Bab-11 Ruang Inap

42 24 0
                                    

Pada saat sang Desta berada di depan pintu ruang inap tersebut. Sang Desta hanya bisa memandang, orang yang dulu dianggap sang Desta meninggalkan dirinya, namun sekarang benar adanya.

Sang Desta melangkahkan satu dua langkah, ke arah sang Devana yang sedang terbaring koma. Dan tepat di depan sang Devana. Sang Desta langsung terduduk lemas. Seolah olah tak percaya, bahwa sang Devana masih ada di alam yang sama dengan dirinya.

"Dev... Ini gue, Desta. Dulu pas gue koma, lo ngajakin gue ngobrol kan? Ya walaupun gue lama sadarnya. Mungkin ini saat nya gue ngajak ngobrol lo, setelah sekian lama kita tidak bertukar cerita. " Ujar sang Desta. Dengan telapak tangan yang sedang mengelus punggung tangan sang Devana.

"Dev tau engga? Selama sebulan ini, gue survive buat ikhlasin diri lo tuh susah banget Dev. Sampe sampe gue sempet cabut dari sekolah, karena semua surat lo yang ada di bawah kolong meja gue itu. " Ucap sang Desta dengan sendirinya.

"Devana anak mamah sayang. Bangun yuk nak? Ada Desta disini loh. Dia udah rindu berat, buat bisa nemuin kamu lagi selama 1 bulan tanpa kabar." Ucap sang ibu Devana yang berbicara tepat di sebelah kuping kanan sang Devana.

Sang Desta hanya bisa memandang, tubuh sahabatnya yang sedang terbaring koma, dan sang Desta tak akan pernah tau, kapan sang Devan akan sadar dari komanya.

"Dulu tuh ya Dev, kerjaan gue cuman belajar. Tapi belajar nya beda sama sebelumnya. Belajarnya gue disini tuh untuk belajar mengikhlaskan kepergian lo Dev. Eh pas bener bener udah berusaha buat ngelupain lo. Ternyata selama 1 bulan ini, lo ada disini Dev. "
Ujar sang Desta, dengan sang Devana yang tak sadarkan diri.

Sang Desta pun akhir nya Mendatangi ibunya yang sedang menunggunya diluar. Ibunya hanya bisa tersenyum, ketika melihat dirinya keluar dari pintu ruang inap tersebut.

"Gimana dek? Udah lega? " Tanya sang Ibu.

"Aku udah lega bu. Tapi aku harus ngabarin, Arkana, sama Beby bu. Aku engga mau ngerasain lega ini cuman sendirian. Jadi aku minta tolong ibu buat hubungin mereka, agar mereka bisa datang ke rumah sakit ini ya bu? " Balas sang Desta, sembari sedikit berlutut ke arah sang Ibu.

"Ya sudah, sana kamu masuk lagi aja. Nanti Ibu hubungin Arkana, sama Beby buat dateng kesini. " Ucap sang Ibu.

Sang Desta pun, segera beranjak dari ibunya untuk kembali melihat keadaan sang Devana yang sedang terbaring di ranjangnya. Dengan Keadaan yang seperti itu, Sang Desta hanya bisa berbincang kepada Sang Devana, walaupun tak ada jawaban yang dilontarkan olehnya.

"Kamu yang sabar ya Des? Tante yakin, Devan bentar lagi akan bangun." Yakin Ibu Devana untuk menenangkan Sang Desta.

"Pasti sabar tante, dulu pas aku koma. Devan juga bener bener sabar nunggu aku buat sadar, dan sekarang gantian. Harus aku yang sabar. " Balas Sang Desta dengan yakin.

"Aku juga udah hubungin si Arkana sama Beby tante. Nanti mereka bakalan dateng kesini. " Ucap Sang Desta.

"Baguslah kalo begitu Des, tante nitip Devan bentar boleh? Tante mau pulang kerumah dulu, buat ambil barang bawaan yang bakalan dibutuhin untuk kedepannya. " Tanya sang Ibu Devana kepada Sang Desta.

"Pasti tante. Aku bakalan jagain Devan, sampe tante pulang kesini lagi.. " balas Sang Desta di ruangan yang sunyi itu.

Ibu Devana pun akhir nya keluar dari ruangan. dan meninggalkan Sang Devana dengan yakin kepada Sang Desta. Dan tak lama setelah Ibu Devana keluar. Akhirnya Ibu Desta pun bergantian untuk menemani Sang Desta, dan juga Sang Devana.

"Ya gini dek. Pandangan Ibu pas kamu koma. Ibu cuman bisa nangis, diem, khawatir. Buat nungguin kamu bangun. "
Ujar ibu Desta, ketika kembali teringat ke masa masa kala itu.

Desta DerataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang