Part 17

15 1 0
                                    

Cemburu!
Talitha duduk di shofa kamar miliknya dan rayyan. Memandang sebuah poto dalam insta story dia.
@Rakazayden.

Nampak laki-laki itu mengekspos miror poto kaca sepeda motor dengan caption " mau diantar kemana" dengan mentag akun seorang perempuan.

"Sebenarnya talitha itu tidak ingin egois hanya perassannya yang egois"

Egois masih menyimpan nama raka
Egois masih mengharapkan laki-laki itu
Egois karena tidak pernah memberikan hatinya untuk suami yang mana lebih berhak

Matanya terpejam merasakan sesak didada. Dia telah mengirimkan pesan kepada laki-laki itu saat pernikahannya 3 minggu yang lalu, namun nampak tak pernah ada balasan sama sekali, padahal jelas raka mengekpos poto miliknya.Sememang talitha sudah tidak punya tempat lagi yaa dikehidupan raka?

Talitha menatap poto pernikahannya dengan rayyan yang baru terpasang sejak pagi tadi diatas dinding kamar mereka. Kata rayyan figura besar itu baru selesai pagi tadi dan sekalian diambil.

Dalam hati dia banyak merapalkan kata maaf untuk rayyan karna sampai kini hatinya masih untuk raka, bahkan disaat dirinya sudah harus mengabdi pada rayyan

Talitha tersadar mendengar suara gaduh diluar, pasti keluarga dari pondok as shidiyah sudah datang. Rayyan juga tadi pamit salat zuhur bersama santri dimesjid dan mungkin sudah menyambut sahabat karibnya itu

Talitha menghela nafasnya kasar, bergegas mengambil gamis dan berjalan kearah toilet guna mengganti baju dan melaksanakan sembahyang zuhur. Ini bukan waktunya untuk egois akan perasaannya.

----
Selesai salat dzuhur talitha tidak langsung keluar melainkan berkaca didepan cermin memoles sedikit wajahnya alias makeup tipis. Baginya skincare dan tetek bengek itu jangan sampai terlewat barang sedikit pun.

Hingga suara tangisan bayi bergema dari ruang tamu. Suara itu membuat talitha ingin segera bergegas keluar. Memang kamar rayyan yang berada tepat diatas ruang tamu membuat suara itu semakin menggema sukses membuat hatinya ingin cepat untuk mendekat untuk melihat penyebab tangisan itu

Disana nampak rayyan yang sedang mencoba membuat seorang bayi terdiam dari tangisannya. Lucu, cara mengendongnya masih amatiran dan membuat talitha sedikit khawatir

Tangisannya semakin kencang, menurut teori yang pernah dosennya jelasnya terdapat beberapa teori tangisan bayi. Tangisan seperti ini adalah tangisan risih atau ketidaknyamaan entah memang pempers nya penuh, tidak nyaman saat digendong atau mungkin juga lapar.

Disana juga nampak zahro yang sedang memangku seorang bayi lagi. Talitha baru ingat mungkin ini putri putri nya sahabat karib rayyan. Lantas kemana keluarga dari sahabat karib suaminya itu karena tang tersisa diruang tamu hanya rayyan dan zahro

"Sini biar aku yang coba gendong" ucap talitha lalu mengendong bayi tersenyum dengan posisi ditangkupkan ditangannya sesekali mengelus sebentar

"Uuu sayang udah yaa! Ngga nyaman nya atau pempers kamu penuh?" Tanya talitha telaten yang membuat rayyan memandang tanpa kedip

"Ning, itu takutnya kecengklak" ucap zahro panik sedikit naik 1 volume. Sementara rayyan menatap sedikit tidak terbaca

" ngga mba santai, ini tuh salah satu teori yang saya dapat! Bayi baru lahir juga banyak kok yang digendong kayak gini sama dokter"ucap talitha mengelus rambut bayi tersebut dan ajaibnya langsung berhenti

"Kenapa sayang? Tadi kok nangis sii, cape yaa? Ngantuk?" Tanya talitha yang direspon celotehan tidak jelas dari bayi tersebut

"Yaudah sok tidur onty pokpok" ucap talitha berjalan keluar dengan sedikit menimang nimang bayi tersebut.

Kamu Yang Terakhir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang