11 - Maaf, Ibu.

67 21 4
                                    

Kalau waktu bisa diulang kembali, yang Aku inginkan hanyalah kehangatan sebuah keluarga

- Anasera Dahayu

•┈┈┈••✦ :💔: ✦••┈┈┈•


5 tahun yang lalu...

Yang tadinya berniat untuk berdiam diri di kamar, kini malah duduk di sebelah sang Ayah

"Ibu kapan pulangnya, Yah?" tanya seorang anak perempuan berusia 12 tahun itu kepada Ayahnya

"Ya ampun, baru juga beberapa menit yang lalu." Lelaki yang dipanggil Ayah itu menjawab pertanyaan sang anak

"Nonton tv deh, Yah."

"Anak ayah mau nonton apa, hm?"

"Eh ngga deh, nonton kaset CD aja."

"Boleh tuh, jangan yang horor tapi."

"Kenapa? Ayah takut ya?" Sera meledek Ayahnya

Anasera Dahayu, nama anak perempuan itu.

"Sembarangan! Justru kamu itu, kalo habis nonton horor suka nyempil diantara Ibu sama Ayah kalo lagi tidur."

"Hehe, yaudah deh Scooby-Doo aja."

"Nah itu boleh, mana kaset CD-nya cariin, nanti Ayah yang pasang."

"Ini." Sera menyerahkan kaset yang berada di tangannya

Mereka menonton film dari kaset itu dengan raut wajah yang terkadang serius, terkadang tertawa juga.

"Ayah, kenapa Sera dinamai Anasera Dahayu?" Pertanyaan random tiba-tiba keluar dari mulut Sera

Ayah Sera nampak berpikir, namanya adalah Indra Lesmana, kita sebut saja Indra

"Anasera itu artinya 'Hadiah dari Tuhan' sedangkan Dahayu artinya 'Cantik', kalau digabungin jadinya 'Hadiah yang cantik dari Tuhan'. Seperti arti nama kamu, Ibu dan Ayah sangat bahagia ketika kamu terlahir ke dunia dengan suara tangisan yang membuat siapa saja juga menangis haru mendengar tangisanmu, Sera."

"Ayah sangat bersyukur karena dikarunia anak yang sangat cantik seperti Sera ini dan juga seorang istri yang sangat kuat dan hebat karena bisa merawat Sera sebelum dan sesudah lahir sampai sekarang, Ayah berharap kita bertiga bisa terus bersama-sama."

Sera memeluk Ayahnya dengan sangat erat dan meneteskan air mata, membuat sang ayah tertawa kecil dan membalas pelukan sang anak.

"Sera sayang banget sama Ibu dan Ayah."

'Kia Istriku' nama yang tertera di ponsel Indra

Segera Ia menjawab telpon dari istrinya itu, namun belum sempat Ia tempelkan ponsel itu di dekat telinganya, Sera sudah mengambil alih ponselnya

"Ibuuu!" panggil Sera

"Astaga sayang, jangan teriak-teriak." jawab Ibu diseberang telpon

"Ibu kapan pulang?"

"Ini mau pulang, makanya Ibu telpon. Tadi Ibu udah janji sama Sera kan?"

"Sera mau kimbab, Bu."

"Okayy, meluncur membeli kimbab untuk sayangnya Ibu."

"Mau Ayah jemput, Bu?" tanya Indra kepada Istrinya

"Gak, Yah. Ibu sama temen lagi,"

"Hati-hati ya, Bu. Udah malem ini,"

"Siap! Ibu matiin telponnya." Telpon dimatikan sepihak oleh Ibu

Hadiah dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang