12

15 3 2
                                    

"Kata orang, cinta itu tidak
harus memiliki. Tapi prinsip gue
tetap harus memiliki."

- Lorenzo Abintang Givandra



Hari sudah menunjukkan pukul 12 malam, namun Keyla masih tetap terjaga. Sedikitpun ia tak merasa mengantuk, mencoba untuk tidur namun hasilnya nihil.

"Tumben banget gue gak bisa tidur?" batin Keyla sambil memeluk guling kesayangannya.

"Apa gue main hp aja kali ya? Siapa tau tiba-tiba ngantuk." ide dipikirannya membuat Keyla bangkit dari kasur dan mengambil handphonenya.

Akhirnya ia memutuskan untuk melihat video-video lucu di aplikasi hitam miliknya. Baru saja hendak meng-scroll video selanjutnya, memunculkan panggilan telepon dari "Bocah ngeselin" yang tak lain adalah Arsen.

"Ngapain nih anak telepon gue pagi-pagi buta kek gini?" gumam Keyla penasaran, ia menggeser tombol hijau ke atas dan menempelkan benda pipihnya disamping telinga.

"Hmm, ngapain lo telepon gue hah?!" sewot Keyla diseberang telepon. Arsen yang mendengar pekikan suara keras langsung menjauhkan benda pipih itu dari telinganya.

"Astaga, santai aja napa sih." balas Arsen kesal.

"Gak bisa, kenapa? Gak seneng?"

"Huft, yaudahlah gak jadi bye!" teriak Arsen langsung mematikan panggilannya secara sepihak.

Keyla langsung melepaskan benda pipih dari telinganya dan menggerutu pelan "Ihh apaan sih kok malah dimatiin, gue kan penasaran dia mau bilang apa!"

"Apa gue telepon lagi aja ya?" lirih Keyla memikirnya matang-matang.

"Aduh gak bisa, gak bisa! Gengsi banget gue kalo telepon duluan." cibirnya pelan.

"Argh, bodoamat!" ujar Keyla menelepon Arsen kembali. Kebetulan langsung diangkat oleh sang penerima.

"Ekhem, ngapain nih telepon gue lagi?" ledek Arsen dengan nada menggoda.

"Ihh apaan sih, mana ada gue telepon lo!" alih Keyla mengelak.

"Terus ini ngapain?" jawab Arsen menahan tawa.

"Gak tau, kepencet kali. Orang gue mau telepon nyokap gue kok!"

"Ohh lo mau telepon orang yang udah meninggal gitu?"

DEG!

"Anjir mampus! nyokap gue kan udah meninggal." gumam kecil Keyla sambil menepuk jidatnya.

"Hahahaha." disisi lain, Arsen sedang tertawa terbahak-bahak sambil sesekali memegangi perutnya.

"Ngapain lo ketawa dasar bocah ngeselin?!" amarah Keyla bercampur malu.

"Gapapa sih, baru tau aja kalo lo itu-

"Gue? Emang gue kenapa?" tanya Keyla tampak penasaran, apakah ada yang aneh kini dengan dirinya?

"Kalo lo punya energi ternyata buat marah, pfttt." cibir Arsen meledek cewek itu habis-habisan.

"HEH! GINI-GINI GUE MANUSIA BEGO!!! JELASLAH GUE BISA MARAH, BAHKAN NGELEMPAR LO KE JURANG AJA GUE SANGAT MAMPU!" cerocos Keyla tak terima, ia dibuat kesal Arsen habis-habisan.

Penasaran akan sikap Arsen yang terdengar sedih kini sudah tak ingin ia dengar lagi. Baginya, Arsen adalah cowok menyebalkan yang pernah ia kenal. Keyla sudah merasa muak dengan obrolan itu langsung mematikannya secara sepihak dan lebih memilih untuk tidur saja setelahnya.

CARAPHERNELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang