Chapter Thirteen: Arrangement - 1

198 40 9
                                    

Awal minggu dimulai dengan sesuatu yang memusingkan. Sampai saat ini, Yerim tidak tahu apa-apa tentang yang terjadi dengan siarannya bersama Bomin. Pemuda itu meledak saat tiba-tiba akun miliknya ditangguhkan. Dia tidak bisa mengakses akunnya sama sekali. Semua yang mereka dapatkan malam itu ikut lenyap, tak bisa diambil sama sekali. Jelas keadaan ini membuat dia sangat murka.

Bomin tidak hadir pada jam makan siang. Yerim bagai anggota cadangan, hanya duduk diam di antara kawanan itu. Hyunjin tidak mengatakan apapun, dia sengaja mengabaikan Yerim. Kawan-kawannya yang lain masih meradang pasal kejadian mabuk malam itu, mereka menjaga jarak karena Minjeong dan Chaewon sangat ketat. Bahkan Giselle yang biasanya netral, tidak terlalu ingin mengajaknya bicara. Tetapi dia mengizinkan Yerim untuk ikut menumpang saat mereka pulang ke rumah Hyunjin.

Berita tentang Yerim yang pandai memasak itu sudah tersebar, sehingga dia diperbolehkan ikut datang ke apartemen Hyunjin sebagai juru masak makan malam mereka. Anak-anak itu dengan senang hati membiarkan Yerim melakukan apapun untuk memberi mereka makan. Seluruh pekerjaan dapur diberikan padanya. Seluruh, yang berarti mereka bertujuh tidak mau ikut campur bahkan walau hanya mencuci sayuran.

Kalaupun ada yang membantu, itu hanya Sungchan. Dia beberapa kali ke dapur untuk mengambil minuman, berakhir mengulurkan tangan barang mengambilkan bahan makanan atau alat masak yang berada di tempat yang tinggi.

"Kudengar kemarin kau sakit, ya?" tanya pemuda itu basa-basi, sambil menyesap minuman dia menarik kursi di meja makan. "Yah, kau memang mabuk sekali malam itu. Hebat juga kalau langsung bisa bekerja besok paginya."

Yerim hanya tertawa kecil, dia jadi ingat hari itu lagi. "Aku jadi dipecat, tahu."

"Karena mabuk-mabukan?"

"Aku memang bolos beberapa hari."

"Oh," responsnya seadanya, pemuda itu hanya menikmati bir kaleng sambil sesekali memperhatikan ponselnya.

"Bomin Oppa belum sampai?"

"Belum," jawab Sungchan tanpa menoleh. "Dia berkata akan mengurus sesuatu sebelum ke sini. Tapi dia akan mengusahakan makan malam bersama. Aku sudah beritahu kalau kau yang memasak."

Yerim hanya mengangguk saja.

"Dia tidak mengabarimu?"

"Tidak."

"Kalian berkencan, kan? Biasanya Bomin itu tipe yang perhatian. Dia yang paling romantis di antara kami. Tapi hubungannya tidak pernah ada yang bertahan lama."

"Mungkin dia mengirim pesan, tetapi aku tidak memeriksa ponselku." Gadis itu terkekeh sambil mengaduk sup, "hubungannya tidak bertahan lama karena dia memang tidak ingin berkencan, kan? Aku tahu tentang gosip kalian yang berganti kekasih setiap bulan. Dan aku sudah cukup banyak melihat buktinya dari Jeno sunbae."

Sungchan meringis, "sebaiknya rumor yang kau dengar tidak melibatkanku."

"Kalau tentangmu pasti adalah hubungan tanpa status dengan Giselle."

"Hei." Sungchan merengek, "jangan coba-coba bicara begitu, ya? Kau tidak perlu ikut menyebarkan misinformasi."

"Jadi informasi yang benar apa? Agar tak menyebarkan informasi yang salah, aku harus tahu mana yang benar."

Ada sekilas ekspresi jahil di wajah Sungchan ketika dia bangun dari kursi. Dia melirik sesaat ke arah pintu, memastikan tidak ada orang selain mereka berdua di dapur. Sebuah kesempatan emas untuk melancarkan aksi karena keadaan yang mendukung.

Yerim terlambat menyadari kalau Sungchan sudah berdiri di balik punggungnya. Dia terkejut saat kedua lengan pemuda itu berada di kedua sisi tubuhnya memegang meja pantry. Saat dia berbalik, lengannya otomatis terkena dada pemuda itu. Begitu mata mereka bertemu, seorang Jung Sungchan tengah memamerkan seringaian khas seorang playboy yang menggelikan, namun juga sangat menarik perhatian. 

THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang