Memulai

2 0 0
                                    

Ternyata aku salah selama ini, hal yang sebenarnya membuatku bahagia adalah masalalu.

Sesuatu yang kukira dulu sangat menyakiti diriku ternyata adalah bentuk perasaan yang sebenarnya selalu kubutuhkan.

".... Kau akan merasakan penyesalan lebih dari rasa sesalku" Kala itu aku hanya mengejeknya dan menganggap segala pembelaannya adalah alibi yang akan semakin menyakitiku.

Namun nampaknya 180° kehidupanku telah berubah sejak ia menuliskan sebuah sajak kecewanya yang ia tulis dalam sebuah Diary yang tak sengaja kutemukan.

'Bunda, maafin abang karena kayaknya kali ini abang bakal ninggalin dia dan tadi abang bertemu Renjani, ternyata dia baru saja bercerai'

'Lagi dan lagi dia mematahkan hati, Azam! Sialan!'

'Udah egois, tukang selingkuh, playing victim, kekanak-kanakan! Mau apa sih dia?'

'Entah kenapa rasa ini semakin memudar ketika egoisme dan sifat kekanak-kanakannya semakin membuatku muak'

'Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk berhenti memujanya bahkan mencintainya'

'Alessia, walaupun aku masih mencintaimu. Tapi jika yang kau pilih adalah Azam, Selingkuhanmu. Aku berhenti. Cukup memuakkan kala kau tak mempercayaiku dibandingkan sesosok lelaki badut seperti dirinya! Aku membencimu Alessia, sungguh'

Mengingat sajak demi sajak yang ia tulis membuatku kembali sakit hati.

KETIKA AKU MASIH HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang