"babe. Maaf, aku tidak bisa ikut dengan kalian malam ini, sungguh pekerjaan ku menumpuk."
Jisoo menghela nafas lemah, ada rasa kecewa setelah membaca pesan yang di kirimkan oleh Rosé.
Jisoo awalnya ingin mengajak Rosé untuk pergi berkumpul bersama yang lain, tapi harapan nya tidak sesuai karena dia harus pergi seorang diri tanpa pasangan seperti yang lain.
Hah~
Jisoo membuang nafas panjang seraya menjatuhkan tubuhnya begitu saja di kasur miliknya.
"Jika begini aku akan menjadi nyamuk." Gerutunya sambil bergumam.
Karena melihat jam sudah menunjukkan pukul 19:30, jisoo segera bersiap agar tidak membuat yang lain menunggu lama.
Setelah duduk di kursi meja riasnya, jisoo membuka satu laci dan tatapan nya tertuju pada amplop berwarna coklat.
Amplop tersebut jisoo dapatkan dari salah satu staf yang mengantarkannya tadi siang, dia tidak sempat membuka karena terlalu sibuk dengan pekerjaan nya.
Jisoo meraih amplop tersebut seraya ingin membukanya namun ponselnya berdering membuat pergerakan nya terhenti dan kembali menyimpan amplop itu di laci mejanya.
"Yobosheo." Ucap jisoo setelah menerima panggilan dari irine.
" Jisoo--ah. Apa kau sudah dalam perjalanan?" Tanya irine di dalam panggilan tersebut.
"Sebentar lagi aku akan pergi, dan.. sepertinya aku akan menumpang di mobil Jennie, agar seulgi tidak perlu repot untuk kembali lagi ke sini." Jawab jisoo.
"Baiklah jika begitu hati-hati."
"Nee." Jisoo langsung mematikan sambungan telepon nya.
Jisoo lupa jika niat awalnya ingin membukanya amplop tersebut karena setelah melakukannya panggilan dengan irine jisoo langsung keluar dari kamarnya dan melangkah menuju kamar Jennie.
Ketika jisoo ingin mengetuk pintu kamar Jennie bertepatan dengan itu Jennie keluar dengan pakaian yang sudah rapih dan sudah siap untuk pergi.
"Apa Lisa sudah siap?" Tanya jisoo sambil menuruni tangga bersama Jennie.
"Mungkin sebentar lagi." Jawab Jennie sambil merapihkan rambutnya.
Mereka berdua menunggu Lisa di sofa living room, setelah menunggu 5 menit Lisa belum juga turun membuat Jennie mengerang kesal.
"Apa dia kebingungan memilih pak-"
Jennie tidak melanjutkan kalimatnya karena melihat Lisa sudah menuruni tangga.
Jennie dan jisoo membeku di tempat, mereka terpana melihat Lisa yang rupawan dengan menggunakan celana jeans biru muda di padukan dengan kemeja putih yang dia masukan bagian depannya saja, dengan dua kancing atas terbuka dan bagian tangan yang terlipat asal.
Lisa melangkah ke arah Jennie dan jisoo dengan tangan kanan memutar-mutar kunci mobil sedangkan tangan kiri dia masukan di saku celana.
"Jeundeuk, apa ada lalisa satu lagi? Aku menginginkan nya." Gumam jisoo tanpa sadar dengan ucapannya.
Jennie menoleh cepat ke arah jisoo, matanya menatap tajam seraya menaruh kedua tangannya di pinggang.
"Eonnie."
Jisoo tersadar, setelah melihat Jennie menatapnya dia gelagapan dan menyengir begitu saja.
"Apa Rosé ikut dengan kita?" Tanya Jennie.
Jisoo menggeleng lemah seraya berjalan ke luar rumah untuk menuju mobil Jennie.
"Tidak, dia sedang sibuk." Jawab jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARD IS MY LIFE [G!P]
Nezařaditelné"Stop! mengikuti ku lalisa~" "Mana bisa aku tidak mengikuti mu."