i.

136 15 4
                                    

bukan rahasia umum bagi pelajar ketika jam pelajaran sejarah seperti ada obat tidur, bagi siapapun yang mendengarkan dongeng kehidupan pada masa lampau yang penuh masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya sebagai makhluk sosial di buku pelajaran ataupun buku dongeng.

disinilah para murid yang sedang mendengarkan cerita sejarah kerajaan abad-15, di satu sisi seorang siswa yang duduk paling belakang pojok kanan pun menguap sambil ancang ancang mengambil posisi favorite nya untuk tertidur, sebelum ia terlelap dalam tidurnya sejenak berpikir. gimana rasanya hidup di masa lampau, apa mereka bahagia apa sebaliknya?

                                           . . .

"oi bangun sungchan" seseorang yang duduk di sebelah sungchan menepuk pundaknya, memberi sinyal kalau sekarang waktunya dia untuk bangun dari tidurnya.

sungchan pun yang di bangunin pun cuman memberi respon singkat, mengartikan merasa terganggu untuk di bangunkan. seorang yang melihat sungchan tertidur, dan meminta orang di sebelah sungchan untuk membanguni nya pun mendekati meja yang jadi tumpuan sungchan tertidur, dan mengdebrak meja nya BRAAAAK

sungchan pun yang terlelap dalam tidurnya terbangun kaget, dan berdiri melihat ke seorang yang mendebrak meja nya "maaf pak hendra saya tertidur" kata sungchan, tetapi seseorang yang mendebrak meja terlihat bingung dengan ucapannya sungchan.

"pak hendra, siapa yang kau panggil hendra itu sungchan? bangunlah dan cuci muka. pangeran ke 4 ingin berjalan jalan ke taman, temani dia." kata mutlak dari pak tua yang sungchan pun tak kenal ia siapa.

sungchan yang terbangun dari tidurnya tentu masih di antara hidup dan mati, karena ia belum mengumpuli nyawanya secara penuh, dan belum bisa memproses apa yang terjadi saat ini. ia pun terdiam sambil mencoba melihat sekitarnya, ternyata nihil tidak ada teman teman kelasnya, ia pun tidak di ruang kelasnya, dan ia pun tidak memakai seragamnya. salah satu pelayan yang membanguni sungchan tadi, menyikutnya, "hei, apa yang kau pikirkan? cepat temui pangeran ia tidak suka menunggu, dan keburu suasana hatinnya memburuk jika menunggu"

                                          . . .

sungchan yang berjalan mengitari castle megah pun sangat bingung, karena banyak yang ia pikirikan sekarang, pertama apa yang terjadi saat ini, kedua dia dimana, ketiga siapa pangeran ke 4 itu, keempat dimana dia harus menemui pangeran ke 4 padahal ia sendiri tidak tau wajahnya. sungchan pun mengacak rambutnya frustasi, sampai seseorang melambaikan tangan dari kejauhan.

seseorang lelaki, dan perempuan paruh baya di belakangnya. sungchan merasa familiar dengan seseorang tersebut, semakin dia berjelan mendekatinya, semakin ia menyadari itu anak kelasnya. seketika sungchan pun berjalan tergesa gesa sambil menepuk pundak yang ia merasa familiar tersebut "lah wonbin kok lu bisa disini juga, jangan jangan lu masuk dunia ini juga?" suasana sekarang terasa hening, dan sedikit awkward, karena sejatinya mereka berdua dikelas tidak berteman tapi saling mengenal karena satu kelas. tapi ini bener jauh lagi dari kata awkward karena wajah wonbin yang bingung, dan juga wanita paruh baya yang menemani wonbin sambil menutup mulutnya tak percaya karena sikap sungchan terhadap pangeran ke 4 kerajaan.

the man of the castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang