Prolog

854 37 0
                                    

Oniel sudah lama duduk di depan ruang perpustakaan. Menoleh ke kanan dan ke kiri, sekolahnya sudah sepi, langitnya juga udah mulai gelap. Oniel semakin resah, mengigit bibir bawahnya dan mulai beranjak dari duduk nya.

Saat Oniel ingin melangkahkan kakinya, tiba tiba Oniel mendengar ada yang meneriaki namanya. Oniel terdiam, melihat Shani yang berlari ke arah nya.

"Oniel.." Shani menetralkan nafasnya, rambutnya terlihat acak acakan dan juga sedikit berkeringat

"Oniel maaf ya, kamu jadi nunggu lama" Shani merapikan rambutnya. Menatap Oniel yang masih saja terdiam

Oniel menggeleng, "Engga kok, kak" Bohong sebenernya, padahal dia udah nunggu hampir 2 jam, tapi demi Kak Shani gapapa deh.

"Oniel.." Panggil Shani

"Iya kak?"

"Kamu mau ngga jadi pacar aku?"

Eh...

Sebentar, ini Oniel engga salah denger kan?

"Jadi gimana?" Shani menatap Oniel dengan senyumannya

1 detik

3 detik

7 detik

Tiba tiba aja badan Oniel jadi kaku, bingung mau jawab apa. Padahal tinggal jawab 'iya' atau 'engga'

"Gamau ya.." Oniel menatap Shani yang juga menatapnya. Dapat Oniel lihat wajah Shani yang terlihat... kecewa?

"Kenapa kak?" Shani tertawa pelan

"Kamu ini emang lucu ya, jadi gimana?"

Oniel ingin sekali menjawab 'engga' tapi engga mungkin juga dia menyia nyiakan bidadari, kan?

Entah dorongan dari mana, Oniel memberanikan diri untuk menganggukkan kepalanya, "Iya kak"

"Iya apa?"

"Iya, mau"

"Mau apa Oniel, yang jelas dong"

Oniel menggigit bibirnya, "Mau jadi pacar kakak.."

Shani tersenyum lebar mendengar jawaban dari Oniel.

Katanya Cinta Sedalam SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang