part 09

153 18 3
                                    

Chan tiba di kantornya dia segera memarkir mobilnya lalu turun dan membukakan pintu di sebelahnya, ya benar dia pagi ini dia menjemputnya Hoshi.

Semenjak ingin mendekati Hoshi Chan memang sering mengantarnya atau menjemputnya untuk berangkat ke kantor.

Setelah membuka pintu untuk Hoshi, Chan tiba-tiba teringat Felix, biasa Felix akan menciumnya sebelum turun dari mobil karena dia malu dilihat orang jika sudah di luar, sampai sekarang pikirannya tentang Felix tidak pernah benar-benar hilang dari kepalanya, dulu saat masih bersama dengan Felix dia banyak mengelukan sikap Felix yang terlalu kaku dan dia yang banyak bicara namun sekarang entah mengapa dia begitu merindukan sikap kaku Felix itu.

Hoshi banyak bicara dan terlihat begitu aktif sangat berbeda dengan Felix namun kenapa dia tak bisa melupakan Felix.
.
.
.
Di kampus mantan-mantan Felix juga baru sampai namun dari parkiran mereka berlima terlihat jelas jika diam-diam mereka mencari sesuatu terlihat karena mereka beberapa kali menoleh, tiga hari ini mereka tidak pernah melihat Felix di kampus padahal beberapa kelas mereka berdekatan dengan kelas Felix.

Di taman,  perpustakaan bahkan di kantin mereka tidak menemukan ada Felix, mereka sekarang di kantin dan sudah memesan, secara kebetulan mereka memesan sesuatu yang sama yaitu brownies.

"Wah kau benar-benar suka makanan itu" ujar Yeji melihat pesanan Hyunjin.

"Dan mereka semua memiliki pesanan yang sama" ujar Soojin tertawa.

Mereka melihat pesanan satu sama lain dan benar saja mereka semua memesan makanan favorit Felix.

"Apa kau ingin mencobanya" tawar Hyunjin pada Yeji.

"Tidak, aku tidak mau, makanan itu akan membuatku gemuk" tolak Yeji, Hyunjin hanya tersenyum melihat itu dia kembali teringat Felix akan selalu menerima jika dia diminta mencoba makanan yang mereka terima meskipun mereka sudah beberapa kali ke tempat tersebut ataupun Felix sudah pernah memakan makanan itu.

Sekarang entah mengapa rasanya biasa-biasa saja bersama orang-orang yang mereka dekati, awalnya mereka sangat bersemangat namun sekarang tidak ada lagi semangat.

Mereka lebih banyak tidak dihargai, mungkin karena Felix terbiasa menghargai mereka sekecil apapun yang mereka lakukan akan selalu ternotice oleh Felix.

Felix terbiasa juga memanjakan mereka namun bagi Changbin tentu saja Sakuya tidak bisa melakukan itu dia mungkin hanya gemas dengan anak itu karena terlihat seperti bayi, sedang Hyunjin tentu saja Yeji tidak akan melakukan itu karena perempuan itu terlalu kasar sedangkan bagi Seungmin dan Jeongin juga tidak mendapatkan itu.

"Kalian kenapa diam saja?" Soojin bertanya pada Wooyoung dan Hiyyih yang duduk di ujung meja, mereka memang duduk bersama karena Wooyoung dan Hiyyih sudah duduk lebih awal lalu mereka datang bergabung.

"Oh iya dimana Jake?" Tanya Hanni.

"Dia sedang sibuk" jawab Wooyoung lalu kembali memakan makanannya.

"Wooyoung!!" Wooyoung tersedak saat seseorang memanggilnya namanya begitu keras memenuhi seluruh kantin.

"Si Jeno" ujar Hiyyih.

"Ada apa?" Tanya Wooyoung saat Jeno sudah di sampingnya.

"Kalian mau bertemu dengan Felix nanti?"

"Setiap hari juga kami bertemu dengannya, kau saja yang selalu sibuk" cibir Hiyyih.

"Baiklah aku akan ikut nanti" jawab Jeno.

"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Jisung tiba-tiba.

"Untuk apa menanyakannya?"

Changed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang