Pawel POV
Benci? Kenapa adik-adiknya membenci dirinya? Bahkan Bella terlihat baik-baik saja di dekatnya "Tapi...Bella sepertinya baik-baik saja dengan Ruchvin?" Tanyaku dengan berbisik balik pada Caleb "Mereka berdua sama-sama akur, Ruchvin putra kesayangan ayahnya, Bella putrinya yang paling disayangi juga oleh ayahnya..." Bisiknya balik "Tidak ada yang punya kebencian sebanyak Raina, dia juga tidak mau berada dalam keluarga Sovich. Dia membenci nama itu..." Ucapnya lagi dengan muram. Setengah jam kemudian, kami keluar dari aula. Aku masih termenung dengan ucapan Caleb barusan, sebenarnya aku tidak heran, tapi kebencian itu akan melemahkan dirinya. Bagaimana kalau para FBI menemukannya? Ia tak akan punya banyak kekuatan untuk melawan mereka? Itu memang bukan urusanku, dan aku tak akan terlibat di dalamnya!
Aku bergegas keluar dari aula utama menuju kelas bahasa Mandarin, pintu kelas sudah tertutup, aku panik. Takut jika aku terlambat, aku lekas membuka pintu dan melihat kelas masih kosong, gak kosong banget, ada beberapa murid di dalamnya. Aku melihat Chung duduk di meja paling depan, sedang membaca sebuah buku "H-Halo Chung? Aku gak melihatmu waktu pelajaran bahasa latin kemarin?" Ucapku bertanya "Ehm? Oh, kemarin? Aku ada wawancara kerja, tapi gak diterima. Lagi pula ayahku bilang, aku jaga toko miliknya saja" jawabnya seraya tersenyum tipis "Oh...Ayahmu guru bahasa Mandarin?"
"Tentu saja, siapa yang dapat berbicara bahasa Mandarin sebaik ayahku? Si paling keren dan ganteng di sekolah ini? Pfft- konyol"
"Sesusah apa Mandarin?"
"Lumayan sulit, karena ada 90.000 huruf, tapi tenang saja Pawel, kita akan mempelajari sekitar 3.500 huruf aja" Jelasnya dengan santai "3.500?! Kau gak pusing?!" Seruku terheran-heran, anak ini apa sama kayak Jeremy?! "Gak kok, lagian aku orang cina (-_-), kadang aja sih setengah mati nulis hurufnya:v" ucapnya sedikit mencemooh dirinya:v tak lama kemudian, guru bahasa Mandarin memasuki ruang kelas, dengan mendekap beberapa buku di dadanya "Selamat pagi semuanya, perkenalkan, nama saya Qing Li Chen" ucap guru tersebut "Silahkan kenalkan diri kalian" serunya mempersilahkan murid-murid di depannya.Satu-persatu murid telah mengenalkan diri mereka, dan saatnya tiba giliran ku "Namaku Pawel Luboslaw, dari Warsawa, Polandia" ucapku memperkenalkan diri "Baiklah terimakasih, silahkan duduk. Hari ini kita akan mempelajari bahasa Mandarin dasar, seperti terimakasih, halo, dan sebagainya..." Seru Pak Qing.
1 jam telah berlalu, dan akhirnya pelajaran bahasa Mandarin pun selesai "Huuuuuh...." Aku menghela nafas panjang karena...ini susah banget?! Bagaimana bisa aku mengingat hurufnya?!
"Pawel" panggil Chung saat kami keluar kelas "J-ja?..." Sahutku pada panggilannya "Kau punya waktu malam ini? Ayahku mengundangmu makan malam di rumah ku?" tanyanya "H-huh? K-kenapa tiba-tiba?" Tanyaku balik dengan bingung "Kau akan ku kenalkan pada keluargaku, siapa saja yang kau kenal berasal dari Asia?"
"Jashira, Jun, kau, Seungho, Namyeon, Malik, Bilal, Indra...." Ucapku mengingat-ingat
"Nah! Akan ku kenalkan kau pada adik-adikku. Datang ya, oh iya! Kau punya ponsel?" Tanyanya setelah memotong ku (-_-) "Ja, aku punya" jawabku "Ok bagus! Ini nomorku ya" ucapnya seraya memberikan secarik kertas bertuliskan angka-angka"Kalau mau, telfon aku ya" ucapnya dengan senyuman lebar "Ja!" Jawabku singkat. Aku pergi menuju kantin seraya mempertimbangkan jawaban untuk pertanyaan dari Chung "Makan malam ya?..." Pikirku seraya berjalan menuju kantin, aku melihat gadis yang duduk di samping Jeremy kemarin. (Liat chap 11) "Hai Jeremy!" Ucapku menyapa "Eh, Hallo Pawel" ucap Jeremy menjawab "Siapa ini?" Ucapku bertanya seraya menengok ke arah gadis tersebut "Ah! Iya aku lupa kenalkan, ini adikku, Namanya Josefine Gellbrecht" jawabnya "Dan Josefine, ini temanku Pawel Luboslaw, Panggil dia Kak Pawel" tambahnya pada adik perempuannya "G-gak usah formal begitu, silahkan panggil saja Pawel" jelasku tersenyum ramah "Kalau aku bisa kenalan dengan adik-adik nya Chung, itu bagus bisa nambahin temen...Tapi kenapa mendadak?" Pikirku bertanya-tanya
***
Sekolah telah berakhir, aku menelepon ayahku dan bilang malam ini aku diundang ke rumah Chung untuk makan malam "Makan malam? Oh! Tentu boleh!" Ucapnya dari seberang telepon "Baiklah, terimakasih" sahutku "Tapi kau pulang, dulu. Kau itu tamu jadi harus beri keluarganya buah tangan" tambahnya "Oh tentu saja!" Ucapku seraya berjalan ke arah bus yang telah sampai di halte sekolah
***
"Aku pulang..." Ucapku sambil membuka pintu "Ah! Kau sudah pulang, cepatlah ganti pakaianmu" ucapnya memerintah "Oke..." Jawab ku singkat, di kamar. Aku mengganti pakaian seraya membuka ponsel untuk menelepon Chung
*Piiiip piiiip cklek*
"Ni Hao?" Ucapnya dari seberang telepon "Siapa ini?" Tanyanya, Ah, iya belum ku berikan nomorku..."Ini Pawel" jawabku pada pertanyaannya "Oh kamu, gimana? Mau?"
