***
"ugh..."
Yara menoleh dengan wajah khawatir, pagi ini sudah dua kali Mahesa muntah. Wajah sang suami terlihat pucat.
"mau cuti aja?" tawar Yara. "saya cuti aja kali ya?"
"jangan." Balas Mahesa. "kan udah kayak gini dari beberapa bulan lalu."
Yara memanyunkan bibir, sejak Mahesa mengetahui kalau dirinya hamil alih-alih Yara mengalami morning sickness justru Mahesa yang mengalaminya.
"kok bisa ya yang morning sick malah Ayahnya." Komentar Yara sembari membereskan barang-barang untuk di bawa ke sekolah. "oh iya undangan digital udah dikirim kan ya?"
"udah." Jawab Mahesa setelah menenggak air mineral. "jangan lupa di share ke guru dan murid kelas Yara."
Yara mengangguk kemudian menghampiri Mahesa untuk berpamitan. "saya berangkat."
"siang ini aku ada appointment ke dokter gigi." Sahut Mahesa. "akhirnya copot retainer, yeay~"
Yara tersenyum, pipi pucat Mahesa berubah kemerahan setelah Yara menggenggam jemarinya. Ternyata frekuensi energi yang diberikan Yara dengan mudah membuat Mahesa sehat kembali.
***
SMA Z...
"saya mau mengaku hari ini ke kalian semua."
Suasana kelas yang awalnya ricuh tiba-tiba senyap melihat kehadiran Yara dengan kalimat yang ia lontarkan dengan wajah tanpa ekspresi.
"waduh... apaan nih." Calvin dan Adsy mulai berkasak kusuk, sementara Haris melipat tangan dan Jusuf menelan ludah. Suasana tampak serius.
Yara mengeluarkan tangan kanannya dari saku rok, semua murid terkejut melihat tangan Yara yang kali ini menggunakan sarung tangan transparan dan memperlihatkan sesuatu yang berkilauan di jari manis nya.
"saya... sebenernya udah nikah." Ucap Yara yang sontak membuat kelas bersorak riuh rendah.
"YAHHHHH PATAH HATI SEKELAS COY!"
"GURU KESAYANGAN GUE UDAH PUNYA SUAMI? OH NOOOO!"
"OALAAH ITU SEBABNYA BU YARA PAKE SARUNG TANGAN TERUS??"
"Kapan bu nikahnya kok kita ngga di undang??"
Yara tertawa seraya melihat wajah Jusuf yang tak mengeluarkan komentar apapun, sementara Haris tertawa kecil sembari menutup mulut. Yah... akhirnya informasi ini bukan hanya dia yang mengetahui.
"waktu itu baru akad aja." Jawab Yara tenang. "resepsi nya dua minggu lagi dan.... ibu harapkan kedatangan kalian."
Seluruh kelas bersorak sorai lagi, pagi ini benar-benar pagi yang ramai bagi Yara setelah mengumumkan resepsinya ke jajaran guru dan murid yang ia ajar.
"tapi bukan sama cowo bajingan yang waktu itu kan?"
Pertanyaan Calvin sontak mengheningkan suasana kelas, wajah Calvin terlihat tak suka. Yara mendekat dan tiba-tiba mengangkat dagu Calvin.
"kamu bilang apa?" tanya Yara dingin, seluruh murid di kelas menjadi tegang.
"... ngga sama cowo yang waktu itu kan Bu?" Calvin terkejut ketika Yara menyentuhnya, jantung anak itu berdebar lebih cepat.
"Oh." Yara yang tanpa ekspresi kemudian tersenyum. "bukan kok."
"Haaaaaaa" semua murid bernafas lega, "syukurlah Bu, jangan mau sama cowo kasar kayak gitu."
"eh emang ada apaan?" celetuk siswa lain yang ketinggalan berita.
"ada cowo jemput paksa Bu Yara, kasar banget orangnya." Jelas Adsy. "untung ada Calvin, Haris dan Jusuf yang nolongin."
Seluruh kelas mulai saling mengobrol membicarakan kejadian waktu itu, sementara Calvin masih termagu dengan kejadian ketika Yara mengangkat dagunya. Wajahnya merona hebat.
"eh.... Calvin kenape?" Adsy menyadari perubahan pada wajah Calvin, siswa itu tiba-tiba melorot dan kelas menjadi heboh lagi.
"Weh, Calvin meleyot!" celetuk siswa lain. "nape lu Vin, WOY! Wah gapernah dipegang cewek nih orang, WOY!"
Yara terkikik sembari menutup mulutnya, gapapa lah sekali kali bikin murid meleyot. Batinnya.
***
Calvin yang garang pun bisa luluh sama bu Yara loh
Apakah bu Yara penakluk berondong? #eh
KAMU SEDANG MEMBACA
FREQUENCY • SKZ Seungmin ✔️
Fanfiction"Tak peduli sedramatis apapun seseorang pernah hadir di hidupmu, kalau tidak satu frekuensi ya tidak akan berjodoh" -Habibie- ☆ MAMACIS, 2023 ☆ Local Fanfiction with Stray Kids as Visual Inspired by ASMALIBRASI, song of SOEGI BORNEAN #2 seungminskz ...