***
"prosesi resepsi nya mulai jam sepuluh kan kak?"
"iya." Jawab Yara dengan pandangan mata menuju cermin, dirinya sedang di dandani oleh MUA impian yang berhasil ia booking di hari bahagia ini.
"ohhh jadi kalian udah akad duluan baru resepsi." Komentar MUA, "jadi bukan manten baru lagi lah ya hehehe."
"ya masih baru kak, belom setahun." Jawab Mahesa yang juga mematut diri di cermin lain. Ia mengenakan jas dan celana panjang dengan warna senada. Tak lupa ia merapihkan rambutnya.
"jadi... kalian kenalan dari mana nih?" MUA membuka topik pembicaraan baru yang sontak membuat Mahesa dan Yara terdiam. Perempuan itu tertawa canggung.
"di... sekolah." Jawab Yara singkat.
"oh... ranah pendidikan ya." Komentar MUA. "berarti lingkungan nya asik ya, penuh dengan positive vibe. Pasti kakaknya penyabar banget."
Mahesa mengulum senyum, sang perias tak tahu betapa mengerikannya Yara saat menjadi 'bu Yara guru SMA Z'.
"bikin dokumentasi dulu ya." Ucap beberapa fotografer dan videografer yang hadir setelah Yara selesai di make up. "mas nya juga yuk, ikut tim kami keluar ruangan nanti ada pengarah gaya yang membantu."
Mahesa menyingkir dari ruang rias dan disibukkan dengan pengarah gaya, begitu juga dengan Yara. Sembari melakukan dokumentasi Yara melihat sosok Chandra yang menatap nya dari luar ruangan.
"bentar ya kak." Izin Yara pada fotografer sembari melambai pada sang kakak dengan berbisik. "sini masuk aja."
Chandra masuk ke ruangan sembari menyongsong adiknya dengan pelukan. "cantik banget lo dek, everything's okay kan?"
Yara mengangguk dengan senyum lalu terpana melihat mata Chandra berkaca-kaca. "eh kenapaa?? Ini hari bahagia gue loh, masa nangis?"
Chandra tertawa canggung sembari menerima tisu dari tangan Yara. "terharu aja gue, perasaan baru kemaren lo marah-marah karena dijodohin dadakan sama Ayah Ibu. Sekarang... hampir jadi Ibu juga."
Yara menunduk, perutnya belum terlalu buncit namun gerakan kecil dari sang janin bisa ia rasakan. "si kakak tau loh ada mas disini, nendang pelan."
"masa?" Chandra tak percaya, diraba nya pelan perut Yara dan.... tendangan sapaan itu menyentuh tangannya membuat laki-laki itu kembali menitikkan air mata.
"ya Allah.... terharu banget ga kuat huhu~" komentar Chandra seraya memeluk Yara lagi. "lo harus bahagia ya dek, harus pokoknya."
"he'em." Balas Yara dengan tangan menepuk punggung kakaknya.
.
"woy lu dimana?" tanya Jusuf yang menelpon Haris. "udah pada sampe nih anak kelasan."
"bentar lagi sampe." Balas Haris dari seberang telepon. "agak ngantri masuknya."
"dimana si Haris?" tanya Calvin yang berjalan serampangan, tak lupa tangan yang masuk ke saku celana. Laki-laki itu memakai batik lengan panjang, kacamata dan tak lupa rambut yang di model acak.
"lagi ngantri masuk sini." Balas Jusuf. "udah tinggal dia doang ya, Adsy mana?"
"masih di mobil gue, tau dah ngapain." Balas Calvin. "dandan kali."
"woe woeeee sorry sorry gue ngga telat kan??" tiba-tiba Adsy muncul dengan langkah tergopoh-gopoh, Jusuf sontak menutup hidung dengan tatapan terkejut.
"buset, lo pake parfum bapak lu ya??" komentarnya.
"ENAK AJA, kagakkkk." Cetus Adsy, "ini gue baru beli online cuy."
Calvin mengendus tubuh Adsy kemudian mengibaskan tangan beberapa kali di depan hidung, "kayaknya ga cocok sama anak sekolah deh aromanya, terlalu tua gitu vibes nya."
"masa sih? Anjrot zonk dong." Wajah Adsy berubah pias, dalam obrolan mereka Haris pun tiba.
"yuk yuk yuk." Ajak Haris dengan tangan sedikit mendorong pundak teman-temannya, Jusuf sejujurnya terkejut dengan penampilan Haris yang sangat berbeda dibandingkan saat di sekolah namun ia tak sempat berkomentar karena gagal fokus melihat dekorasi tempat pernikahan sang guru.
"baiklah sebentar lagi kedua mempelai akan memasuki jalur pelaminan, untuk para tamu diharap berdiri di samping jalur untuk menjamu kedua mempelai." Perintah MC yang berdiri di dekat pelaminan, semua murid Yara berkasak kusuk mengomentari segala hal yang ada di venue dan sampai tiba saatnya...
Yara dan Mahesa berjalan beriringan melewati jalur pelaminan, tak lupa menyapa para tamu di sisi jalur dengan wajah bahagia.
"loh.... itu kan..." Jusuf kehilangan kata-kata.
"lah iya... alumni sekolah kita kan yang jadi pemateri edu fair?" Adsy melotot menyambut pengantin yang berjalan mendekati jalur tempat mereka berdiri.
".... cantik banget." Calvin berkomentar dan sontak menutup mulutnya ketika Yara menyapa mereka.
"bu Yaraaa selamat ya." Jusuf berucap pelan, dibalas dengan anggukan kecil dari Yara yang beberapa saat kemudian telah mencapai pelaminan dan duduk bersebelahan. MC kemudian memberikan arahan untuk berdoa dan mengucapkan selamat berbahagia untuk mempelai.
Saat antrian sedang ramai-ramainya tiba-tiba terdengar keributan dari pelaminan.
"MAAFIN AKU, AKU JANJI AKAN LEBIH BAIK LAGI, PLEASE--"
Beberapa team WO sibuk dengan handy talkie dan berlarian menuju pelaminan sementara tamu lain mulai ricuh.
"Jir,itu kan..." Calvin menunjuk dengan tidak suka. "cowo yang waktu itu! Woy tolongin bu Yara, ayo cepet lets go!"
***
Selamat idul fitri 1445 H untuk readers yang merayakan~
Maafin author lahir batin yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
FREQUENCY • SKZ Seungmin ✔️
Fanfic"Tak peduli sedramatis apapun seseorang pernah hadir di hidupmu, kalau tidak satu frekuensi ya tidak akan berjodoh" -Habibie- ☆ MAMACIS, 2023 ☆ Local Fanfiction with Stray Kids as Visual Inspired by ASMALIBRASI, song of SOEGI BORNEAN #2 seungminskz ...