prolog

1 0 0
                                    

Halo perkenalkan aku Rahma Fauziyah, aku sekarang berumur 10 tahun dan sedang di bangku SD , aku juga seorang penggemar berat sepak bola. Cita-citaku adalah menjadi Atlet sepak bola, setiap hari aku selalu berjuang untuk belajar sepak bola. Tetapi, semua orang meremehkan ku karena aku adalah seorang perempuan.

"Ayah! Ayah! Aku pengen jadi pemain sepak bola deh.. pengen kayak yang di tv itu!!" Ucapku sambil menunjuk pemain sepak bola yang ada di TV.

"Tidak boleh, kamu itu perempuan nak! Lebih baik kamu belajar saja sana!" Ucap ayah padaku

"Tapi ayah.. aku kan pengen banget jadi pemain sepak bola.. masa gaboleh sih.." Ucapku pada ayah lagi

"Tidak boleh.. sudah sana belajar" Ucap ayah sambil mengusirku

Aku pun pergi dari hadapan ayah menuju kamar, didalam kamar pun aku berpikir.

'Ayah jahat banget, aku kan cuman pengen jadi pemain sepak bola kayak Pratama Arhan..' batinku

'Jika ayah melarangku, maka...' batinku sambil senyum-senyum

~~~~~~~~~~~

Besok paginya, waktunya aku datang ke sekolah dan aku bertemu temanku yang bernama Dimas.

"Hei Dimas! Sini!" Panggilku.

"Kenapa?" Tanya Dimas

"Eh Dimas, kamu main sepak bola kan? Kamu bisa ajarin aku gak? Aku pengen main sepak bola tapi sama ayahku gaboleh.." Ucapku sambil menampilkan muka sedih.

"Memangnya kamu bakal bisa? Aku sih mau mau aja." Jawab Dimas

"EH BENER DIMAS?! AKU BISA KOK!!" Jawabku dengan semangat.

"Iya, tapi kamu yakin mau latihan? Kalo kamu beneran mau nanti aku ajarin dasarnya dulu baru aku ajak ke temen-temen ku." Ucap Dimas

"AKU YAKIN BANGET DIMAS!!! AYO KAPAN KITA MULAI LATIHANNYA?!" Tanya ku dengan semangat

"Oke, pulang sekolah bagaimana?"

"Oke"

Sepulang sekolah, dilapangan dekat sekolah. Disinilah Rahma dan Dimas berada, mereka disini untuk latihan sepak bola.

"Aduh kamu dasar nya saja tidak bisa, bagaimana sih?" Kesal Dimas

"Maaf, aku baru pertama kali coba.." ucapku dengan lesu

"Yasudah ayo coba lagi.."

Mereka pun latihan sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 5 sore, mereka pun memutuskan untuk pulang

Sesampainya Rahma dirumah, diaditanya oleh bunda nya karena pulang terlambat.

"Kamu baru pulang kak? Darimana aja? Daritadi bunda cariin.."

"Hehe aku abis belajar bareng sama Dimas bun tadi.."

"Lain kali bilang ya, bunda khawatir tau.."

"Siap Bun.. oh iya ayah mana Bun?"

"Ayah hari ini ga pulang, katanya ada kerjaan.."

"Oh gitu, yaudah aku masuk kamar dulu ya Bun.."

Obrolan pun terhenti hanya sampai sini, Rahma pun masuk ke kamarnya.

"Hari ini seru banget, kata Dimas aku udah kemajuan.."

'Aku mau latihan sendiri juga kayak yang diajarin Dimas, tapi kalo aku beli bola nanti ketahuan sama ayah.. bisa abis aku'

Terpikir satu ide di otakku, kenapa aku tidak buat bola dari kertas saja hanya untuk belajar? Hehe.

Aku pun mulai membuat bola dari kertas, ternyata tak sulit.. beberapa menit pun jadi.. aku pun mulai latihan menggiring bola.. tapi karena ruangan kamar ku sempit jadi aku memutuskan untuk udahan.

Aku berpikir, besok kan hari Sabtu.. bagaimana kalo aku latihan sepak bola? Ya! Sudah kuputuskan! Besok aku akan pinjam bola Dimas!

Sepak Bola? Separuh Hidupku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang