05. Simulasi?

374 98 36
                                    


HALO SAYANG







Hari ini Jordan tidak bersama Liam karena ada urusan di kantornya yang benar-benar penting serta ada CEO dari perusahaan luar negeri yang akan datang

Beruntungnya, Liam tidak merengek ingin bersama ayahnya.
Kenapa? Karena ada Navarra yang menemaninya
Mereka berdua bermain dengan ceria, Liam sangat senang karena bisa bersama Navarra sebab perempuan cantik itu akan menginap di sini

Awalnya Jordan menolak permintaan Liam yang memintanya agar Navarra menginap tetapi bocah itu malah menangis sampai guling-guling di lantai
Hingga akhirnya, Jordan pun mengizinkan mantan kekasihnya itu menginap di sini

Liam sibuk bermain dengan boneka dinosaurus-nya di karpet bulu, di sisi kanan dan kirinya ada sang daddy dan tante Navarra, jadi Liam posisinya ada di tengah-tengah tapi di depan mereka

"Liam, ayo kita makan, ini udah waktunya makan malam" Bujuk Jordan

Liam menoleh ke belakang, "Eumm, ayoo" Liam malah mendudukkan dirinya atas kedua kaki ayahnya yang menyilang

"Kok malah duduk?" Navarra menatap keduanya secara bergantian

Liam tersenyum "Iam mau digendong sama daddy"

"Astaga"

Jordan memegang pantat anak itu kemudian menggendong tubuh kecil putranya menuju meja makan diikuti Navarra di belakangnya. Duh kayak keluarga kecil aja

Mereka duduk di kursi masing-masing dan mulai menyantap makanannya hingga habis

Setelah makan malam, Navarra izin masuk ke kamar tamu karena ia menerima telfon dari seseorang

"Daddy"

"Hm?"

"Iam mau sesuatu"

"Kamu mau apa hm?"

Liam menunduk membuat Jordan mengerutkan dahinya

"Iam mau tante Nava yang jadi mommy"

Seketika tubuh Jordan membeku kala mendengar suara bocah di sampingnya ini
Mana mungkin ia dan Navarra menikah? Dan lagi, mengapa bocah itu meminta hal yang aneh baginya.

"Pengen banget punya mommy hm?" Tanya Jordan

"Heum!" Bocah 4 tahun itu mengangguk dengan semangat

"Jangan sekarang, lain kali kita bicarakan. Oke?"

"Okayy daddy"

Liam turun dari sofa, ia ingin menonton tv
Menekan tombol pada remote itu lalu menatap sang daddy seperti meminta bantuan

"Kenapa sayang?" Bukannya Jordan tidak peka, tetapi ia ingin menjahili putranya

"Mau lihat pololo, tolong bantu Iam" Dengan tubuh mungil ia berjalan mendekati kaki jenjang ayahnya

"Apa itu pololo?"

"Itu loh pinguin yang pakai helm kuning ama eumm.. buaya hijau"

"Oh, kalau itu namanya pororo bukan pololo"

"Huh daddy! Iam kan belum bisa bilang huluf errllll"

"Dasar cadel, berikan sini remote-nya" Jordan mengadahkan tangannya

Liam mencebik memberikan remote itu pada daddy-nya dan ikut duduk di sebelahnya
Kaki bocah itu mengayun ke depan dan belakang (taulah ya kek gimana)

Bocah itu anteng menonton pinguin dan Navarra datang menghampiri mereka

"Saya kira, kamu sedang tidur"

LIAM AND HIS DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang