HALOOO
KETEMU LAGI, MASIH SEPI BANGET NIH CERITA CEUNAHH, BANTU RAMEIN DONGG HEHE.
OKEE SELAMAT MEMBACA DEH, BUAT YANG BACAA
JANGAN LUPA BINTANGNYA YAAA!!***
"Kehilangan sahabat bahkan lebih menyakitkan daripada kehilangan seorang yang kamu cinta,"
~Lf
***
Nayla terdiam di taman belakang sekolah mewah itu, dari tadi suasana hatinya bisa dibilang sangat tidak baik. Sahabatnya benar-benar tak menganggap dia ada, termasuk Dena yang statusnya adalah sepupu dirinya sendiri.
"Kok sakit ya?" Monolog gadis itu dengan punggung yang disandarkan ke kursi.
"Kehilangan sahabat itu lebih sakit daripada diputusin pacar kalau lo mau tau." Ujar seseorang yang tiba-tiba saja berada di belakangnya.
"Ikut campur ae lu." Nayla menggeser posisi duduknya agak ke kanan agar Zafran bisa ikut duduk di sana.
"Tapi bener kan?"
"Iya deh iya."
"Heran gue ama cewek-cewek tuh, mereka pake circle, abis tu berantem, nah asing sebentar, bikin sw galau sok tersakiti, akhirnya mah baikan lagi." Nayla menatap Zafran tajam.
"Sok tau lo."
"Tapi itu realitanya, Jamilah." Ujar Zafran sambil menyentil pelan dahi cewek itu.
"Sakit anjrit!"
"Lupain dia, Nay." Nayla tersentak, matanya menatap Zafran seolah bertanya.
"Siapa?"
"Farka Arkatama, sahabat yang seharusnya emang lo jadiin sahabat bukannya malah confess abis tu ditolak. Mana pakai acara pen balas dendam lagi. Udah tau tuh muka lucu kaya hellow Kitty, malah sok-sok an pen jadi antagonisnya." Nayla hanya bisa menganga mendengar ucapan cowok itu.
"Lo kalau mau nge roasting bilang aja kek, gausah nge-roasting orang berkedok memberi nasehat." Zafran tertawa mendengarnya.
"Lagian, ngapain coba? rebutan cowok sama Shilla. Padahal lo udah jelas tau kalau Farka itu suka ke dia sejak kecil Segede bibit bayam." Ujar Zafran lagi, sedangkan Nayla hanya terdiam mendengarnya.
"Perasaan gabisa dibohongi maupun di tutupi, Zaf." Nayla tertunduk lesu.
"Bisa kok, lo ga inget Shilla juga pernah mati-matian suka sama Dafa? akhirnya malah jadian sama Dena, tapi Shilla balas dendam ga? Ngejelekin Dena ga? Engga kan. Ya karna dia pake hati. Mana mungkin dia mau nyakitin sahabatnya cuma gegara cowok." Nayla seakan disudutkan. Dimana pun ia bicara, orang-orang pasti akan membela Shilla dan jarang berpihak padanya.
"Lo juga suka dia kan? Makanya lo bela tuh anak abis-abisan,"
"Gue suka makanya gue lepasin, karna cinta itu perasaan mulia, dan suka ga semestinya berbalas rasa. Lo percaya definisi ini ga? Melihat mu bahagia, aku akan ikut bahagia. Nah itu yang gue tanamin dalam diri gue, walaupun gue suka ke Shilla dan cinta ke dia bahkan melebihi cinta gue ke diri gue sendiri, tapi gaakan sekalipun gua ngelarang dia dekat ataupun pacaran sama siapa aja, karna itu haknya." Nayla masih diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Forever
Teen Fiction⚠️jangan lupa vote & follow⚠️ Ini tentang keluarga, persahabatan dan kisah percintaan yang nantinya akan berakhir sempurna. Semoga saja semesta merestuinya. Arshilla Veriska Byantara, gadis yang selalu saja menanggung sesuatu yang sangat diluar bata...