12

25 3 0
                                    

𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌 𝒌𝒖....
𝑫𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒆𝒑 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒑𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒖..

𝐶𝑎𝑘𝑟𝑎 𝑤𝑖𝑙𝑙𝑖𝑎𝑚~

Setelah sampai di rumah renza, gadis itu langsung menghilang dari pandangan cakra.

Tak seperti biasa nya, kini rumah itu hening tanpa suara dan hanya suara dentingan jam yang terdengar.

Biasa nya gadis itu lah yang paling ribut ketika pulang sekolah.

"heh... Njing.... renza di mana.. "

Tanya cakra datar pada elang, tak dapat di pungkiri ia masih kesal pada elang karena perihal di sekolah renza tadi.

Elang terkekeh seakan merasakan lucu jika melihat nya cemburu seperti itu.

"Dia di kamar nya.... " jawab elang santai.

"Gak mungkin donk di hati gw... " sambung pria itu.

Membuat pria dengan kesabaran setipis tisu itu semakin kesal.

"awas aja lo nanti lang... "

"iya ... gw tau.... "

Ya.... Elang selalu tau apa konsekuensi nya jika membuat sang ketua marah.

Sedang kan cakra yang masih ada urusan untuk mencari kekasih nya. saat ini lebih memilih pergi dari pada elang akan babak belur sekarang juga.

***

Kini karenza tengah terduduk di meja belajar, mengerjakan beberapa tugas yang di berikan oleh guru nya.

Sangat sulit, terlebih lagi pelajaran fisika.

Benar benar memutar mutar otak nya, tapi dari pada memikir kan masalah nya dengan cakra lebih baik dia pusing masalah fisika.

Gadis itu sangat fokus pada buku pelajaran nya, hingga tak sedikitpun berpaling dari buku catatan itu.

" yang nomor tiga itu salah... "

suara itu berhasil membuat jantung renza berpacu dengar cepat, dengan cepat renza berbalik badan.

Dan mendapati cakra yang berdiri di belakang nya.

sejenak tatapan kedua insan itu bertemu.

Sebelum akhir nya renza memilih mengakhiri tatapan itu.

"apaan sih... " ketus gadis itu.

Mendapat ketusan dari renza, cakra hanya bisa menghela nafas pelan sembari duduk di sisi ranjang di sebelah meja belajar renza.

"lo kenapa sih za... "

"gak kenapa napa... "

Jawab renza masih tetap dengan nada ketus nya.

"Kok ngomong nya ngegas gitu.. "

"Mau lo gimana..? Suara gw lemah lembut, kecentilan kayak si flora itu.."

"za... lo lagi pms ya... jangan marah marah... ntar gw beliin ice cream mau.. "

"gak tertarik.... "

Nada bicara gadis itu masih saja terdengar tak bersahabat.

dan gadis itu enggan untuk melihat ke arah nya.

Untuk yang kesekian kali nya cakra menghela nafas pelan.

"lo marah sama gw...? "

"Nggak..!!.. "

"terus kenapa kayak gini... Ada masalah..??.. "

𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang