1

17 2 2
                                    

Pukul 11 malam nayara turun dari kamar milik nya, nay berjalan ke meja makan serta ruang tamu yang terasa hening tak ada seorang pun, d rumah tersebut cuma ada beberapa orang saja. nay, wita (omah nay), serta ayi (sepupu nay) yang ikut pula tinggal d rumah nya.

"ka ayi mamah sama papah belom pulang ya ?" 
ujar nay ke ayi yang tengah berdiri di hadapannya

"gatau aku, omah kemana nay" sahut ayi yang tengah beranjak pergi ke dapur
perempuan paru baya keluar dari pintu kamar miliknya

"kamu nyariin oma ya ?" ujar nya
kemudian nay berlari kecil memeluk ke dekapan perempuan paru baya itu

"nay u okay ?" sambungnya

"aku gapapa, mamah kemana ?" sahut nya

"mamah kamu belom pulang sayang, papah kamu juga belom pulang dari kantornya mungkin ada meeting nay"

"kamu kenapa nay ? cerita sama oma kamu kesepian ya ? kan ada oma, oma bisa cerita sama mamah kamu buat nggak terus terusan kerja sampe ngga ada waktu buat kamu" sambungnya lagi

"oma aku ngerasa ngga betah tinggal d rumah, aku mau ke bandung ajaa tinggal bareng sama tante intan, atau paling ngga aku ngekost di sana sekalian kuliah di sana"

witaa tersenyum sambil mengelus pucuk rambut nay.

"emangnya apasi yang bikin kamu ngga betah d rumah nay, ngga betah sama kelakuan mamah papah kamu yang setiap hari nya cekcok terus atau ngga ada waktu buat kamu nya ?"

nay menggelengkan kepalanya
"lalu apa nay" sambung wita

"kamu udah nggak sama gavin nay ? oma liat keknya gavin sekarang jarang kesini atau mungkin sibuk ?"

nay masi terdiam
"kamu putus sama gavin nay ?" sahut ayi sambil memegang segelas air yang akan masuk ke tenggorokan nya

"kalo ada apa apa cerita sama kaka, atau oma gitu nay jangan selalu di pendam ngga baik loh" sambung nya

"ka aku bulan depan mau ke bandung, mau ikut nanti intan aja di sana aku ngga betah d sini" nay kembali berbicara.

"hah ko bisa, gimana gimana kamu mau ikut bunda aku di sana ?"

nay menggangguk
tangan wita menjalar kembali mengelus punggung nay yang tengah di dalam dekapannya

"its okay kalo kamu kamu kesana, oma izinin memangnya kamu udaa bilang sama mamah ?"
nay menggeleng

"ka ayi nanti bantuin aku buat bilang yaa sama papah"

"no no" ayi menggeleng

"itu kan masalah kamu, ya selesain lah sama kamu" sambung ayi

"ka aku takut" ujarnya sambil meringis

"kan kemauan kamu lah, yang mau ke bandung kan kamu ya kamu lah harus minta izin sama mereka" sambung ayi sambil menasehati nya

nay mengangguk seraya menyetujui ucapan ayi
nay berjalan kembali menuju kamar miliknya, ia merebahkan tubuhnya melihat langit langit rumahnya tak asing ia pun kembali melihat tembok yang tertulis "gavin selalu sayang nay" nay tersenyum sesaat kembali melihat tulisan tersebut, namun lagi lagi intuisi ingatannya kembali ke masa masa pas awal awal hubungan mereka terjalin, dan sekarang hubungan mereka berada di ujung yang bahkan break.

aku, kamu, dan bandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang