awal dan akhir

3.8K 281 26
                                    

Menceritakan seorang mahasiswa yang berimpian menjadi dokter bedah, namanya Viandi Alan. Keluarga dia ada sih.. cuma dia dicoret namanya dari kartu kelurga kerna mereka maunya semua anak" mereka meneruskan perusahanya sampe ke cucu cicit.

Jadi you know lah, dia di buang dari keluarga gegara milih jurusan kedokteran... Well well~
.
.
.
.
Sekarang andi/Vian berada di RS yang berada diluar negri. Kenapa? Kerna selepas dibuang dia langsung pindah negri mengunakan uang yang sempat mereka berikan sebelum andi dibuang.

"Menjadi Dokter itu yang ku impikan, biarlah dicoret yang penting Dokter." Ucap Andi semangat.

-

Setelah melepasi ujian untuk menjadi dokter. Beberapa hari kemudian, dia dinyatakan lulus membuatnya melompat-lompat riang seperti kelinci.

Parasnya andi bisa dibilang cantik, kerna setiap pasien yang di rawat oleh andi mengatakan kalau andi itu cantik. Begitu aja berulang kali, bahkan andi aja muak dengarnya.

Awal berkerja menjadi dokter sangatlah sulit, dia harus lebih mempelajari organ atau lapisan" yang ada di tubuh manusia.

Terkadang dia juga kurang tidur hanya kerna dia latihan bedah. Tapi usahanya tidak sia sia, dia dapat menyelamatkan orang" sekitarnya mahupun sahabatnya yang koma.

Dia sangat bersyukur dapat hidupnya sekarang, walaupun udah dicoret namanya di kartu keluarga...ehem back to topic!

Kali ini Andi baru aja selesai Shift malamnya di Rumah sakit dan bergegas pulang ke rumah. Keluar saja andi dari Rumah sakit, hanya dengan berjalan kaki dari RS ke rumahnya. Sangat menguras energi nya

Beban" nya selama kerja sangat melelahkan...dia capek..dia butuh istirahat...dan dia mau tidur. Itu" aja perkataan yang berada dipikirannya,

"sangat stress, sangat capek, sangat melelahkan, aku cuma pengen istirahat" ujar andi dalam kondisi mata berat. Jalanan sangat sepi.... Malam yang gelap, sunyi, lampu jalan kelap kelip waduh merinding...

'Agh! Masa bodoh lah, aku cuma mau tidur!!!' batin Andi tanpa memperdulikan sekitanya, lagian juga dia udah mau sampe ke apartmentnya

Tanpa melihat sekitar jalanan, Andi menyeberang tanpa peduli mobil yang melimpas. Gak ada mobil jug- eh bentar...

Titttt!!!

OH NOO!! TRUK-KUN DATANG!!!

Awas andi!

Bruk!!

Andi terpental jauh membuat beberapa tulangnya patah, darah juga mulai keluar dari kepalanya dan mulutnya. Tiba" ada hujan turun, orang yang membawa truk itu, tidak perduli kan andi dan melanjutkan jalannya.

"Di-dingin...saki-t... Dan ngantuk... Apakah i-ini saatnya istirahat?... Ku rasa iya... Yasudah... Se-selamat malam" kata-kata terakhirnya andi sebelum menghebuskan nafasnya buat selama lamanya.
.
.
.
.

Pagi harinya

"Berita terkini, terdapat seorang pemuda menjadi mangsa tabrak dan tergeletak tak bernyawa. Dapat dilihat dari kartu namanya dia bernama Viandi Alan sorang dokter bedah yang terkenal di kota X di Negeri A, kematiannya membuat semua terpukul atas kehilangannya. Saya sebagai pemberita ingin mengucapkan seribu terima kasih keatasnya kerana beliaulah yang telah menyelamatkan anak saya dari kanser.

Hiks..dengan sebesar lubuk hati dari kota X ingin mengucapkan terima kasih terhadap beliau yang merawat pesakit" di kota X. Beliau juga sudah dimakamkan dengan layak dan bisa tenang dia alam sana" ucap pemberita  itu dan sedikit mengeluarkan air matanya..

"Berita selanjutnya..." Sebuah keluarga lagi santai di ruang tamu dan lagi bercanda bareng tapi mendengar berita itu langsung terdiam.

Cuba kalian teka siapa mereka?😏

Tidak salah dan tidak bukan adalah keluarga Andi yang membuannya. Mereka gak tahu kalo anaknya ini bisa membedah mahupun merawat persakit cancer.

" Ti-tidak salah nih.." ujar seorang wanita mulai nangis yang tidak lain adalah bundanya Andi.

"Bahkan adek gak mengunakan marga keluarga kita..." Ucap seorang pemuda yang bisa disebut kakanya Andi.

"Tidak.. tidak!! Aku bunda yang gak pantas untuk mu nak. Bunda juga udah pilih kasih.. Hiks bunda hanya melihatmu sebelah mata hiks seharusnya bunda gak layak jadi ibumu hiks" nangis bundanya sembari menjambak rambutnya sembari kaknya andi menenangkan bundanya.

Sang kepala keluarga cuma terdiam, tindakannya itu sepertinya.....salah. Salah membuangnya, salah membentaknya, dan Salah mengusinya keluar. Kenapa dia melakukan andi seperti begitu.........

Kenapa?

Kenapa?

......Kenapa?

Kematian andi membuat keluarganya tertusuk beribu pisau di hati mereka. Mau bagaimana lagi, nasi udah menjadi bubur.

Kenapa kalau kehilangan baru menangis?

Waktu masih hidup kalian gak pernah pernah menangisinya mahupun mengasihaninya?

Kenapa harus kehilangan dulu baru punya rasa memiliki? Kenapa harus menderita dulu baru ada rasa sadar?kenapa waktu masih ada tidak disayang setelah tiada baru menyesal?

Apa manusia hanya memelihara kenangan? Dan baru menerungi setelah menjadi angan angan?

Sewaktu ada dianggap tiada, setelah tiada baru dianggap ada?

Pikirin sendiri...









Tbc...
______________________________________

Yoiiii cerita baru gess

Hahahaha bermood kali thor semasa puasa gini. Ehe!🤭

Ingat tu nasihat author, jangan berasa paling tinggi dan merendahkan orang. Hargailah dia sebelum tiada.

Btw tandaain kalo ada typo, jangan lupa Vote yah😉

Baybay👋

 Npc atau figuran gak ngapain kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang