1. Tukar Jiwa

305 10 2
                                    

Sepi, senyap. Hanya suara desahan halus dan decapan yang berasal dari kecupan - kecupan ringan yang Tomi berikan kepada Indri. Pria itu sama sekali tidak melakukan banyak hal. Dia hanya memulai pertama. Dan sisanya ... Indri yang melakukan. Wanita itu ahli. Tomi bisa merasakannya. Itu jelas berbeda dengan ciuman Almira yang lembut dan terasa manis seperti permen kapas. Ciuman Indri liar dan menuntut. Itu adalah tipe kecupan yang bisa membuat siapapun tegang hanya dengan sebuah ciuman. Sialan! Tomi mengumpat dalam hati. Pria itu merasa agak kalah. Bagaimana bisa Indri membuatnya terbuai hanya karena ciuman saja? Persetan! Pokoknya Tomi harus membalas. Harus!

Ciuman Tomi memanas, Indri hampir tak bisa mengimbanginya. Semakin lama semakin menuntut dan liar. Lidah pria itu membelit lidahnya, kemudian bergantian beralih pada cuping telinganya dan menjilat dengan menggoda di sana. Napas mereka berdua mulai memburu. Suhu tubuh mereka naik, dan terasa panas. Keduanya hampir dibakar gairah terlarang.

"Ngh...."

Satu desahan meluncur keluar, mengisi sunyi senyap area dapur yang kini terasa membakar. Tomi kembali menyasar ceruk leher Indri. Kecupan - kecupan ringan itu berubah menjadi hisapan kuat yang membuat wanita itu turn on. Perasaan geli - geli nikmat yang menjalari tubuhnya terasa ajaib. Sudah lama sekali ia tidak melakukan hal ini. Belum lagi sentuhan - sentuhan sensitif dari Tomi yang mulai nakal. Tentu saja itu termasuk telapak tangan Tomi yang tiba - tiba berani. Tangannya melesak ke balik kaos ketat yang membalut tubuh elok milik Indri. Mendarat sempurna di dada janda beranak satu itu. Tomi tidak sabar. dia meremasnya. Indri melenguh. Puncak bukit kembarnya yang kecoklatan tegang.

"Kamu udah turn on, ya, Sayang?"

Indri lupa daratan. Dia semakin megap - megap saat Tomi mulai mengangkat kausnya. Kemudian pria itu membenamkan wajah di antara buah dada sintal milik Indri. Sapuan lidah pria itu semakin terasa, dan tubuh Indri memanas karenanya. Ia dimabuk birahi. Sekarang, bukan hanya puncak bukit kembarnya yang tegang. Tapi sesuatu di selangkangan Indri juga mulai basah. Dia tahu, seperti ada yang mengalir di sana. Dan Tomi menyentuhnya tiba - tiba. Mendadak. Membuat Indri melenguh tanpa ampun. Wanita itu hampir gila, tapi dia belum kehilangan kewarasannya sedikitpun. Ia tak mau gegabah. Baginya Tomi itu sesuatu yang harus direbutnya perlahan. Tidak seradak - seruduk. Pria itu harus tergila - gila padanya dulu, baru posisinya bisa aman untuk menggantikan Almira di sisi Tomi.

Tapi di tengah - tengah pikirannya, Tomi tampak sama sekali tidak peduli. Pria itu malah mencium Indri lagi. Dengan lebih intens, lebih dalam dari sebelumnya. Wanita itu kehabisan napas. Ia mendorong tubuh Tomi sedikit, dan pria itu menatapnya keheranan.

"Mas...tunggu, gimana kalau Almira tiba-tiba datang?" pungkas Indri di tengah-tengah pagutan menuntut Tomi.

"Dia masih di luar, nggak usah khawatir." Tomi menjawab cepat, seolah tak sabar.

Namun memang begitu adanya. Pria ini sungguh sudah di puncaknya. Mungkin kalau Indri menggodanya sedikit lagi, dia tidak akan bisa berhenti, bahkan jika mereka berdua ketahuan berduaan dan kuda - kudaan dengan yang bukan mahram. Pun begitu, keduanya tidak terlalu peduli. Saat ini birahi mulai mengambil alih. Manusia adalah makhluk yang tak perlu di ajari perihal sex. Mereka secara alami tahu apa yang harus dilakukan, mana yang harus disentuh, seberapa kuat hentakan yang harus diberikan agar sama - sama merasakan surga dunia.

Sentuhan milik Tomi kian liar, seakan melepaskan seluruh hasratnya yang sudah terpendam berminggu-minggu. Ia sudah tak peduli akan keadaan sekitar. Almira sedang pergi ke supermarket untuk membeli bahan masakan yang kurang, dan Tomi tak akan melewatkan kesempatan macam ini untuk menyentuh Indri, janda anak satu sekaligus tetangga, dan sahabat istrinya. Sungguh ironi, padahal Tomi yang paling tahu, Indri tidak ada apa - apanya dibanding Almira. Tapi tetap saja tombak pusakanya tegang karena godaan sang janda tetangga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rupanya Suamiku MOKONDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang