yang terasa semakin sakit,
"Aushhh" rasanya begitu sesak dan perih, rahang nya mulai mengetat, nafasnya semakin tercekat rasanya begitu sakit tuhan, kini ia mulai kesulitan bernafas, kyara menggigit bibir dalam nya kuat hingga perlahan matanya terpejam dan mulai kehilangan kesadaran.
Sebenarnya Kyara sakit apa sih?
Ada yang mau tau?
Jangan lupa vote and follow
***
Hehe sekali lagi buat temen-temen, gue minta maaf ya kalau tulisan nya berantakan, soalnya aza cuma mau nepatin janji sama seseorang buat nulis kisah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Sakit Bunda!
Fiksi Remaja⚠️Di angkat dari kisah nyata⚠️ Kyara Athifa Zayan Sosok gadis malang, Yang hidup dengan keterbatasan fisik membuat nya harus dipandang hina oleh banyak mata, bahkan wanita yang melahirkannya selalu saja menganggapnya anak yang tidak berguna. Derita...