Hubungan keduanya semakin hari semakin dekat, keluarga nay pun sangat menyayangi gavin dan menerima nya. hubungan mereka terjalin pada 28 maret 2018, sikap gavin yang begitu manis, perhatian, effort, serta pengertian nya yang membuat nay luluh dengannya, gavin selalu mengajak nay untuk pergi keluar menikmati sejuknya pantai, indahnya sunset, serta segarnya udara puncak. hubungan mereka tak terjalin dengan mulus gavin semakin hari semakin berubah entah dari sikap atau lainnya. memasuki hubungan ke 5 bulan nay mengetahui hal hal yang seharusnya nay ngga ketahui, selama berjalannya hubungan nay tidak pernah bahkan tidak sama sekali untuk membuka isi handphone milik gavin, nay pikir sama sama dewasa nay percaya samaa gavin begitupun sebaliknya.
Gavin mengajak kesalah satu tempat makan di pinggir jalan, nay merasa curiga dengan isi handphone pribadi milik gavin yang sedari tadi bunyi, sesampainya di rumah ia duduk di teras berduaa sambil mendengarkan musik gavin pun merasa curiga dengan nayara yang sedari tadi diam.
"kamu kenapa diam ajaa, ada yang salah sama aku ?" tanyanya
"aku gapapa" ujar nay memelas dengan menekuk wajahnya
"aku mau ke kamar mandi dulu ya"
nay tak mengeluarkan sepatah katapun, ia hanya terdiam dan mengangguk mengiyakan
setelah gavin berjalan masuk untuk ke kamar mandi, nay memberanikan diri untuk mengecek handphone milik gavin yang sedari tadi ia curiga bahkan mengganggu. handphone berbunyi berdering ntah panggilan siapa yang masuk nay tak mengetahui nomor tersebut, namun tangan nay menjulur untuk mengangkat telpon tersebut. suara di balik tersebut adalah seorang wanita yang bahkan nay sama sekali tak mengetahui nya kemudian mereka mengobrol nay memindahkan nomor tersebut ke ponselnya.
"kamu siapa" ujar nay curiga
"aku pacarnya ? kamu" sambung cewe tersebut
tangan nay bergetar, perasan nya kacau serta campur aduk.
"sejak kapan" tanya nay dengan tangan bergetar serta perasaan geram
"sejak dua hari lalu, kalo kamu"
"aku udaa lima bulan mba sama dia"
"astaga mbaa maafiin saya, saya ngga bermaksud buat jadi yang kedua mba tolong maafiin saya saya ngga ada maksud apa apa"
"gapapa" sambung nay lalu nay langsung mematikan telponnya
nay merasa di bohongi, di khianati oleh gavin yang bahkan orang tuanya sudah mempercayai nya
setelah gavin keluar dari dalam rumahnya, gavin melihat nay dengan perasaan yang tak karuan mata yang berlinang serta tangan yang bergetar ia pun merasa seolah olah tak mengetahui nya
"sayang u okay" ujar gavin khawatir
nay terdiam melamun ntah apa yang kurang darinya
"sayang hei kenapa ?" ujar gavin kedua kalinya
nay menghela napasnya pelan
"perempuan tadi siapa ?" sambung nay membuat gavin menggeleng tak mengetahui
"siapa si ?" sambung gavin keukeuh
"ngakunya cewek kamu"
"gatau aku"
"jujur aja, aku lebih suka sama orang jujur dari pada harus boong"
"tapi aku gatau siapa dia sayang"
nay memberikan isi chat tersebut ketangan gavin, gavin mengelak
"kalo ada yang kurang sama aku bilang vin, kalo udaa ngga mau jalanin hubungan ini bilang" ujar nay sambil bergetar bibirnya serta pipinya yang kian membasah
"iya oke aku jujur, tapi ngga ada yang kurang sama kamu aku cuma iseng aja"
tak habis pikir jalan pikiran gavin alasan nya yang menurut nay tidak masuk akal
"maafiin aku" sambung gavin memohon
nay terdiam...
"aku mohon jangan sampe putus, aku sama dia cumaa iseng aja sumpah nay"
"kamu bisa pulang yaa, aku mau istirahat tolong pengertian nya aku mohon jangan ganggu aku" sambung nay membuat gavin merasa terus bersalah
nay berjalan masuk ke dalam rumahnya, wita yang tengah asik menonton sebuah serial sinetron serta segelas teh manis yang menemani nya, ia merasa agak heran dengan sikap nay yang tanpa basa basi langsung masuk kedalam kamar miliknya. wita berjalan menuju depan jendela ia melihat gavin yang tengah duduk murung sendirian, wita tak mau mengambil pusing serta ikut campur oleh hubungan mereka berdua ia pun melajutkan duduk di sofa untuk melanjutkan menonton serial sinetron favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu, dan bandung
Roman pour AdolescentsMenceritakan seorang gadis yang kembali hidup, dengan serpihan trauma. Serta mencari jati dirinya dibandung.