[M] Beberapa batang rokok dan dua kaleng soda agaknya sudah cukup untuk menemani Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook yang tengah saling bercerita. Sesekali mereka akan menghirup dalam-dalam udara malam yang dingin, membiarkan angin tipis menyapu kulit waj...
Bagi yang berpuasa, ada baiknya dibaca saat sudah berbuka puasa, ya. Soalnya ada adegan dewasanya 😘
Happy Reading! 💛💜💖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"APA?! KAU INGIN PINDAH?!"
[Ya. Aku sudah di dalam apartemen.]
Lisa memindahkan ponselnya dari telinga kiri ke telinga kanan tatkala ia melangkah masuk ke dalam balok lift. Sungguh, ia nyaris tak percaya dengan apa yang ia dengar. Jantungnya berdegub di luar batas. Rasa-rasanya ia ingin sekali terlahir dengan sayap, supaya bisa langsung terbang menuju lantai empat belas dalam keadaan seperti ini.
Gadis itu berujar, "Apa maksudmu? Kenapa ingin pindah?"
[Karena kita sudah putus, jadi biar aku saja yang mengalah. Aku yang akan keluar dari apartemen.]
"Tapi—" Lisa menggigit bibir bawahnya kuat-kuat ketika manik matanya mulai memanas.
Perlu diketahui, Lalisa Hwang dan Lee Jungyoon sudah berkencan selama tujuh tahun. Bukan waktu yang singkat untuk dijalani. Selama ini mereka sudah beberapa kali putus hubungan, namun kemudian mereka akan kembali bersama seperti semula. Tidak pernah putus terlalu lama. Mereka saling mencintai, saling bergantung satu sama lain. Putusnya hubungan biasanya diakibatkan oleh emosi sesaat. Mereka akan saling memaafkan setelahnya.
Maka sangat wajar apabila saat ini Lisa merasa terkejut sekaligus bingung. Ia pikir Jungyoon akan kembali padanya setelah sebulan lamanya pemuda itu tidak pulang. Ternyata kini dirinya malah mendapatkan kabar bahwa Jungyoon ingin pindah. Jungyoon berniat ingin benar-benar putus dari Lisa.
Bagaimana ini? Lalu bagaimana dengan Lisa? Gadis itu mengerjap cepat ketika bola matanya berkaca-kaca. Ada perasaan takut sekaligus pedih. Lisa tak percaya bahwa hubungannya dengan Jungyoon akan betul-betul berakhir kali ini.
[Lisa?] Jungyoon kembali memanggil. [Jadinya kau akan pulang jam berapa? Perlukah aku menunggumu untuk berpamitan? Aku ingin berpisah secara baik-baik denganmu.]
Lisa menarik napas dalam-dalam guna meredakan sesak yang menghimpit rongga dadanya, melangkah keluar dari lift tatkala pintu terbuka pada lantai yang ia tuju. "Aku baru saja keluar dari lift apartemen. Tunggu di sana. Kita harus bicara."
Lisa melangkah lebih cepat seraya menjejalkan ponselnya ke dalam tas tangannya. Ia berjalan dengan terburu-buru, ingin segera bertemu dengan Jungyoon guna membicarakan segalanya. Ia penasaran; kenapa kali ini Jungyoon ingin pindah? Padahal sudah terhitung lebih dari lima tahun mereka tinggal di dalam apartemen yang sama. Mereka membeli unit tersebut menggunakan sistem patungan dengan uang bersama, yang artinya apartemen itu adalah milik Jungyoon juga.
Tapi mengapa kini Jungyoon rela mengalah dan membiarkan Lisa memiliki apartemen tersebut seorang diri?
Ini jelas aneh. Tak biasanya. Tak seperti apa yang kerap dilakukan oleh kebanyakan orang.
