。:゚Happy Reading゚:。
Tok tok tok
Ceklek
"Temannya Non Liona ya?"Tanya seorang perempuan paruh baya setelah membuka pintu. Yakni Bi Sarah.
"Iya, Bu"Jawab Alvin.
"Siapa Bi?"Tanya seorang perempuan setengah baya yang baru saja datang dari dalam.
"Eh, Alvin. Ayo masuk."Ucap Alika lalu berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya di sofa singel.
Alvin ikut mendudukkan dirinya di sofa. Sedangkan Bi Sarah, ia pergi ke taman depan untuk menyiram tanaman.
"Alvin udah makan?"Tanya Alika.
Bukannya menjawab, Alvin malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Alika beranjak dari duduknya."Ayo ikut Tante."Ucapnya lalu berjalan menuju meja makan.
Alvin ikut beranjak dari duduknya dan berjalan mengikuti langkah Alika dari belakang.
"Duduklah, sebentar lagi Ona bakal turun."Ucap Alika seraya mengambil sebuah piring lalu mengisinya nasi goreng seafood lalu meletakkan piring tersebut di hadapan Alvin.
"Makanlah."Ucap Alika sambil meletakkan sebuah gelas berisikan air minum di samping kanan piring yang ada di hadapan Alvin.
"Alvin nungguin Ona aja, Tan"Ujar Alvin lalu mengeluarkan sebuah benda persegi dari saku celana kanannya.
Alika tersenyum lantas menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian, Liona datang dengan menggunakan tangga.
"Vino?"Ucap Liona dengan raut wajah kaget.
Vino menyimpan handphonenya pada tempat semula lalu menatap Liona seraya tersenyum simpul kepadanya.
"Alvin jemput Ona. Sekarang Ona duduk terus makan."Ujar Alika sembari menarik kursi untuk Liona duduki.
Liona mendudukkan dirinya di kursi tersebut lalu meminum air minumnya setelah berdoa.
"Mommy juga makan."Ucap Liona seraya menatap Alika dengan kepala yang didongakkan.
Alika pun menarik kursi yang ada di samping kanan Liona dan mendudukkan dirinya di kursi tersebut. Jadi, Liona berada ditengah-tengah, dengan Alvin yang berada disamping kiri Liona, dan Alika yang berada disamping kanan Liona.
Mereka mulai menyantap makanan mereka masing-masing sampai habis tidak tersisa.
Mansion Alvagantra
"Semoga Gibran mau sarapan bersama, dan suka sama masakan aku."Ucap Tasya dalam hati.
Terlihat dari arah sana seorang lelaki paruh baya yang kini keluar dari lift dengan pakaian formal dan ditambah dengan kacamata yang bertengger manis di atas hidungnya.
Terdapat sebuah dasi berwarna hitam yang berada di tangan kanan lelaki paruh baya tersebut.
Lelaki paruh baya tersebut berjalan menghampiri Tasya yang kini tengah menatap makanan yang telah tertata rapi di atas meja makan.
Lelaki paruh baya tersebut memeluk Tasya dari arah belakang, sehingga membuat Tasya terlonjak kaget.
Tasya menyikut perut lelaki paruh baya tersebut lantas berkata"Ngagetin."
Lelaki paruh baya tersebut hanya terkekeh, ia kemudian melepaskan pelukannya lalu membalikkan tubuh Tasya agar berhadapan dengannya."Pasangin."Ucapnya seraya memberikan dasi yang sedari tadi ia pegang kepada Tasya.
Tasya menerima dasi tersebut dan memasangnya pada kerah baju lelaki paruh baya tersebut.
"Nunduk dikit."Titah Tasya.
Lelaki paruh baya tersebut sedikit membungkukkan tubuhnya. Tasya pun mulai merancang ikatan dasi tersebut.
Lelaki paruh baya tersebut mengambil kesempatan di saat Tasya tengah merancang ikatan dasinya dengan mengecup bibir Tasya sekilas.
"Mas."Peringat Tasya dengan mata yang menatap Reiga dengan garang.
Reiga tidak menghiraukannya dan terus mengecup bibir Tasya berkali-kali, Tasya terus menghindar dengan tangan yang masih merancang ikatan dasi tersebut.
Setelah selesai merancang dasi tersebut, Tasya langsung saja menampar pipi kiri Reiga dengan santai karena terlampaui kesal.
Tamparan tersebut hanya tamparan biasa bagi Reiga. Meskipun di tampar beberapa kali oleh Tasya, ia sama sekali tidak meringis maupun kesakitan. Sebab apa? Tamparan yang Tasya berikan kepadanya hanyalah sebuah tamparan peringatan.
Pintu lift terbuka dan keluarlah seorang remaja lelaki dengan seragam sekolahnya.
Lelaki tersebut melangkahkan kakinya menuju pintu utama Mansion dengan kunci motor yang diputar-putar pada jari telunjuk tangan kanannya.
Tasya yang melihatnya langsung saja meninggalkan Reiga dan berlari menghampiri lelaki tersebut yang berjalan menuju pintu utama Mansion.
Lagi dan lagi, Tasya mencekal pergelangan tangan kiri lelaki tersebut."Sarapan dulu ya"Ucap Tasya dengan raut wajah memohon.
"Gue....
。:゚To Be Continue゚:。
Written
Jum'at 29 Desember 2023Publish
Ahad 24 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKAZLAS [END]
Teen FictionJudul awal: Waktu Yang Berlalu, Different Colours, Kegelapan Yang Menggelap, Alfaza. Judul Sekarang: ANGKAZLAS ____________________________________________ Hai, ini cerita pertama yang aku bikin 🤗 Semoga kalian menyukainya. Sebelum baca, jangan lu...