PART 32

1K 93 35
                                    


Saat ini Valerie terlihat tengah duduk di sebuah kursi yang terletak di rooftop rumah sakit, gadis itu memandangi langit senja luas di hadapannya.

"Ternyata lo disini." ucap seorang pria yang datang dari arah belakang.

Valerie sedikit menoleh, dari suaranya ia sudah mengetahui bahwa yang datang adalah sahabat baiknya yaitu Dareel.

"Langitnya cantik." ucap Valerie yang tak melepaskan pandangannya dari langit jingga dihadapannya.

"Secantik elo Val." ucap Dareel sambil memakaikan sweater ke Valerie. Iya Valerie hanya memakai piyama.

"Buaya darat." kekeh gadis itu.

"Itu...dia?" tanya Dareel tiba-tiba yang membuat Valerie menoleh dan mengernyitkan dahinya sejenak.

"Fisiknya sih iya, tapi gue ga yakin sama jiwanya."

"Why?" tanya Dareel heran.

Valerie menggeleng pelan, "Gue ngerasa ga asing, ngerasa aman saat itu. Perasaan aneh yang ga pernah gue rasain sebelumnya."

"Dia buas ketika menatap lawannya, namun menjadi teduh seketika pandangannya beralih ke gue."

"Atmosfer yang sama yang gue rasain setiap lagi sama mommy." pungkas Valerie yang membuat Dareel mengernyitkan dahinya.

"Is he a monster like you?" tanya Dareel.

Valerie memiringkan kepalanya, gadis itu terdiam sejenak. "Dia terlihat dengan jelas, tapi sulit ditebak Dar."

"Don't trust anyone, Baby."

"I know, babe."


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sedangkan di sebuah ruangan seorang wanita tengah menatap sebuah jendela di depannya dengan tatapan yang penuh dengan amarah.


Prang!

Dengan cepat Wanita itu memutar badannya dan melemparkan sebuah vas bunga kearah seorang lelaki yang berada di belakangnya.

"Ini sudah kesekian kalinya, sebenarnya apa maumu?" tanya nya dengan penuh amarah

"Maaf..." lirih lelaki itu menunduk.

"Apakah semua ini kau anggap bercanda? Jika memang iya seharusnya kau mengatakannya sejak awal, sehingga aku bisa menyuruh orang lain untuk membunuh gadis jalang itu."

"Jangan! Aku harus membunuhnya dengan tanganku sendiri." Bnatah lelaki itu.

"Lalu mengapa lagi dan lagi kau melakukan hal sebodoh itu, heh?"

"Bukan aku yang melakukannya."

"Lalu siapa? Kau pikir aku buta, jelas-jelas kau yang berada di depan sana."

"Aku tidak tau, ada sesuatu yang aneh dengan diriku setiap aku ingin menyakiti wanita itu."

"Apa maksudmu?"

"Aku kehilangan kendali atas tubuhku, ibu."

"Mana mungkin bisa seperti itu, kamu tidak usah banyak alasan!"

"Maaf, ibu."

---------------------------------------------------------------------------------------------

Seorang gadis terlihat tengah duduk disebuah bangku taman ditemani oleh seorang lelaki disampingnya. Ia adalah Valerie dan Elard, keduanya tengah menikmati langit jingga di hadapannya dengan sebatang rokok yang terselip diantara jari-jari keduanya. Tak ada obrolan yang terdengar keluar dari mereka.


VALERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang