19

2.1K 255 36
                                    

Malam ini Dena mengajak Alga untuk bertemu di kafe, Dena menceritakan semuanya tentang Zeea pada Alga. Apa lagi gadis itu sudah berani datang ke sekolah dan mengincar Raksa.

"Zeea bukan cewek baik-baik Al, lo harus hati-hati sama dia. Zeea deketin lo karena ada tujuannya" ucap Dena yang sudah menceritakan semuanya yang dia tahu tentang Zeea pada Alga.

Alga menghela napasnya lalu menatap sahabatnya dengan serius. "Lo suka sama Zeea? Kalau suka bilang aja tapi jangan nuryh gue jauhin Zeea. Gue gak bakalan rebut dia dari lo" ucapnya yang tak percaya sedikitpun dengan apa yang di katakan Dena.

"Ini gak ada hubungannya sama perasaan Al, yang gue bilang itu gak bohong. Zeea bukan orang baik-baik Alga" tegas Dena.

"Lo gak tau apa-apa soal Zeea, jadi jangan nilai dia dari apa yang lo liat atau lo denger. Bisa jadi itu semua akal-akalan Juan biar kita ikut benci sama Zeea, dengan begitu Juan bisa berbuat semaunya sama Zeea. Karena tujuan Juan biar kita gak perduli lagi sama Zeea"

"Justru karena gue gak tau apa-apa soal Zeea dan sekarang gue tau semua tentang kebusukan dia. Jatuhin dia Al sebelum lo nyesel nantinya" ucap Dena berharap Alga mau mendengarkan apa yang ia katakan karena ini semua juga untuk kebaikan keluarganya terutama Raksa.

"Lo ada bukti kalau Zeea itu jahat?" tanya Alga menyandarkan tubuhnya di kursi kafe.

"Gue emang gak ada bukti sekarang tapi apa yang gue bilang sama lo itu gak bohong. Zeea punya rencana jahat sama lo sama keluarga lo"

"Udahlah, jangan nuduh macam-macam sama temen lo sendiri. Kita udah lama temenan, masa kita ribut cuma gara-gara hal kaya gini doang" ucap Alga bangkit dari duduknya.

"Lo udah tau gimana kehidupan Zeea dan gak mungkin dia ngelakuin itu semua. Mungkin yang lo denger itu cuma akal-akalan Juan, percaya sama gue kalau Zeea itu gak jahat"

"Lo yang harus percaya sama gue-"

"Udah cukup Dena, gue gak mau denger lagi lo jelek-jelek Zeea. Buat gue Zeea itu cewek baik-baik jadi gue minta sama lo jangan fitnah dia macem-macem" sela Alga lalu pergi meninggalkanku Dena di kafe.

Setelah Alga pergi, tak berselang lama seorang gadis menghampiri meja Dena. "Kan gue udah bilang, Alga gak akan percaya sama omongan lo. Sayangnya lo gak percaya sama gue" ucap Zeea menepuk pundak dengan dari belakang.

"Lo licik Zeea, gue yakin Alga pasti bakalan tau semua kebusukan lo dan di saat itu lo pasti orang pertama yang bakalan nyesel" ucap Dena menepis tangan Zeea.

Gadis itu tersenyum tipis lalu duduk di kursi sebrang Dena. "Bukan gue yang bakalan nyesel tapi sahabat lo itu yang bakalan nyesel. Karena di saat dia menyadari semuanya sudah terlambat"

"Sebaiknya lo gak usah ikut campur, dengan lo gak ikut campur hidup lo bakalan tenang dan aman" sambungnya lagi.

"Rencana jahat lo itu pasti gak akan berhasil Zeea, lo pasti bakal hancur" balas Dena lalu bangkit dari duduknya.

"Kita lihat aja siapa yang bakalan hancur, gue atau sahabat lo yang bodoh itu" tantang Zeea tersenyum miring.

"Sandiwara lo selam ini bener-bener luar biasa Zeea tapi asal lo tau, niat buruk pasti bakal gagal" ucap Dena lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kafe itu.

"Sahabat lo itu bodoh Dena, sebaiknya lo gak usah buang-buang waktu buat nasehati dia. Karena itu semua percuma. Rencana gue akan terus berjalan dan keluarga sahabat lo itu bakalan hancur" monolog Zeea.

Sementara itu di parkiran mobil, Dena berjalan mendekati mobil Alga lalu masuk ke dalam mobil.

"Jadi apa rencana lo setelah tau semua ini?" tanya Dena pada Alga yang duduk di kursi kemudi, sejak tadi Alga mendengarkan percakapan Zeea dan Dena.

Apa yang di lakukan itu adalah rencana Dena karena Dena tahu sejak tadi Zeea mengikutinya.

"Gue gak tau tapi yang pasti gue gak akan menyakiti perempuan" jawab Alga lalu menyimpan hp-nya.

"Lo gila? Apa lo bener-bener suka sama Zeea Al?"

"Gue gak akan menduakan cewek gue, cewek yang gue suka cuma satu dan lo tau itu" ucap Alga menatap datar sahabatnya.

"Cewek lo yang malas keluar rumah dan hobi rebahan. Malas-malasan di rumah suka halu cowok-cowok dari korea itu?''

"Ya emang siapa lagi? Cewek gue cuma dia. Lo jangan asal ngomong soal cewek gue. Dia suka itu semua karena itu adalah bentuk healing dia yang paling jatuh"

"Iya, iya lo yang paling tau soal dia" ucap Dena memutar bola matanya malas.

"Gak usah ngomongin cewek gue, kasihan dia jadi terganggu lagi nonton drama kesukaannya" ucap Alga lalu melajukan mobilnya ke jalan raya.

..........

"Ma, Mama" teriak Raksa berjalan menghampiri Shakira yang tengah bersantai di ruang keluarga.

"Kenapa dek?" tanya Shakira mengalihkan perhatiannya pada anak bungsunya.

"Kunci kamar Abang mana Ma? Pinjam sebentar aku mau ambil lego punya ku di dalam kamar Abang" ujar Raksa duduk di samping Shakira.

"Mama gak tau kuncinya di mana, biasanya di laci samping kamar gak ada?"

"Gak ada Ma, aku udah cek tadi. Gak ada kunci satupun di sana" jela Raksa. Sejak tadi memang ingin masuk ke dalam kamar Alga tapi sayangnya pintu kamarnya di kunci.

"Kalau gitu tunggu Abang pulang, sebentar lagi Abang pulang" sahut Saga.

"Besok libur gak mungkin Abang pulang jam segini, pasti pulangnya tengah malam kalau gak pagi" balas Raksa yang sudah hafal dengan Alga.

"Main yang lain aja, bukanya lego yang belum di buat masih banyak?" ujar Saga.

"Gak Pa, aku mau buat yang udah hampir jadi aku juga mau pindahin lego kapal aku yang udah jadi di kamar Abang"

"Lego kapal?"

"Iya, Papa belum lihat ya? Nanti aku kasih lihat ke Papa. Udah jadi bagus banget nanti aku mau minta Abang buat beliin lagi" ucap Raksa meraih hp Shakira yang ada di atas meja.

"Aku pinjam Ma, buat telpon Abang. Mau tanya kuncinya ada di mana" ucapnya lalu pergi meninggalkan ruang keluarga.

"Gak bakalan di kasih tau kuncinya di mana orang lego-nya aja belum jadi" ucap Shakira.

"Alga gak dapet lego yang udah jadi?" tanya Saga menatap istrinya.

"Dapet tapi bukan kapal, aku yakin nanti adeknya ngamuk kalau tau lego-nya hancur sama Abang-nya"

"Dua-duanya suka cari masalah, gak heran kalau setiap hari ribut terus. Nanti kalau Raksa ngamuk biarin aja biar Abang-nya yang urus sendiri. Dia yang salah biar tanggung jawab" ucap Saga lalu membuka laptopnya.

"Kamu yakin gak mau ikut campur? Aku sih gak yakin. Yang satu emosian yang satunya ngeyel, udah gitu nakalnya makin nambah" balas Shakira.

"Kita lihat aja nanti gimana, aku lagi berusaha minta Azka buat cari lego yang sama kaya yang di hancur tadi sama Alga"

"Katanya gak usah ikut campur tapi kok cari lego juga" ucap Shakira bangkit dari duduknya. "Aku mau nyusul Raksa dulu, dia belum minum obat tadi" ujarnya lalu pergi menuju kamar anak bungsunya.

ALGA WIJAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang