1

375 48 49
                                    

Dalam rangka mengikuti event : --purplefestival event --Hinata_centric2017

Gendre; romcom,
Bahasa baku-non baku. Gaje, absurd, slay.
Pairing; ItaHina


Menikah karena di jodohkan mungkin hal biasa atau hal yang di anggap kuno bagi sebagian banyak orang di tambah jaman semakin maju, seperti kedua pasangan ini yang baru saja menikah sejak dua hari lalu. Belum dekat sama sekali namun belum juga tinggal bersama, dan hari ini sang pengantin wanita di boyong di rumah sang pria.

"Ma? Hinata gak mau kesana, Hinata disini aja yaa...?" Dengan wajah memelas sang gadis berucap.

Hikari sang bunda yang sedang merias putrinya seketika mencibir kecil, dengan menoel pipinya. "Hus! Gak boleh gitu nduk, kamu kan udah nikah ya harus ikut suamimu."

Hinata ingin menangis tapi dia tidak bisa, karena ini sudah takdir yang maha kuasa. Tapi kan Hinata bisa kabur? Benar dia pernah kabur dari sebelum pernikahanya eh! Hasilnya malah dia salah naik mobil yang ternyata calon suaminya ya dibawa pulang dong!

"Ah, mama gak seru! Hinata kan belum siap nikah, kenapa di nikahin sih." Mamanya gak bales dia malah menarik tangan putrinya untuk berdiri untuk menuju ruang utama.

Setelah acara salim menyalim dan beberapa ritual perboyongan. Hinata yang kini sudah menaiki mobil dengan suaminya yang sedang asik, merokok dengan tenang di sampingnya.

"Gimana kabarmu?"

"Baik." Suaminya sih hanya senyum-senyum gaje karena di cuekin sang istri. "Ih gue bingung ya sama lo, kok bisa lo nikah sama gue? Kita kan temen dari kecil! Gimana coba?" Tukasnya kepo.

"Kenapa emangnya? Mungkin udah jodoh kalik." Hinata gak bales dia udah males duluan.

"Kalo sama suami yang sopan dong, masak lo gue sih, ya harusnya sayang, suamiku gitu." Ujarnya tenang.

"Ih! Idih ngadi-ngadi ogah ah!" Gak terasa dia ketawa sendiri dengan ucapan suaminya karena merasa lucu dan dia sedikit geli karena belum terbiasa.

Itachi sang suami sih hanya senyum aja dengernya. Dia udah lama suka sama Hinata cuman dia masih malu. Karena itu dia minta di jodohin dulu gitu, dengan bermodal tekat dan usaha bekerja keras membentuk usahanya sendiri lantas meminta buat di nikahkan secara sah! Takut di embat orang lain.

Gak perlu pacaran, bukan muhrim lebih baik di jodohin, lamar lalu nikahin seterusnya kalian taulah kalo habis nikah ngapain?

.

Hinata membawa beberapa barang-barangnya kedalam rumah yang lumayan cukup besar, mengaret koper ungu miliknya dengan sekuat tenaga.

"Aku yang bawa aja, kamu masuk dulu, udah malem soalnya." Tukasnya. Hinata sih manut aja.

Hinata merasa lelah, setelah menata semua baju-baju di lemari ditambah rasa lelah karena perjalanan yang cukup jauh. Itachi yang datang dari dalam kamar mandi hanya make handuk di pinggangnya dengan santai melenggang di samping Hinata.

"Oi, astagfirullah! Pake baju dong?!" Serunya dengan menutupi wajahnya. Itachi mendengus melihat sikap Hinata.

"Dasar, emang ada nutup wajah tapi jarinya kebukak?" Hinata cengengesan sendiri. Dia mengambil satu kaos dan memberikanya pada Itachi.

"Udah, ah! Mau mandi." Gadis itu melenggang melewati Itachi membawa handuk yang berada di kasur.

Itachi yang duduk tenang di atas kasur, memangku laptop jarinya sibuk mengetik. Hingga suara pintu kamar mandi terbuka menampilkan Hinata yang memakai baju tidur sexy. Dia tidak bisa mengalihkan pandangan dari tubuh indah sang istri, paket lengkap dia gak salah pilih istri.

White youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang