Berjalan dengan malas menuju kamar asrama yang akan dia tempati, Law sesekali mendengus memikirkan siapa laki-laki yang akan tinggal sekamar dengannya selama beberapa semester ini.
Law berjalan melewati lorong asrama yang sudah mulai sepi karna jam sudah menunjukkan pukul 17.45, pasti semua mahasiswa lain sudah sibuk dengan aktivitas mereka.
Law berdiri didepan pintu kamar dan membuang nafasnya perlahan, dia melirik sebuah kertas dengan nomor kamar "23" yang diberikan kepala sekolah, tidak tertera nama siapapun, itu berhasil membuat Law penasaran siapa yang akan menjadi roommate nya sebentar lagi.Law mengetuk pintu perlahan dan menunggu jawaban dari dalam. Tidak lama menunggu, pintu terbuka menampilkan seorang pria dengan rambut hijau menatapnya dengan datar.
"aku Law, aku juga ditempatkan dikamar ini." Law menatap pria berambut hijau di depannya.
Pria itu menatap nya dari atas sampai bawah dengan wajah datar.
"Zoro." Pria yang mengaku bernama Zoro itu menyingkir dari hadapan Law agar Law dapat masuk.
Law tersenyum tipis dan masuk.
Mata Law berputar melirik ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil itu, tapi setidaknya cukup untuk tinggal dua orang didalamnya dengan dua kasur juga.
Law menaruh barang bawaanya ditempat tidur dan melirik Zoro.
Zoro melipat kedua tangannya didepan dada dan hanya diam dengan pandangan yang sama, datar.
Law mencoba mengabaikan nya dan mulai menata barangnya dengan rapi.Setelah beberapa menit, Law meregangkan tubuh nya dan melirik Zoro. Law tersenyum canggung saat melihat Zoro yang masih menatap nya dengan datar dari tadi, apa ada yang salah dengannya?
"emh, kita sepertinya tidak satu ruangan di kampus." Law mencoba membuka pembicaraan dan duduk di pinggiran kasurnya.
Zoro hanya diam dan memandangi nya dengan tatapan yang sama. Law akhirnya hanya menyengir canggung sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"ajg dikacangin" -Lawslebew
Law lagi-lagi melirik ruangan itu karna merasa tidak ada yang akan dibicarakan dengan Zoro itu. Tidak, sebenarnya banyak hal yang ingin Law bicarakan tapi takutnya malah di kacangin lagi.
Law sesekali melirik Zoro, dia mendengus dan menaikan satu alisnya.
"dari tadi kau menatap ku dengan datar, apa ada yang salah denganku?" Law melipat tangannya didepan dada.
"tidak, aku hanya memastikan jika kau bukan orang pengganggu."
Akhirnya dia buka suara lagi, Law sedikit lega.
"aku tidak suka mengganggu orang." Law menaruh satu kakinya di atas kaki nya yang lain.
Zoro mendengus pelan dan berjalan menuju kasurnya.
"kau ada diruangan berapa?" Zoro duduk di pinggiran kasur dengan melipat kedua tangannya didepan dada.
"oh aku? aku ada diruangan A."
Zoro meliriknya dari bawah sampai atas.
"kau sepertinya orang pintar, aku ada diruangan D."
"tidak juga." Law tersenyum tipis.
Law berjalan dan merogoh tas nya.
"aku membeli makanan sebelum datang kesini, tapi aku sudah kenyang. Jadi kau mungkin bisa memakannya." Law menaruh bungkusan itu di atas meja makan.
Zoro melirik bungkusan itu dan kembali melirik Law.
"kau bisa memakannya, jika mau." Law berbaring di kasurnya dan menaikkan selimutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate. [Zoro x Law]
Teen Fiction"Law,temenin mandi." "kau gila?" Zoro x Law not Law x Zoro.