𝓦𝓮𝓵𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓫𝓪𝓫𝔂💋
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
Semua yang tercantum baik visual maupun alur cerita adalah bagian dari imajinasi author15+🔰
.:**:.☆*.:。.✿
Hari ini adalah hari senin, hari yang paling malas untuk ditemui oleh semua orang begitupun dengan Reagan, dengan raut wajah yang malas ia mengaitkan satu persatu kancing bajunya, tangannya terulur mengait sepatu bercorak putih di samping almarinya, ia bersiap untuk pergi ke sekolah pagi hari sekali lain dari hari biasanya karena ia juga ingin sekalian menjemput sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Vanesha.
Tidak pernah lupa dengan jaket berlogo pedang kebanggaannya yang selalu terpakai rapi dimana pun dan kapan pun.Suara deru motor sport miliknya memecah ketenangan pagi hari ini, ia mengelilingi beberapa gang di komplek perumahan elit tempatnya tinggal untuk menuju kerumah Vanesha, jarak rumah mereka hanya terpaut tiga gang saja, hal yang paling malas lagi baginya adalah bertemu dengan ibu-ibu komplek yang tengah sibuk bergosip dan akan berteriak ketika melihat siluet wajahnya. Meskipun usia mereka terpaut jauh, tapi antusias mereka terhadap laki-laki tampan hampir sama seperti anak sma pada umumnya.
Reagan segera memarkirkan motornya di depan rumah dengan nuansa hijau itu, rumah Vanesha. Bergegas ia menuju ke dalam mencari sahabatnya untuk diajak berangkat bersama sekalian ia juga ingin meminta maaf perihal kemarin saat ia marah terhadapnya waktu di arena balap. Reagan sendiri sudah terbiasa dari kecil memasuki rumah bernuansa hijau itu, baginya Vanesha juga bagian dari keluarganya.
"Pagi Nesh", sapanya hangat. Vanesha menoleh kaget karena kedatangan Reagan sedang dirinya masih dalam kondisi mengantuk saat baru menuruni anak tangga, penampilannya pun terlihat lusuh dan kusam sebab ia menangis semalaman. Reagan tersenyum, ia sudah hafal dengan jam bangun sahabatnya itu.
" Mandi sana, berangkat bareng gue", Namun Vanesha hanya terdiam tak bergeming. Reagan memahaminya mungkin saja Vanesha masih marah padanya, ia pun memilih untuk menghampiri Vanesha yang masih terpaku pada tempat berdirinya.
"Udahan ya ngambeknya, gue minta maaf kalau waktu itu sempat marah ke lo, gue cuma gak mau lo terlibat masalah lagi sama orang", Jelas Reagan lembut sembari tangannya mengusap lembut pipi Vanesha. Vanesha tersipu,dalam hatinya kini tengah berbunga-bunga, Reagan selalu saja mampu membuat hatinya luluh.
"Udah gak ngambek, nih gue senyum", jawabnya sambil menujukkan deretan giginya yang rapi.
" Manis", puji Reagan tulus. Vanesha langsung bergegas ke kamar mandi menghindari tatapan Reagan, bisa-bisa ia malu jika ketahuan sedang salah tingkah karenanya. Ia bersiap secepatnya, tak mau jika Reagan menunggu terlalu lama. Tampilan seragam yang ia lipat ujungnya, bando hijau di rambutnya yang tergerai , lipstik merah muda di bibirnya, juga jaket berlogo pedang yang selalu ia pakai sama seperti Reagan membuat penampilannya terkesan tambah cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA🤗 Bantu vote ya teman-teman🤩 REAGAN, anak tunggal dari pengusaha kaya raya pemilik SMA RAJAWALI Dia memiliki aura dingin, selalu terlihat cuek seakan acuh pada apa yang terjadi di sekelilingnya, leader disebuah geng motor yang...