"Mau, aku sudah izin pada ayahku"
"Baiklah, akan ku jemput pukul setengah 5 nanti ya" ucapnya menjelaskan, telepon di tutup.(Maaf bnyk bgt time skip nya)
"Terimakasih ya Chung, maaf nanti merepotkan:)" ucap ayahku pada Chung yang berada dalam mobilnya. "Ah, Shí de, bùyàojin (Ah, iya, tidak masalah), lagi pula saya yang mengundangnya:)" jawabnya santai "Saya duluan Mr.Luboslaw" sambungnya seraya menginjak pedal gas..."Chung, ayahmu tak masalah aku berkunjung?" Tanyaku gelisah "Tentu tidak, adik-adikku sudah kenal kamu kok, tinggal mereka yang memperkenalkan diri padamu" Ucapnya terkekeh "Kau akan senang dengan adik-adikku, walau ada yang merepotkan sih" Sambungnya. 10 menit telah berlalu, dan akhirnya kami sampai di perumahan blok A, ia masih sibuk menyetir ke arah rumahnya. Rumahnya terlihat mewah (Tentu mewahnya bukan gaya barat). "Sudah sampai" Ucapnya seraya turun dari mobil "Dan selamat datang, Pawel" Sambutnya "O-oh...Wow:0" seruku kagum "Ayah, aku pulang" Ucapnya "A, Huānyíng (Ah, Selamat datang)" Sambut ayahnya dengan bahasa Mandarin (T^T) "Masuklah Pawel" Tambah ayahnya dengan senyuman "J-ja, terimakasih" sahutku padanya. Rumahnya terlihat sangat besar, mungkin yang paling besar di blok ini? Entahlah...tapi dari segi arsitektur, mereka sangat teliti:0 (Ada ukiran naga nya lagi(•0•))
Chung POV
Aku bergegas ke lantai atas untuk memanggil adik-adikku, yang sedang sibuk dengan kesibukannya masing-masing ~(-_-~) "Tao, Hui, Mulan, kita kedatangan tamu!!" Panggilku dari depan kamar mereka "Oh kak Pawel sudah datang? Hao de, shāo deng yīxià (Baiklah, tunggu sebentar)"
Pawel POV
Chung turun dari lantai atas, dengan 2 orang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan "Kenalkan Pawel, ini adik pertamaku Tao, dia dari Taiwan, ini Hui, adik keduaku, dia dari Hongkong, dan ini Mulan, adikku yang paling muda, dia dari Makau:)" ucapnya memperkenalkan adik-adiknya "Hen gāoxìng jiàn dào ni (Salam kenal)"
"H-huh?"
"Salam kenal;)"
"O-oh, s-salam kenal"
Tao berpenampilan sangat berbeda dibanding kedua adiknya. Ia tidak memakai pakaian khas Tiongkok atau sejenisnya, pakaiannya lebih barat, wajahnya cemberut, dan kesannya sangat membenci keluarganya:0 "Aneh..." Pikirku. Kami semua pergi ke arah sebuah ruangan, mungkin ruang makan "Kakek! Temanku sudah datang!!" Panggil Chung sambil berlari keluar memanggil kakeknya "Iya sebentar" Jawab sang kakekSebenarnya bagi manusia gak bisa disebut kakek sih, soalnya wajah kami bisa begitu (Iri? Saya juga(T^T) ga usah skincare🗿☕)
***
Acara makan malam berjalan dengan lancar, aku bilang pada Chung bahwa ayahku yang akan menjemput "Terimakasih banyak" ucapku berterimakasih seraya membungkuk "Sama-sama, ini untuk ayahmu Pawel" jawab Chung memberikan sebuah bungkusan "E-eh? Tidak perlu repot-repot"
"Gak apa, ambilah"
"Baiklah, sekali lagi terimakasih banyak, aku malah merepotkan>_<"
"Gak perlu canggung begitu Pawel, walau kita sebenarnya musuh sih" ucapnya seraya menyeringai "Terserah kau saja" sahutkuMaaf banget gak bisa up 2 chapter, untuk Minggu ini 1 dulu yaa🗿🙏 maaf juga gak ada visualnya, soalnya author sedang banyak kerjaan dan lagi gak ada ide jadi silahkan komen kalo mau kasih ide dsb. Jangan lupa follow saya yaw:) sehat sehat^_^
(Ini chap terpanjang btw, 1218 kata, yaudah lah gpp🗿)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everpeace Academy [Old]
خيال (فانتازيا)CountryHuman, dipercaya sebagai "Guardian Angel" dari suatu negara, yang sekarang di incar FBI untuk menjadi senjata berjalan Amerika Serikat. Apakah mereka masih ada? Ya, mereka berpusat di Everpeace Academy, London, dan hendak mencari cara untuk...