Keesokan harinya seperti biasa Seokjin dan Yeonjun sudah bangun pagi-pagi sekali untuk segera bersiap. Berbeda halnya dengan Soobin yang baru saja tertidur beberapa jam yang lalu. Melihat Soobin yang belum bangun, Yeonjun langsung membangunkannya
"Hey, bangun! sudah pagi"
"Eungh.. aku tahu, berikan aku waktu tidur hingga sore hari" jawab Soobin dengan suara berat yang membuat Yeonjun menelan ludah
"Enak saja, kamu menumpang disini jadinya harus bangun pagi" Yeonjun menarik lengan baju Soobin hingga Soobin terbangun dalam posisi duduk
"Aku bahkan baru tidur beberapa jam yang lalu"
"Itu bukan urusanku, cepat mandi dan ayo sarapan"
"Baiklah, dimana kamar mandinya?" tanya Soobin dengan mata yang masih setengah tertutup
"Lurus, belok kanan"
Dengan langkah gontai Soobin berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, 15 menit kemudian Soobin sudah bergabung dengan mereka untuk sarapan
"Kamu bahkan tidak berganti pakaian?"
"Aku kemarin hanya diberi pakaian ini"
"Jika kamu ingin ganti baju ambillah di lemariku, kamarku di sebelah kiri"
"Terima kasih"
Soobin mulai menyantap sarapannya, meskipun masih kaku ketika menggunakan alat makan tapi setidaknya lebih baik dari semalam
"Kamu belajar dengan cepat, Soobin"
"Terima kasih"
"Makanan manusia ternyata enak juga"
"Astaga bahkan sampai sekarang kamu masih berhalusinasi?"
"Sudahlah biarkan saja"
Soobin terlihat sangat lemas, walaupun sudah makan namun energinya cukup terkuras karena ia tetap menjalankan tugasnya untuk menerangi langit malam. Seokjin yang menyadari hal itu menjadi khawatir karena melihat wajah Soobin yang pucat
"Soobin, kamu tidak papa?"
"Aku tidak papa, Seokjin.. hanya saja tubuhku sangat lemas. Bolehkah aku beristirahat sebentar?"
"Panggil Seokjin hyung dengan sebutan hyung" protes Yeonjun
"Yeonjun, sudahlah.. karena dia baru mengenal kita"
"Maafkan aku, bolehkah aku beristirahat sebentar, hyung?"
"Tentu saja kamu boleh beristirahat namun sebentar lagi aku dan Yeonjun akan meninggalkan rumah. Kamu tidak papa kami tinggal?"
Soobin mengangguk lalu ia mulai merebahkan dirinya lagi diatas sofa
"Jika tidak nyaman, kamu bisa tidur di kamarku. Sudah aku bersihkan"
"Tidak papa aku disini saja, terima kasih, hyung"
Seokjin mendekat ke arah Soobin untuk memeriksa kondisinya
"Syukurlah jika tidak demam tapi wajahmu pucat"
"Aku tidak papa, hyung.. mungkin hanya butuh istirahat sebentar maka tubuhku akan pulih"
"Tapi setelah beristirahat kamu harus membereskan rumah ini, kami membebaskanmu bukan berarti kamu bisa seenaknya"
"Baiklah, aku akan melakukannya"
"Awas jika ada barang yang hilang atau rusak, akan aku pukul kamu" ucap Yeonjun sambil memasang kuda-kuda
"Haish sudah-sudah tidak boleh begitu, Yeonjun.. begitupun juga Soobin tamu disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S T I N Y
Fantasy✨ DESTINY ✨ Original Story by 🐻 Anastasia Kim 🐻 💜 Happy Reading 💜