Ruang Rahasia

7K 256 9
                                    

Hai gimana nih ceritanya?

Maaf kalau ada typo atau kata-kata yang ga sopan ya.

Terimakasih

~~~~~o0o~~~~~

Bau asap rokok yang menyengat menusuk ke dalam hidung Liona saat ia terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bau asap rokok yang menyengat menusuk ke dalam hidung Liona
saat ia terbangun.Perlahan, matanya terbuka, menatap sekeliling kamar yang bernuansa gelap ini. Ruangan itu tampak sangat luas, dengan meja kerja di sudut yang dipenuhi banyak botol-botol alkohol dan bir yang di susun rapi.

Bau kamar yang bercampur antara asap rokok dan alkohol menambah ketidaknyamanan Liona.

Liona beranjak bangun, berusaha mengingat apa yang terjadi sebelum nya, tetapi segera menyadari bahwa tangan kirinya terasa terikat.

Dengan cepat,ia menengok dan melihat bahwa lengannya diborgol dan ternyata borgol itu terpasang pada bagian tepi kasur, ia berusaha untuk melepaskan borgol itu.

Seketika, dari sudut ruangan, terdengar suara serak dan berat. "Jangan coba-coba bergerak, Liona," ucap seseorang dengan nada berat.

Suara itu terdengar sangat familiar bagi Liona, dan tak lama kemudian dia menyadari bahwa itu adalah Fedriczx.

Dia bertanya-tanya, mengapa lelaki itu ada di sini? Bukankah tadi malam dia sedang menjalani misi dan mengalami kecelakaan?

Liona menoleh ke samping dan mendapati Fedriczx sedang menatap nya. Kemeja yang dikenakan lelaki itu terbuka, memperlihatkan otot-otot perutnya yang terbentuk sempurna.

Jangan lupakan Liona yang juga mengenakan pakaian serba hitam jaket hitam dan celana hitam.

Wajah Liona dipenuhi amarah. Bagaimana tidak, kini tangannya diborgol oleh Fedriczx."LEPASIN GUE! KENAPA LO BORGOL GUE?!" teriak nya, menatap Fedriczx dengan tajam.

Fedriczx bangkit dan berjalan mendekat. Dengan lembut, dia membelai rambut Liona dengan tangan kekarnya.

"Mau tahu alasannya hm?" tanya Fedriczx sambil terus menatap mata Liona.

Tangannya yang tadi membelai rambut kini mengelus pipi Liona dengan lembut, lalu menggenggam kedua pipinya dengan satu tangan.

Wajah Fedriczx mendekat ke telinga Liona dan berbisik, "Biar lo ngga kabur,sayang," katanya sambil tersenyum dan mengigit bibir nya sendiri.

"Gue bukan pacar lo, jadi—" ucapannya terhenti saat Fedriczx mendekatkan wajahnya dan tiba-tiba mencium bibir Liona.

Cup!

Fedriczx seenaknya mencium Liona, membuat Liona semakin marah dan tak berdaya.

Monyet bekantan nyium gue, sialan! Kalau bukan karena misi, gue pasti sudah kabur dari sini,Batinnya,Liona kesal.

FEDRICZXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang