part 13

5 4 1
                                    

Pada suatu hari dibawah pohon jambu air yang lebat dan merah,Baiti sedang termenung memikirkan bagaimana nasib kedepannya. Dia menghembus kan nafas gusar,Baiti melihat keatas dan terbelalak karna ada jambu air dia berpikiran untuk memanjat pohon. Baiti naik ke pohon jambu air dan mengambil beberapa buah dan memakannya di pohon itu juga. Tak lama setelah itu datang lah seseorang,orang itu adalah ustadzah

"Ekhem,sepertinya ada tupai ya yang memakan jambu" ucap seseorang yang ada di bawah pohon jambu air

"Eh ustadzah,hehehe"nyengir Baiti

"Turun" ucap ustadzah

Kita panggil ustadzah itu dengan nama Yuni

"I iya ustadzah" kata Baiti dan dia pun turun dari pohon

"Kamu tau itu punya siapa? "Ucap ustadzah Yuni

"Tidak ustadzah" kata Baiti sambil menunduk

"Itu punya kyai Yusuf,kenapa kamu ambil " ucap ustadzah

"Maaf ustadzah, saya tidak tahu" ucap Baiti

"Sekarang kamu hafal kan surah At Taubah kepada saya Minggu depan" ucap ustadzah Yuni 

"Na'am ustadzah"

"Kalau begitu saya pergi assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Setelah ustadzah pergi kini Baiti juga pergi dari situ dan menuju ke kamar asramanya. Di tengah jalan Baiti terus saja menggerutu tanpa melihat sekitar. Baiti sampai di depan pintu kamar nya

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

"Eh Baiti kamu dari mana saja "ucap Fadhila

"Oh dari luar ngambil jambu air,mau" ucap Baiti sambil menyodorkan buah jambu air

"Wah, mau tapi dari mana kamu dapat" kata Raisa

"Dari samping kantor ustadz dan ustadzah"ucap Baiti dengan enteng

"Ngapain kamu di kantor"tanya Azura

"Aku gak ke kantor tapi di samping kantor lagi mencari angin"ucap Baiti

"Owh"

"Ish kenapa kamu nggak ngambil banyak"kata Fadhila

"Heh markonah, enak aja kamu suruh ngambil banyak ini saja tadi sudah ketahuan"kata Baiti kesal dengan perkataan Fadhila

"Hehe"

Setelah perdebatan tadi kini mereka bersiap siap mengambil wudhu untuk shalat di masjid. Setelah selesai shalat lebih tepatnya shalat ashar,mereka pergi berkeliling karna gabut di kamar dan mereka berhenti di depan pohon mangga. Mereka melihat itu kepengen untuk makan dan itupun buah nya lebat

"We panjatla" kata Raisa

"Heh enak aja mulut mu itu menyuruh saja kamu la manjat"kata Fadhila dan diangguki oleh mereka

"Aku kan gak bisa manjat"kata Raisa

"Mangkanya jangan taunya menyuruh saja" ucap Nurul

"Kamu la Bai,kamu kan pandai manjat"ucap Azura

"Dih mager"

"Ayolah Bai sekali saja kamu ambilkan untuk kami"ucap Raisa dengan sedikit memohon

"CK iya iya,aku ambilkan"pasrah Baiti. Baiti pun memanjat pohon mangga dan memetiknya beberapa dan melemparkannya ke temannya dan di tangkap oleh temannya. Di rasa sudah cukup ,Baiti turun dari pohon itu tapi dia di kagetkan dengan kedatangan seorang

Al Dan Bai (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang