chapter 25: Kegagalan Hyoseop

257 49 55
                                    

-tarik nafas dulu ya-
Selamat membaca

Malam itu suasana rumah terasa sepi dan hampa tanpa kehadiran Papa. Jeno dan Jaemin juga Mark memutuskan untuk tidur di kamar Mama, menemani Mama agar Mama tak diam-diam menangis karena memikirkan Papa.
Mereka bertiga tau kalau Mama sudah memaafkan Papa.

"Jeno kangen Papa, Ma..." lirih Jeno, semakin menyadari jika rumah membutuhkan Papa. Seorang yang kuat untuk menjadi pondasi bagi keluarga mereka.

Jaemin mengangguk, ia pikir tanpa Papa hidupnya akan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin mengangguk, ia pikir tanpa Papa hidupnya akan tenang. Tapi sayangnya Jaemin merasa kesepian, ia rindu Papa yang galak yang suka mengomel tak jelas. Jaemin rindu Papa nya.
"Walaupun Papa galak, Jaemin juga kangen Papa. Sepi banget rumah kalau nggak ada yang ngomel"

"Nggak jadi seneng sama Om Seop yang kaya raya itu?" Sindir Mark, padahal kemarin dua orang itu seakan-akan melupakan Papa karena kehadiran Om Seop di keluarga mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak jadi seneng sama Om Seop yang kaya raya itu?" Sindir Mark, padahal kemarin dua orang itu seakan-akan melupakan Papa karena kehadiran Om Seop di keluarga mereka.
Nyatanya mereka sadar kalau Papa lebih berharga dari uang atau barang mewah yang Hyoseop berikan.

Jaemin yang paling dekat dengan Om Seop menggeleng, barang dan uang itu sama sekali tak mengobati kerinduan mereka pada Papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin yang paling dekat dengan Om Seop menggeleng, barang dan uang itu sama sekali tak mengobati kerinduan mereka pada Papa. Jaemin lebih memilih Papa dari pada semua barang yang Hyoseop berikan.
"Om Seop baik tapi aku kangen Papa. Papa nggak ada yang bisa gantiin"

"Papa pulang nya kapan, Ma?" tanya Jeno karena Mama Sejeong hanya diam saja.

Perempuan itu mengusap rambut Jeno, membelai nya sayang. Bingung harus menjawab anaknya seperti apa. Sejeong sudah memaafkan Sehun tapi ia belum tau kapan saat yang tepat untuk bicara pada Sehun jika mereka membutuhkan Sehun untuk pulang.

Family First [SeSe+Jeno, Jaemin,Mark] [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang