part 12

136 17 0
                                    

"Changbin Hyung." Panggil Sakuya pada Changbin yang ada di taman.

"Changbin Hyung, aku mau minta maaf." Ujar Sakuya.

"Tidak perlu minta maaf, aku yang salah di sini, aku yang mulai mendekatimu dan saat itu aku masih ada dalam suatu hubungan."

"Tidak Hyung, aku juga salah karena membiarkan Hyung mendekatiku tanpa mencari tahu dulu, dan aku juga terlalu kekanakan untuk bisa mengerti itu semua dengan cepat."

"Dan karena itu hubungan Hyung hancur dan aku kehilangan sosok kakak yang selalu ada untukku saat pertama kali aku menginjakkan kaki di negara ini" Sakuya sudah mulai berkaca-kaca mengatakan itu, dia sangat ingin minta maaf langsung dengan Felix juga Jake.

"Sekali lagi ini semua salah Hyung dan Hyung yakin Kakakmu Jake akan memaafkanmu".

"Felix pergi karena salah Hyung jika saja aku jujur maka kaupun tak akan mau dekat denganku saat itu." Jelas Changbin.

"Sakuya!" Panggil Yeonjun yang datang dari arah lain.

"Ada apa Hyung?" Tanya Sakuya.

"Jake menunggumu di parkiran, dia ingin kau menemuinya." Beritahu Yeonjun.

"Pergilah" ujar Changbin.

"Aku tak ingin memukulimu karena melakukan itu tapi kau harus tahu kalau Felix adalah sepupuku jadi mulai sekarang aku tidak terlalu menyukaimu." Ujar Yeonjun pada Changbin dengan pandangan sinis.

"Aku hanya ingin minta maaf pada Felix, aku juga sadar kalau aku tidak mencintai siapapun selain dia."

"Selesaikan masalah kalian sendiri, aku tidak bisa membantumu kali ini walau kita teman dekat." Ujar Yeonjun dan Changbin hanya diam karena pikirannya sudah berantakan memikirkan di mana Felix sekarang.
.
.
.
"Aku masih tak menyangka kalian meninggalkan Felix, aku bahkan tak pernah memikirkan itu, aku selalu berpikir dia yang akan meninggalkan kalian suatu saat karena sifat kalian namun ternyata dia jauh lebih setia dari yang aku kira." Ucap Eric teman mereka pada Hyunjin, Seungmin dan Jeongin yang duduk bersama mereka di samping lapangan.

"Kami rasa memang inilah perbuatan terbodoh kami, hanya saja kami tidak pernah mencoba dengan orang lain jadi kami berpikir orang lain mungkin lebih baik darinya, tapi ternyata tidak ada yang sebaik dirinya, banyak hal yang dia berikan dan tak bisa diberikan orang lain namun hal yang dia tak berikan juga ternyata kami tidak terlalu menyukainya." Ujar Hyunjin sendu.

"Sekarang kalian tidak tahu dimana Felix?" Tanya Eric.

"Kami juga tak ada yang tahu dia seperti menghilang dan sekarang kami masih bingung harus mencarinya di mana." Jawab Seungmin.

"Ternyata kalian juga bodoh." Ejek Eric.

"Apa maksudmu?" Tanya Jeongin.

"Jika dia pindah kampus, maka data-datanya pasti masih ada di kampus ini, termasuk kemana dia pindah." Jelas Eric yang membuat mereka bertiga seperti langsung tersiram air es.

"Kau benar juga, kenapa tidak mengatakannya dari awal" mereka langsung pergi dari sana dan menuju administrasi fakultas Felix dulu.

"Kalian saja yang memang bodoh." Ujar Eric saat dia ditinggalkan sendiri.
.
.
.
Saat mendapatkan tempat Felix Pindah mereka langsung membagikannya dengan saudaranya yang lain dan saat kelas mereka sudah berakhir  mereka menuju ke kampus baru Felix.

Changbin yang paling akhir tiba di sana, mereka bertujuh menunggu di depan pintu keluar, saat ini jantung mereka bahkan sama berdebarnya saat mereka akan menyatakan perasaan pada Felix dulu."

Tak lama menunggu akhirnya mereka melihat Felix keluar dari sana namun dia tak sendirian di sana ada Wooyoung dan Hiyyih juga Jake bersamanya, mereka memang tahu kalau mereka bertiga juga ikut pindah kampus tapi tak tahu kalau pindah ke kampus yang sama dengan Felix.

Mereka bisa melihat Felix tertawa juga tersenyum manis mendengar apa yang dibicarakan Wooyoung dan Hiyyih, tawa Felix terdengar di telinga mereka bagai lagu paling indah yang mereka pernah dengar, Felix juga merubah warna rambutnya menjadi putih kekuningan sangat cocok dengan kulit putihnya dan mereka melihat itu kembali jatuh cinta bahkan jauh lebih dalam dari sebelumnya.

Timbul pertanyaan dalam pikiran mereka saat melihat Felix tertawa lepas dan terlihat sangat cantik, kenapa Felix tidak bisa sebebas itu berekspresi saat bersama dengan mereka.

Tanpa mereka sadari kalau itu karena mereka yang selalu menuntut dan tak pernah menanyakan apa sebenarnya yang benar-benar Felix ingin tanpa harus mendahulukan mereka, nyatanya mereka yang paling memerlukan Felix namun tidak pernah membuat diri mereka menjadi tempat paling nyaman untuk Felix tanpa harus takut melakukan sesuatu yang dia inginkan, mereka terlalu menuntut sampai lupa kalau Felix juga memerlukan mereka, mereka terlalu banyak menuntut ini dan itu sehingga Felix sibuk memenuhinya sampai lupa kalau Felix juga membutuhkan mereka.

Mereka ikut tersenyum melihat Felix yang terlihat ceria bersama dengan teman-temannya, setidaknya mereka menganggap kalau mereka teman Felix karena belum tahu hubungan keempat orang itu.

"Sangat cantik, aku tidak pernah melihat dia bisa tertawa lepas seperti itu saat dia dengan kita." Ujar Chan, mereka masih di tempat awal karena tak punya keberanian untuk mendekati Felix, terbukti mereka hanya diam memandang Felix di sana yang masih tertawa bersama dengan teman-temannya, sampai pada akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di depan mereka berempat dan mereka masuk, Lalu mobil itu melaju pergi meninggalkan lingkungan kampus.

Mereka bertujuh segera menuju kendaraan masing-masing  dan memutuskan untuk mengikuti mobil yang dinaiki Felix.

Tbc

Changed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang