🌕 09. Is It Possible?

271 38 36
                                    

Awal Musim Panas, 1355

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal Musim Panas, 1355.

Wang Joon masuk ke ruangan milik Pangeran Xijing yang malam kemarin mereka gunakan untuk bercakap. Tidak ada siapapun disana. Hanya ada Pangeran Xijing yang tengah duduk di salah satu kursi yang menghadap ke arah meja melingkar. Di atas meja tersebut, ada beberapa cangkir dan teko berisi arak beras.

Wang Joon sedikit membungkuk hormat pada Pangeran Xijing lalu duduk di sisi yang berseberangan dengan pria itu. Kali ini, Wang Joon datang seorang diri tanpa Kasim Han yang menemani.

Pangeran Xijing sedikit mencondongkan tubuh ke arah Wang Joon dengan ekspresinya yang datar. "Jadi apa yang ingin kau tau tentang Ganzhou?"

Wang Joon sedikit mengernyitkan dahi mendengar nada suara itu. Terkesan dingin, sinis dan tidak bersahabat. Wang Joon semakin yakin bahwa pria di hadapannya ini memang tidak menyukai keberadaannya disini.

"Anda tau bahwa peperangan dan konflik di negeri perbatasan, sedikitnya berpengaruh pada keadaan ekonomi di kota-kota besar di Yuan." Wang Joon menjelaskan mengenai permasalahan utama mereka. "Saya dengar Anda akan berfokus pada sisi politik dan menjalin hubungan dengan pihak luar untuk mengatasi ini."

"Lalu?"

"Berikan banyak informasi tentang Liu Xin padaku."

Pangeran Xijing menautkan dahi saat Wang Joon meminta hal tersebut. Memberikan informasi tentang Liu Xin? Maksudnya.. kakek dari Jelme?

"Saya dengar, dia adalah pengusaha terkaya di kota Ganzhou. Asetnya tersebar hampir di semua wilayah di Yuan. Saya pikir, berbicara dan berdiskusi dengannya akan menjadi langkah awal agar saya bisa menyusun strategi."

Pangeran Xijing tidak menjawab. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi dengan tatapan yang tidak beralih sedikitpun. Kedua lengannya diletakkan di sisi kursi.

"Lantas apa yang kau lakukan jika aku memberikan informasi itu?"

Wang Joon ikut menyandarkan punggungnya. "Tentu saja aku akan menemuinya."

Pangeran Xijing menarik sedikit bibirnya ke atas. "Kau pikir mudah menemui Tuan Liu? Dia adalah salah satu orang tersibuk di kota ini."

"Saya tau." Wang Joon menjeda ucapannya. "Itulah kenapa saya membutuhkan bantuan Anda."

Kali ini Pangeran Xijing tidak menjawab. Tatapannya yang tajam semakin menusuk saat Wang Joon mengucapkan hal itu.

"Bukankah lebih cepat akan lebih baik?"

Pangeran Xijing mengambil cangkirnya lalu mengisi dengan arak beras. Ia sedikit menggoyangkan cangkir gelas itu dengan pelan. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu. Tuan Liu biar aku yang mengurusnya."

Wang Joon menatap Pangeran Xijing dengan heran. Memangnya apa salahnya mengenalkan Wang Joon ke Tuan Liu itu? Lagipula mereka akan mengurus masalah ini di ranah yang berbeda.

BOUND BY FATE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang