Affair | 01

5K 291 13
                                    








Cuaca akhir-akhir ini gak menentu, Gaby jadi gampang sakit. Padahal sekarang di California, harusnya cuaca disini lebih mendingan daripada di Indonesia. Beda banget vibesnya padahal dulu diindo sama-sama musim hujan badan Gaby biasa aja tuh. Ini hujan dikit malah deman. Kampungan banget.

Gaby baru aja ngelempar tisu bekas flu untuk yang kesekian kalinya sembari meraih termometer untuk diapit bibirnya. Tangannya meraih Laptop dimeja belajar, senyumnya merekah melihat notif dari kakaknya. Sudah seminggu mereka tidak saling kabar. Oh kali ini pesan suara.

"Halo cantiknya mba, maaf mba gaada kabar ya semingguan ini. Mba mual parah, ini ponakan kami iseng banget di perut bikin Mamanya susah gerak."

Gaby menutup mulutnya shock. "MA! PA! SINI!"teriak Gaby dari atas.

Mengundang tatapan heran dan khawatir Mama dan Papa dibawah. Mereka segera lari begitu dengar teriakan Gaby. " Ya tuhan Gab, kenapa teriak-teriak kamu tuh?!"

Gaby berbinar memeluk erat Mama dan Papa bersamaan. "Kabar baik Ma, Kak Caca hamil! Bentar lagi Mama punya cucu!"

Raut khawatir itu berubah senang juga haru. Gaby jadi ikutan nangis begitu lihat Papa softnya itu menangis. Yah, dirumah ini Papa lebih cingeng dari pada Mama jadi gak heran kalo Papa gampang nangis sama hal-hal hangat kayak gini. "Kok Papa nangis sih, ini berita bahagia loh. Kaya ditinggal mati aja."omel Mama.

Papa ngusap matanya lembut sembari menggeleng. "Ya ini air mata bahagia Ma, kita mau punya cucu!"

Gaby menghangat melihat itu. "Kita videocall Mba Caca aja gimana?"usul Gaby diangguki semangat oleh Mama dan Papa.

"Halo?"

"Mba! Ya Tuhan, kebiasaan banget ya suka ngasih kabar bahagia tiba-tiba. Mama shock ini!"omel Mama langsung begitu telponnya diangkat.

Terdengar suara kekehan dari sana. "Surprise!"

"Kamu itu yah, liat Papa kamu jadi nangis ini. Cingeng banget kan? Mau dapet cucu kok mewek."

Caca Shock disusul kekehan. "Ya ampun Pa, kayak Caca kenapa-kenapa aja."

"Kamu sehat kan nak? Cucu Mama gimana? Udah nendang belum?"tanya Mama Excited.

"Ya belum dong Ma, umur utun masih 7 minggu belum bisa nendang. Gaby mana?"

Gaby nongol di tengah-tengah. "Disini! Papa sama Mama maruk Mba, Gaby gak kebagian tempat."adu Gaby memajukan bibirnya.

Caca tersenyum lembut. "Cantik banget si adik Mba, Kangen deh."

"Mba gitu mulu deh kayak ga pernah Video call aja."

Caca terkekeh. "Seriusan loh, mba ini pangling. Bisa-bisa Mas Jeffrey naksir kamu nih kalo ketemu."

"Kak!"tegur Mama.

Gaby melotot. "Is mba mulutnya, gak baik!"

"Bercanda loh ih, kalo gitu udahan dulu ya dek/Ma/Pa. Mba mau tidur, ini lemes banget muntah mulu dari tadi."

Gaby mengangguk melambaikan tangan diikuti Mama dan Papa.

Hari itu terakhir kali Videocall bareng Caca seingat Gaby selanjutnya sampai hari ini Gaby sibuk dengan pekerjaannya karena setelah lulus Gaby langsung bekerja jadi jarang ada waktu luang. Pulang kerja Gaby habiskan dikamar untuk istirahat lalu pergi lagi.

Namun bukan berarti keduanya tidak saling menukar kabar. Caca selalu mengirimkannya foto USG dan sampai ponakannya lahir 5 bulan yang lalu. Ponakan lucunya, Kalila. Gaby jadi semangat setiap hari dikirimkan asupan lucu Kalila oleh kakaknya.

[ADULT] AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang