XXXVIII. Selamat Tinggal

5.1K 414 72
                                    

Meninggalkan dan ditinggalkan
Mana yang lebih menyakitkan ?

🎵 Watch me cry - Jorja Smith 🎵

*****

Salsa mengangkat kepalanya yang sedari tadi menelungkup di atas meja rias yang berada di dalam kamar kosannya. Kepalanya sangat terasa berat dan pusing karena semalaman ia tak tidur dan memilih untuk tetap melanjutkan tangisnya yang masih belum mau berhenti.

Salsa sama sekali tak peduli akan seburuk apa penampilannya kini. Ia meraih handphone nya yang berada di atas meja. Saat ia melihat handphonenya, matanya kembali memanas karena handphonenya masih menampakan foto dirinya dengan ronald saat mereka pulang dari GBK waktu itu, hari dimana mereka pertama kalinya berkencan di luar. Dan juga merupakan foto selfie pertama mereka.

Salsa segera menaruh kembali handphonenya di atas meja. Semalaman ia terus memikirkan keputusannya tentang hubungannya dengan ronald. Memang sangat berat, tapi untuk saat ini, ini memang yang terbaik untuk mereka.

Setelah banyak waktu yang tak mudah untuk mereka lalui, salsa semakin sadar kalau mereka memang harus berpisah, karena awal hubungan mereka atas dasar paksaan, maka jalan yang mereka lalui selalu terasa sulit.

Salsa juga teringat saat awal hubungannya dengan Ronald, dari awal Ronald memang tak pernah tertarik memiliki hubungan serius dengan salsa, bahkan tak pernah mau memiliki perasaan lebih kepadanya. Dan saat mereka tiba-tiba harus menikah, jelas Ronald keberatan dengan hal itu, sehingga salsa juga mengerti kalau dari awal hubungan pernikahannya dengan Ronald, Ronald sangat terpaksa.

Walaupun hubungan mereka akhir-akhir ini membaik, tapi tetap saja hingga saat ini ia tak mengetahui bagaimana perasaan Ronald kepadanya. Bagaimana perasaan pria itu pada salsa. Apa Ronald masih selalu bersama nya atas dasar rasa kasihan terhadapnya, dan juga hanya sebagai bentuk tanggung jawab atas permintaan kedua orang tuanya. Dan bukan karena kemauan ia sendiri.

Dan pikiran tentang sebenarnya Ronald keberatan dan terbebani dengan pernikahan ia dan salsa, selalu menghantui salsa akhir-akhir ini. Mungkin akan lebih mudah bila keduanya memiliki perasaan yang sama, bukan perasaan yang berbeda. Saat salsa mencintai namun ronald hanya merasa kasihan. Sehingga jalannya akan tetap selalu terasa berat.

Sehingga kemarin malam adalah hari yang sudah salsa bayangkan sebelumnya, ia sudah mengira suatu hari ronald akan menemuinya, maka ia sudah menyiapkan skenario. Ia sudah meminta tolong sebelumnya kepada dimas untuk membantunya.

Dan saat salsa melihat ronald kemarin, ia segera mengirim pesan kepada dimas, hal yang sudah salsa persiapkan sebelumnya. Agar dimas bisa pura-pura mencintainya. Maka dengan begitu ronald akan dengan mudah melepaskannya.

Namun kini dengan keputusannya itu membuat ia terus menangis, karena rasa sakit pada hatinya yang masih tak mau menghilang.

Salsa berjalan dengan gontai saat ia mendengar pintu kosannya terketuk dari luar. Saat salsa membuka pintu, matanya melebar karena kaget saat melihat seseorang yang berdiri di balik pintu kosannya. Seorang wanita cantik yang kini tengah tersenyum lembut ke arahnya.

"mami boleh masuk ?" ucapnya dengan begitu lembut.

Salsa dengan cepat meraih tangan salma dan mencium punggung tangannya lembut, setelahnya ia membuka pintu lebih lebar agar salma bisa masuk ke dalam.

Salsa mempersilahkan salma untuk duduk di kursi yang tersedia disana, ia hendak ke dapur untuk mengambil minum, namun gerakannya terhenti saat merasakan pergelangan tangannya ditahan oleh salma.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang