36. Akhir dari LDR

160 15 0
                                    

Bulan keluar terlebih dahulu dari mobil milik Rion ditemani sang tunangan, Rion dan Bulan memakai kebaya yang senada dengan Rion dibalut dengan baju toga khas wisuda kuliahan.

"Take a deep breath sis" Ucap Rion mengetahui bahwa Bulan terlihat gugup

"Huhh, gugup banget gue sumpah bang"

"Gapapa kita rayain berlima sama Alsya juga okey? Yang lain pada sibuk soalnya" Ujar Rion dengan nada sedih

Akhirnya Alsya sang tunangan menunggu dimobil sedangkan Rion dan Bulan berjalan masuk ke hotel dimana kelulusan mereka dilaksanakan diballroom.

Kita pindah ke pov Gevario, Aslan dan Karvino yang sedang sibuk merangkai hadiah masing-masing berbentuk bucket besar.

Sama seperti dulu, masing-masing memiliki hadiah berbeda namun suara ketukan pintu mengejutkan ketiganya membuat Karvino menggeram kesal.

"Lu aja buka" -Aslan

"Ogah! Gue nanggung banget" -Karvin

"Udah biar gua aja, udah beres ini kok"

Gevario merapikan barang miliknya kemudian beranjak dari karpet bulu menuju pintu depan, awalnya hanya terdengar suara pintu terbuka dan diikuti suara Gevario.

Anehnya sempat hening namun teriakan heboh Gevario membuat keduanya bangkit untuk menghampiri Gevario.

"JEFRAN???"

Ketiganya beringsut memeluk Jefran, menyalurkan rasa rindu kepada sang sahabat yang sudah lama tak bertemu. Terakhir bertemu saat insiden prom night Bulan.

"Dari kapan lo dateng anjir?? Kok gaada kabar dulu sebelumnya??" -Geva

"Udah 6 bulan gua disini bang" -Jefran

"Gila, lama banget" -Aslan

"Gua yakin kejutan buat Bulan sih" -Karvi

"That's right, sama surprise buat kalian juga pastinya" -Jefran

"Oasu" -Aslan

"Hahaha ngakak banget komuk lu bertiga kaget liat gua"

Sesuai dugaannya, ekspresi ketiga sahabatnya sangat menggelikan ketika melihat kehadirannya didepan mata dengan ekspresi sangat terkejut.

"Bentar lagi mau beres acaranya, kita ke lokasi kuy?" -Karvi

"Gass" -Geva

"Gua bawa ini aja" -Jefran

"Kalung biasa tapi gua yakin harganya selangit" -Karvi

"Jelas" -Jefran

"Ayolah nunggu apalagi?" -Aslan

"Pake mobil gue aja, biar gak rombongan" -Geva

"Sabi lah bang"

Mobil jeep keluaran terbaru berwarna hitam itu keluar garasi pertama kalinya untuk menghadiri acara kelulusan Bulan, Rion, Ezra, dan Raidan.

Sesampainya dilokasi, Geva memarkirkan mobilnya tak jauh dari mobil yang ia yakini sebagai mobil Rion, namun Jefran kebingungan melihat sesosok gadis menunggu diluar mobil.

"Siapa cewe itu??" -Jefran

"Tunangannya Rion, baru 2 mingguan" -Geva

"Wahh gamau ke susul sama adeknya" -Jefran

"Bener, Rion sempet uring-uringan pas tau Bulan ngeduluin dia alhasil dia gercep ngelamar crush junior dikampusnya" -Aslan

Setelah menunggu cukup lama untuk menunggu waktu yang pas, akhirnya Gevario, Aslan, Karvino keluar terlebih dahulu.

Gevario sedikit cemburu melihat Raden alumni Bulan juga menyempatkan datang lebih awal darinya bersama 6 teman lainnya.

"Bulan"

Bulan menoleh ke sumber suara dan matanya membulat tak percaya melihat para abang rupanya datang membawa bucket yang berbeda.

"Wahh!! Gue pikir kakak-kakak gak bakalan dateng" Ucap Bulan bahagia

"Iyalah, masa kesayangan kita kelulusan engga dateng" Balas Aslan

"Bulan tutup mata lo deh" Ujar Gevario melihat kode dari Jefran didalam mobil

"Wihh kejutan apalagi nih" Tanya Bulan penasaran

Jena dkk ikut penasaran dengan arahan Gevario pada Bulan, kebetulan Ezra dan Raidan baru datang langsung diminta tutup mata juga bahkan Rion ikut tutup mata juga.

"Baru dateng gua bang, astaga" -Raidan

"Apaan nih??" -Ezra

Setelah dipastikan keempatnya tutup mata, Jefran turun dari mobil dan mendekat tanpa bersuara sedikitpun bahkan jaraknya lebih dekat dengan Bulan ketimbang Ezra, Rion dan Raidan.

Jena dan Raden terpaku melihat sosok selama ini yang disebut sebagai tunangan Bulan, seolah tak ada tenaga untuk menyapa karena hati keduanya terlalu sakit melihat Jefran sebagai calon suami Bulan.

"Itu ya yang namanya Jefran?" Bisik Raden terdengar lirih

"Ho'oh, dalem banget tatapannya gue iri banget sumpah" Balas Jena

"Kuat banget mereka LDR 2 tahun lebih" -Jovan

"3 tahun cuy katanya" -Kenzo

"Kalo gue udah gak kuat asli" -Mahes

"Hebat mereka, tanpa berkabar apalagi Bulan lost memory tapi tetep bertahan gila" -Haidar

"Kita cuma penjaga Bulan jadi gabisa komplain" -Raden

Jarak ketujuhnya dengan Bulan agak sedikit jauh jadi bisikan mereka tak terdengar, sedangkan Jefran anteng menikmati wajah cantik Bulan yang terlihat sangat kurus dan surainya yang sangat panjang.

"Mau sampe kapan nutup mata?"

Bulan terkejut mendengar suara yang selama ini ia rindukan, dengan cepat ia membuka matanya melihat sosok Jefran ada didepan matanya tengah tersenyum hangat sedang menahan airmatanya agar tak meluncur.

"K-kak Jejef??"

Bulan langsung melompat memeluk Jefran begitu erat bahkan sampai topi toganya terjatuh ke tanah, Jefran membalas pelukannya tak kalah erat sambil menyembunyikan wajahnya diceruk Bulan yang ia angkat

Jefran menurunkan Bulan secara perlahan lalu menyeka kedua pipinya yang terdapat sisa aliran airmata.

Bulan menyadari banyak perubahan dari Jefran, rambut yang sudah panjang, kulit yang semakin memutih dan Jefran semakin berisi tak seperti dulu yang terlihat kurus.

"Kita akhiri LDR kita ini ya? Udah waktunya aku jagain kamu seumur hidup" Ucap Jefran sambil mengeluarkan kotak merah kecil dan memasangkan kalung pada Bulan

"Kak" Bulan mendongak menatap Jefran berkaca-kaca

"Sekarang gaada lagi jarak yang misahin kita ya? Sekarang kita habisin sisa waktu berdua sampai akhir okey?"

Raden sama sekali tak mengalihkan pandangannya, hatinya merasa sangat sakit tapi ikut berbahagia juga melihat ending Bulan dan Jefran.

Gadis yang selama ini ia cintai diam-diam, yang selalu ia omeli, ia maki bahkan tak pernah akur kini sudah menemukan garis finish hubungannya.

Sedangkan Jena yang selalu ada untuk Bulan hanya menyilangkan tangannya di dada dengan mata memerah menatap Bulan sendu dan lekat.

Gadis yang selama ini ia jaga, Jena luangkan semua waktunya untuk Bulan, menjaga Bulan setiap kuliah, mengajaknya date, melindungi Bulan dari perlakuan kasar para kating kini sudah usai karena Bulan menemukan garis finishnya bersama sang kekasih.

Sisanya hanya sekedar suka dan tak sejauh perasaan Jena dan Raden, makanya kelima sisanya hanya tersenyum tipis menatap Bulan dan Jefran yang terlihat mesra.


"Jerry gua udah nemuin garis finishnya dan gua mulai sekarang harus fokus sama alur hidup gua selanjutnya tanpa Jerry" -Raden

"My moon has found her finish line, gua harap keduanya langgeng sampe maut misahin" -Jena








Bersambung...

My Intel Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang