1

980 78 11
                                    

"[name],,, " ucap seseorang dengan nada yang sangat pelan dan lirih. Orang itu sedang melihat ke arah [name] dengan sangat lekat, memperhatikan nya dari dekat dan mengaguminya tanpa sepengetahuan orang tersebut.

Dia benar benar mengagumi [name], mau dia tertidur, tertawa, tersipu, marah, sedih, terluka, ketakutan, ekspresi atau apapun yang dilakukan [name] akan tetap terlihat indah dipandangannya.

[Name] sendiri yang sedang tertidur itu, sudah tidur terlalu lelap dan susah untuk dibangunkan, ya walaupun tidak ada yang ingin membangunkannya, karena semua orangpun tahu bahwa ada satu anjing yang akan selalu menjaga majikannya itu.

Waktu berjalan dan bell kelaspun berbunyi, namun hal sekecil itu tidak akan membangunkan [name] dari tidur lelapnya, bahkan alarm yang sengaja ia pasangpun sudah berbunyi, tapi tetap saja ia masih tidur tanpa terganggu sedikit pun.

"[name],,, ayoo bangun, bell pulang udah bunyi lohh, ayoo bangunn" merasa bahwa name tidak akan bangun maka ia sengaja membereskan buku bukunya [name] terlebih dahulu, lalu ia berniat untuk menggendongnya dan membawanya pulang.

Setelah bukunya sudah ia masukkan ke kantongnya [name], orang itupun mencoba untuk memanggilnya sekali lagi.

"[Name] Sayaang ayo banguun, nanti kamu telat kerja lohh, sayaang" dan ya name masih belum bangun.

'ah aku ada ide'.

Orang itu mendekatkan wajahnya ketelinga [name] dan bersiap untuk mengeluarkan suara yang sensual

"[Name],,, kalo kamu ga bangun,, nanti aku cium loh"

Seketika tubuh [name] merinding dan terbangun dari mimpi indahnya itu. Matanya terbelalak saat bangun. Ia tak tahu apa yang orng itu katakan tapi tubuhnya merasakan bahwa sesuatu yang bahaya akan datang jika ia tidak bangun.

"H-harris, kamu tadi bisikin apa!??" Ucap [name] sambil memegang telinganya yang tersentuh dengan nafas Harris, orang yang bersurai merah dan putih itu hanya tertawa lepas.

"Hahahaha, bukan apa apa kok" tawa Harris membuat [name] sempat terkesima sesaat tapi setelah itu dia ingat bahwa dia harus segera pergi bekerja.

"Yaampun Sekarang jam berapa??" [Name] berdiri dan mengambil tasnya bersiap siap untuk pulang.

"Tenang aja [name], sekarang masih jam 2"

"Benarkah?, baguslah kalo gitu" name merasa lega mendengarnya dan Harris pun tersenyum dengan manis.

"Mau pulang bareng?"tanya Harris.

"Iya ayo, eh tapi aku bawa sepedah"

"aku juga bawa sepedah"

"eh?, kapan kamu punya sepedah?"

"Udh lama punya tapi baru aku pake sekarang" kitapun lanjut berbincang sambil menuju keparkiran. Dan Sesampai diparkiran khusus sepedah, [name] sempat shock dan merasa bahwa perkataan Harris yang tadi hanyalah omong kosong belaka.

"beneran udh lama nih?, kok kinclong gini, kamu bohong yaa" ucap name sambil mengecek kondisi sepeda Harris.

"Haris cuman cat dan benerin yang rusak doang" ucap Harris, sebenarnya Harris memang dulu punya sepeda tapi sudah dijual saat masuk ke jenjang SMA tapi saat bertemu name dikelas 12 dan melihatnya setiap hari memakai sepeda,, iapun membeli sepeda baru, yah itu semua karena ia memiliki alasannya tersendiri.

"ohh, kalo boncengan ini buat apa?" Tanya [name] sambil mencubit jok boncengan yg ada di sepeda Harris, dan ternyata teksturnya Benar benar empuk.

"Jaga jaga aja siapa tau kamu mau dibonceng sama Harris"

"Ehh,,, aku berat lohh"

"berat?, hahahaha, ga berat sama sekali, waktu itu aja aku gendong kamu ke UKS rasanya sepertiii,,, bawa kapas"

"EHHH KAPAANN??" Teriak name sambil menggoyang goyangkan tubuh Harris

"Kapan yaa??~" Harris pura pura mengingatnya dan menutup mulutnya seakan akan berfikir, namun sebenarnya dia sedang menahan senyumannya karena mengingat kulit name yang lembut saat itu.

"HARRIIISSSS" karena Harris tidak mau menjawabnya iapun pergi untuk membuka kunci sepeda nya itu

"Harris cepet jawab!!, kapan kamu gendong aku harrisss!!" Ucap [name] yang tetap gigih untuk menggoyang goyangkan tubuh Harris.

"Eh [name], hari ini banyak tugas loh"

"Ha?, ada Tugas??. Eh JANGAN NGALIHIN TOPIK CEPET JAWAB KAMU GENDONG AKUNYA KAPANN HARRIIIISSS" saat Harris selesai membuka kunci sepeda, [name] sengaja menarik kerah baju Harris dan mendekat kan wajahnya ke Harris.

[Name] yang berniat untuk terlihat seram dan mengintimidasi ternyata hanyalah seperti anjing Bichon frise yang berusaha untuk menggonggong Dimata Harris.

"Jawab ga!??" Harris terdiam, dia melihat kearah name begitu lekat dan iapun menahan senyumnya yg sangat ingin merekah.

"Kalo kamu deket deket gini,, bisa bahaya loh" ucap Harris, [name] tidak sepolos itu, dia mengerti apa yang diucapkan oleh Harris

"Ha?, kamu kira aku takut??, coba aja kalo berani!" [name] mengeluarkan smirk andalannya, entah mengapa dia merasa bahwa ia sangat keren dan badass saat ini.

Sedangkan Harris hanya terdiam dan membatin akan tingkah [name] yang menurutnya menggemaskan 'duh lucunyaa'

"Beneran bahaya loh, kamu yakin kalo kamu berani?" ucap Harris, Harris yang awalnya menatap matanya kini menatap bibirnya [name] lalu semakin mendekat kan diri ke arah wajah [name] 'apa aku cium sekarang aja ya?, reaksinya pasti lucu'

"Har-" kak [name]!!" Belum sempat name menyelesaikan kalimatnya ada seseorang yang sudah memanggil namanya dari jauh, langkah kaki kecilnya berlari menuju ke arah [name]. Karena merasa terkejut [Name] pun melepas pegangannya dan mengalihkan perhatiannya ke anak manis yg baru datang tersebut.

'sial, tau gitu harris cium aja tadi'

TO BE CONTINUE....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗛𝗮𝗿𝗿𝗶𝘀 𝗖𝗮𝗶𝗻𝗲 ⛓️🔥[𝗦𝗢𝗟.𝟰𝗖𝗘]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang