Bab. 9

328 33 15
                                    

Mereka tengah duduk bersama di ruang tengah. Kali ini anggota Blackdragon lengkap berkumpul. Seperti mengenang saat dulu mereka masih sangat aktif menjalankan bisnis bawah mereka.

"Bagaimana disana Tae?" Tanya Jimin basa basi. Mereka tengah duduk santai menikmati beberapa botol wine ditemani batang nikotin.

"Jungkook bahagia tinggal disana. Tapi sepertinya sekarang dia tak akan meninggalkan anak kita lagi. Kita akan kembali tinggal disini." Ucap Taehyung sambil meminum wine dari gelasnya.

"Baguslah Tae. Aku rasa Taejung akan lebih baik jika kau sendiri yang mengajarinya. Kau akan tahu kehebatan anakmu nanti." Yoongi menimpali.

"Benar Tae...Taejung akan lebih maksimal jika sang maestro sendiri yang mengajari. Taejung pun akan senang jika Daddynya yang turun tangan langsung." Namjoon bersidekap tangan didepan dada sambil duduk santai.

"Hmm... Jungkook pun berpikir seperti itu. Aku akan mulai mengajarinya nanti setelah dia pulih." Taehyung menjeda ucapannya.

"Tapi siapa yang sekarang ingin bermain dengan kita?" Lanjut Taehyung menatap tajam para sahabatnya. Mode Ketua Mafia Blackdragon pun ON.

"Park Bogum. Dia kepala kepolisian Seoul. Aku kecolongan dengan tingkahnya." Jawab Namjoon kecewa.

"Seorang kepala kepolisian. Hukuman apa yang pantas aku berikan untuknya?" Taehyung tersenyum smirk. Senyum iblis yang menakutkan bagi yang mengenal siapa Kim Taehyung.

"Kau pasti akan membunuhnya." Jawab Jimin asal dengan senyum remehnya. Taehyung menatap Jimin dengan senyum smirk yang masih tercetak diwajahnya.

"Apa kau pikir dia akan dengan gampang membunuh orang yang sudah menyakiti anaknya?! Jelas neraka akan dia berikan sebelum membunuhnya." Yoongi menimpali dengan santai.

"Aku akan bicara dengan Jungkook terlebih dahulu. Apa yang ingin dia lakukan selanjutnya." Ucap Taehyung santai sambil menyesap nikotin disela jarinya.

Sedang di dalam kamar luas inilah Jungkook, Soekjin dan Taeha berada. Taejung nampak berbaring lemah dengan mata tertutup. Jungkook duduk disamping ranjang anaknya.

"Sayang... Cepat sembuh nak. Mommy akan balas mereka." Tangannya mengusap kening Taejung. Taeha yang berdiri disamping Soekjin hanya diam sambil menahan airmatanya. Tangannya menggelayut kuat pada lengan Soekjin.

"Kookie.. Biarkan Taejung istirahat. Kita keluar dulu. Aku harap besok pagi keadaannya akan membaik." Soekjin mengusap kepala adik iparnya dengan lembut. Jungkook pun setuju dan mereka keluar kamar.

Perjalanan turun kebawah Taeha tiba-tiba menghentikan langkahnya. Soekjin dan Jungkook ikut berhenti. Menatap princessnya yang kini diam menatap mereka.

"Kenapa sayang?" Tanya Jungkook sembari mengusap rambut Taeha.

"Mommy... Bolehkah aku tidur menemani kak Taejung?" Tanya Taeha ragu. Soekjin dan Jungkook pun saling tatap untuk sesaat.

"Kak Taejung sedang butuh banyak istirahat sayang... Jika kau tidur satu ranjang dengan kakakmu, Mommy takut istirahat kakakmu akan terganggu. Bisa pahami ucapan Mommy princess cantik?" Ucap Jungkook lembut. Taeha pun sedikit kecewa. Namun dia bisa memaklumi.

"Baiklah.. Taeha ingin tidur saja dikamar Taeha Mommy... Papi... " Jungkook dan Soekjin pun serempak tersenyum sambil menganggukkan kepala mereka.

"Selamat tidur princessnya Mommy yang paling cantik.. " Jungkook mengecup kedua pipi anak perempuannya.

"Selamat tidur sayang.. Mimpi indah ya.." Soekjin pun melakukan hal yang sama. Taeha pun kemudian pergi meninggalkan mereka.

Tak lama Jungkook dan Soekjin ikut bergabung dengan anggota lainnya. Jungkook duduk disamping Taehyung setelah sebelumnya mencium sesaat bibir Taehyung.

"Bagaimana keadaan Taejung sayang?" Tanya Taehyung sambil memeluk pinggang Jungkook dari belakang tubuh Jungkook.

"Hyung bilang hanya patah tulang. Sudah bisa diatasi Tae. Tinggal menunggu pemulihan." Jungkook menjelaskan sembari menyalakam rokok disela jarinya. Taehyung membantu menyalakan pematik apinya.

"Jadi apa yang akan kau lakukan sayang?"

"Kau bertanya padaku Tae? Jelas kau tahu jawabannya." Jungkook tersenyum smirk.

"Pasangan psikopat akan kembali sepertinya." Ucap Soekjin yang ditimpali dengan suara tawa mereka yang ada di sana.

Benar jika Taehyung dan Jungkook adalah sepasang suami yang sama-sama kejam jika sudah dihadapkan oleh keluarga mereka yang disakiti. Pasangan Psikopat cocok bagi mereka jika sudah dalam mode balas dendam.

Taehyung menarik tubuh Jungkook untuk duduk diatas pangkuannya. Jungkook pun mengikuti kemauan suaminya. Semua sudah terbiasa dengan sikap bucin mereka.

"Tapi Tae... Siapa dalangnya? Aku yakin kau pasti tau." Tanya Jungkook sambil sesekali menghirup aroma maskulin dari leher suaminya.

"Kepala kepolisian Seoul sayang." Taehyung mengusap pinggang Jungkook lembut.

"Waah daebak.. Kau kecolongan Hyung?" Lagi-lagi Namjoon mendapat ejekan dari adik iparnya.

"Aku rasa mulai sekarang aku akan melakukan pembersihan anggota." Jawab Namjoon sambil tersenyum kecil.

"Benar sayang. Habisi semua saja yang terlibat. Jangan ampuni antek-anteknya juga. Dia sudah melukai Taejung. Kalau kau tidak bisa, jangan harap bisa tidur dikamar." Ancam Soekjin yang membuat Namjoon seketika gelagapan. Dan mereka pun kembali tertawa.

"Biar kita yang akan lakukan Hyung. Namjoon Hyung cukup bantu kita untuk membersihkan jejak kita." Ucap Taehyung sambil mencium pipi Jungkook.

"Baiklah.. Terserah kau saja Tae." Jawab Soekjin sambil bersandar pada Namjoon.

Mereka pun menghabiskan malam dengan bercerita hal random. Beberapa tentang bisnis mereka yang sedang berjalan. Kadang bercanda dengan saling melempar ejekan. Dan sesekali terlihat serius membahas rencana balas dendam mereka.

.
.
.

Lelaki dengan perawakan tinggi tegap serta berwajah tampan, nampak tengah memantau transaksi jual beli senjata miliknya. Lebih tepatnya senjata hasil rampasan dari Blackdragon yang di selundupkan.

Bogum merasa diatas awan setelah berhasil mengecoh anak buah Blackdragon. Tapi Bogum lupa siapa Ketua Mafia pemilik Blackdragon.

"Pak semua sudah clear. Transaksi berhasil." Ucap salah satu anak buah Bogum yang ikut transaksi.

"Bagus...untuk selanjutnya atur jadwal dengan Yakuza dari Jepang. Aku ingin pasar kita mendunia." Jawab Bogum pongah. Tawa bahagia dan puas terpancar dari wajahnya.

"Baik pak. Segera akan saya jadwalkan untuk bertemu dengan pimpinan mereka." Anak buah itu pun kemudian pergi meninggalkan ruangan Bogum.

Didalam kamar Taehyung tengah memeluk tubuh Jungkook dari belakang. Sesekali Taehyung menciumi tengkuk Jungkook yang harumnya bikin candu.

"Tidurlah sayang... Jangan pikirkan apapun. Soal Taejung... Aku yakin dia akan segera pulih. " Taehyung mengusap perut Jungkook dengan lembut. Jungkook masih diam tak ada respon. Melihat gelagat aneh suaminya, Taehyung yakin ada yang tidak beres.

Taehyung memutar tubuh Jungkook perlahan. Ditatapnya raut tak biasa yang tercipta diwajah Jungkook. Taehyung sesaat mengernyitkan dahinya.

"Kim Jungkook... Apa yang sedang kau pkkirkan saat ini?" Pertanyaan serius saat Taehyung memanggil lengkap nama Jungkook. Jungkook menatap mata hazle suaminya dengan penuh rasa khawatir.

"Katakan padaku sayang.. Apa yang menjadi beban pikiranmu saat ini?" Taehyung mencium kening Jungkook sesaat.

"Taehyung... Bagaimana jika... " Jungkook terdiam sesaat. Kalimatnya seolah tercekat di tenggorokannya. Taehyung pun masih sabar menunggu.

"Jika apa sayang?"

"Bagaimana jika mereka.... "

🍃🍃🍃🍃🍃

Hayoo loo Jungkook mau ngomong apa nih???

Jangan lupa vote dan komen kalian
💜💚

SWEET MAFIA 2 {BxG}  {BxB}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang